Jumat, 17 Februari 2023

"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku"

Sumber: https://bit.ly/3K91pCa

Bacaan dari Kitab Kejadian (11:1-9)

"Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan bahasa mereka."

Pada zaman dahulu di seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya. Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana. Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." 

Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat. Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi." 

Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu,dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana. Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing." 

Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu. Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.

Mazmur Tanggapan

Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi milik pusaka-Nya.

Ayat. (Mzm 33:10-11.12-13.14-15)

1. Tuhan menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa. Tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun.

2. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya! Tuhan memandang dari surga, dan melihat semua anak manusia.

3. Dari tempat kediaman-Nya Ia menilik semua penduduk bumi. Dialah yang membentuk hati mereka, dan memperhatikan segala pekerjaan mereka.

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. Kalian Kusebut sahabat-sahabat, sebab kepada kalian Kusampaikan apa saja yang Kudengar dari Bapa.   

Inilah Injil Suci menurut Markus (8:34-9:1)

"Barangsiapa kehilangan nyawa demi Aku dan Injil akan menyelamatkan nyawanya."

Pada suatu ketika Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya. 

Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus." 

Kata-Nya lagi kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat bahwa Kerajaan Allah telah datang dengan kuasa."

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barang siapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya. 

Firman ini sering kita dengar, namun betapa sulitnya untuk melaksanakan. Yang mangikuti Yesus harus:

  1. Menyangkal diri
  2. Memikul salib
  3. Mengikut Yesus. 

Pokoknya segala yang tidak enak, yang harus kita lakukan utnuk mengikut Yesus. Kenikmatan manusia Yesus tidak menyukainya. Benarkah demikian?Mengapa Yesus menyatakan tiga hal di atas untuk mengikuti Dia? 

Menyangkal diri artinya melawan segala keinginan diri. Ingin makan, tidak, sebaiknya harus puasa. Ingin tidur, tidak, sebaiknya beribadah ke gereja. Ingin marah, tidak, kamu harus sabar. Ingin menyerah, tidak, kamu harus setia dan bertahan. Dan sejuta kata ingin, yang harus dilawan dengan kata tidak!  Tidak enak ya..

Bahkan tidak hanya menyangkal, tapi juga memikul salib. Memikul artinya membawa beban, memikul salib Yesus berarti ikut memanggul salib seperti Yesus. Yesus memanggul salib, padahal Yesus tidak bersalah, namun Ia rela menanggung penderitaan ini. Teladan itu yang ingin disampaikan kepada kita. Kadang kita harus memendam rasa untuk suatu hal yang sungguh menjadi beban. Seperti Bunda Maria yang hatinya serasa tergores pedang melihat PutraNya terseok-seok memanggul salib.

Apakah Bunda terus meledak dalam kemarahan, karena tidak rela melihat PutraNya terluka sedemikian rupa? Apakah ia berubah menjadi harimau betina yang mengaum dan mencakar?  Tidak!

Mengapa Bunda tidak melakukannya? Justru hanya dipendamnya semua rasa? Karena Yesus pun tidak melakukannya. Yesus diam dan sabar menanggung semua siksa, hina, dan derita. Yesus menjadi panutan Bunda dalam bersikap. 

Mengapa Yesus dan Bunda Maria mau melakukan ini semua? Apa dasarnya? Dasarnya adalah  ketaatan, ya ketaatan pada Allah Bapa. Sekaligus kepercayaan bahwa rencana Allah Bapa adalah baik, sungguh amat baik.

Maka memang terjadilah demikian. Setelah mengalami penderitan sedemikian rupa, disalib, bahkan sampai wafat dan dimakamkan. Serasa sudah berakhir saat orang sudah dimakamkan. Namun ternyata tidak demikian bagi Allah. 

Kematian bukan akhir segalanya. Bahkan menjadi awal sebuah kemenangan. Karena tiga hari kemudian Yesus bangkit, dan empatpuluh hari kemudian naik ke surga.

Jadi apa yang didapat kalau kita mengikuti Yesus dengan melakukan penyangkalan diri dan memanggul salib penderitaan? Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barang siapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya. 

Yang mau menyangkal diri, memanggul salib dan mengikutiNya, akan mendapatkan keselamatan. Kita tidak akan kehilangan. Nyawa kita pun tidak akan hilang, karna akan mendapat hidup yang kekal di surga nanti.

Lalu bagaimana selama kita hidup di dunia saat ini? Kita harus menyangkal diri dan memanggul salib terus menerus? Keselamatannya kapan?

Ssst..itu rahasia Ilahi. Percaya saja bahwa karya KeselamatanNya baik, sangat baik, amat sangat baik.

Action:

  • Sadar sepenuhnya, bahwa menyangkal diri dan memanggul salib itu memang harus terjadi pada kita.
  • Tetap berada dalam iman dan pengharapan penuh pada Tuhan.
  • Percaya bahwa rancanganNya baik, amat sangat baik

Doa:

Tuhan Yesus, teladan hidupku. tabhakan dan kuatkan hatiku saat harus menyangkal diri dan memanggul salib bersamaMu. Aku tahu Engkau tidak akan pernah meninggalkan dan tetap selalu menemaniku.

Terima kasih Yesusku, atas segala cinta dan teladanMu kepadaku. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar