Pesta St. Fransiskus dari Assisi
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (50:1.3-4.6-7)
"Bait Allah dikukuhkannya"
Pemimpin saudara-saudaranya dan kebanggaan umatnya, ialah Simon bin Onias, imam besar. Di masa hidupnya ia memperbaiki rumah Tuhan dan di masanya Bait Allah dikukuhkannya. Di zamannya dipahatlah sebuah penadah air, dan sebuah waduk sebesar lautan.
la berpikir-pikir bagaimana keruntuhan umat dapat dicegah, dan kota diperkuatnya untuk menghadap pengepungan. Laksana bintang kejora di tengah-tengah awan-kemawan, dan bagaikan bulan purnama, seperti matahari yang bersinar di atas Bait Allah Yang Mahatinggi, dan sebagai pelangi bersemarak di tengah mega yang cemerlang;
Mazmur Tanggapan
Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisanku.
Ayat. (Mzm 16:1-2, 5, 7-8, 11; Ul: 5a)
1. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.
2. Aku memuji Tuhan yang telah memberikan nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak akan goyah.
3. Engkau memberitahukan kepadaku, ya Tuhan, jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (6:14-18)
Saudara-saudara, aku sekali-kali tidak mau bermegah selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya.
Bagi semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, dan bagi semua orang yang menjadi milik Allah, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat. Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus. Saudara-saudara, Kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai rohmu.
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (lih. Mat 11:25)
Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan-Mu Kaunyatakan kepada orang kecil.
Inilah Injil Suci menurut Matius (11:25-30)
Sekali peristiwa berkatalah Yesus, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi! Sebab misteri Kerajaan Kausembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil.
Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Semua telah diserahkan oleh Bapa kepada-Ku, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak, serta orang-orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.
Datanglah kepada-Ku, kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang, dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
Renungan:
Inilah Firman Tuhan Yesus yang sungguh bersahabat bagi orang-orang kecil sederhana, miskin, lemah dan tersingkir. Firman itu memberi pengharapan dan kelegaan.
Sebab misteri Kerajaan Kausembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil.
Inilah saat ketika orang kecil merasa terkejut atas keberadaan mereka sendiri, karena ternyata Allah berkenan menyatakan misteri Kerajaan Allah kepada orang-orang kecil. Banyak orang yang mencari kebahagiaan sejati. Dan itu ternyata tidak ditemukan pada harta benda, kemegahan, jabatan, dan popularitas. Banyak orang merasa hampa padahal hidup dalam kenikmatan dan kemegahan dunia.
Seperti yang terjadi pada Santo Fransiskus dari Assisi. Santo Fransiskus, utusan Allah, meninggalkan rumah ayahnya, melepaskan harta warisannya, dan menjadi miskin dan hina dina. Tetapi Tuhan mempermuliakannya.
Maka, jangan kita membenci atas kemiskinan dan kesederhanaan kita. Saat ini justru kesempatan kita bisa menemukan dan semakin mengenal Allah.
Dalam kemiskinan dan beban hidup di tengah-tengah dunia yang berat, Sabda Yesus sungguh menjadi kelegaan bagi kita.
"Datanglah kepada-Ku, kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.
Mari datang kepada Yesus, kita yang terhimpit oleh kerasnya kehidupan di dunia. Ketika kita tidak tahu lagi kemana kita akan berpaling, Yesus menawarkan diriNya kepada kita. Ia siap menampung segala tangis, derai airmata dan kesedihan kita. Dan hati kita menjadi lega saat datang kepadaNya. Terpujilah Yesus.
Pikullah kuk yang Kupasang, dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan.
Yesus sendiri sudah pernah mengalami kehinaan, penderitaan, dan kemiskinan di sepanjang hidupNya. Ia lahir di dalam gua, Ia besar dalam kesederhanaan bersama orang tua seorang tukang kayu, dan saat memulai pengajaranNya, Yesus bahkan tidak mempunyai tempat tinggal untuk meletakkan diriNya. Dalam kesahajaan dan kemiskinanNya, Yesus menjadi seorang yang lemah lembut dan rendah hati. Mampukah kita menjadi demikian? Belajar menjadi lemah lembut, sabar, dan rendah hati dalam penderitaan hidup kita?
Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku.”
Dengan datang kepada Yesus, belajar darinya tentang lemah lembut dan rendah hati, maka kita akan merasakan beban hidup kita menjadi jauh lebih ringan. Yesus menjadi jangkar dan pedoman hidup saat kita mengalami beban hidup yang berat. Bersama Dia, kita akan mendapat ketenangan dan kelegaan.
Action:
Mendekat, mendekat, dan semakin mendekat pada Yesus.
Doa:
Tuhan Yesus, sungguh aku berterima kasih kepadaMu. Karena Engkau memberi kelegaan dan penghiburan kepadaku. Engkau memberi ketenangan saat aku panik dan kuatir, bahkan nyaris putus harapan atas segala beban hidupku. Engkau berbisik, bahwa Engkau juga sudah mengalami penderitaan yang jauh lebih berat daripada beban hidup yang kusandang.
Yesusku, perkenankan aku mendekat dan menghambur dalam pelukanMu, karena aku sungguh membutuhkan support dariMu.
Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar