Rabu, 28 Agustus 2024

"Jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan"

  

Sumber : https://www.pinterest.com



Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (3:6-10.16-18)
    
"Barangsiapa tidak mau bekerja, janganlah ia makan."
         
Saudara-saudara, demi nama Tuhan Yesus Kristus kami berpesan kepadamu, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami. 

Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu, dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun di antara kamu. 

Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti. Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. 

Dan Ia, Tuhan damai sejahtera, kiranya mengaruniakan damai sejahtera-Nya terus-menerus, dalam segala hal, kepada kamu. Tuhan menyertai kamu sekalian. Salam dari padaku, Paulus. Salam ini kutulis dengan tanganku sendiri. Inilah tanda dalam setiap surat: beginilah tulisanku. Kasih karunia Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kamu sekalian!

  
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan.
Ayat. (Mzm 128:1-2.4-5; R:1)
1. Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
2. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan, orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.
      
Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. (1 Yoh 2:5)
Sempurnalah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan Sabda Kristus.
         
Inilah Injil Suci menurut Matius (23:27-32)
   
"Kalian ini keturunan pembunuh nabi-nabi."
    
Pada waktu itu Yesus berkata, "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. 

Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan. 

Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu. Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu. Jadi, penuhilah juga takaran nenek moyangmu!

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. 
Inilah nasehat Santo Paulus kepada umat di Tesalonika. Sangat jelas nasehat tersebut, yang tidak bekerja janganlah ia makan. Karena Santo Paulus tidak ingin umatnya menjadi benalu bagi orang lain.Terus berdoa tanpa bekerja juga tidak baik. Tuhan tidak bisa langsung memberi nasi dan lauk pauk di hadapan kita. 

Demikian juga orang yang terlihat hebat, seakan-akan menjadi orang yang selalu benar, menjadi penasehat bagi orang lain, namun ternyata ia seorang pengangguran, hidup lontang-lantung tidak jelas, maka ia bukan seorang yang patut menjadi suri tauladan, bahkan ia seorang yang munafik. Dan jelas, orang yang munafik tidak disukai Yesus. Berkali-kali Yesus mengecam orang-orang Farisi dan ahli Taurat sebagai orang-orang munafik.

Halo, sudah bekerjakah kita? Halo, apakah kita masih menjadi orang munafik, tampaknya hebat namun sebenranya zonk, baik dalam sikap dan perbuatan maupun dalam kantong?

Sedikit bicara, banyak bekerja!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar