Senin, 12 Agustus 2024

"Tetapi agar kita jangan menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau"

 Sumber : http://www.sesawi.net

Bacaan dari Kitab Yehezkiel (1:2-5.24-2:1a)

 
"Penglihatan gambar kemuliaan Tuhan." 
         
Pada tanggal lima bulan, yaitu tahun kelima sesudah raja Yoyakhin dibuang, datanglah firman TUHAN kepada imam Yehezkiel, anak Busi, di negeri orang Kasdim di tepi sungai Kebar, dan di sana kekuasaan TUHAN meliputi dia. 

Lalu aku melihat, sungguh, angin badai bertiup dari utara, dan membawa segumpal awan yang besar dengan api yang berkilat-kilat dan awan itu dikelilingi oleh sinar; di dalam, di tengah-tengah api itu kelihatan seperti suasa mengkilat. Dan di tengah-tengah itu juga ada yang menyerupai empat makhluk hidup dan beginilah kelihatannya mereka: mereka menyerupai manusia, 

Kalau mereka berjalan, aku mendengar suara sayapnya seperti suara air terjun yang menderu, seperti suara Yang Mahakuasa, seperti keributan laskar yang besar; kalau mereka berhenti, sayapnya dibiarkan terkulai. 

Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, bangunlah dan berdiri, karena Aku hendak berbicara dengan engkau."

 
Mazmur Tanggapan
Surga dan bumi penuh kemuliaan-Mu.
Ayat. (Mzm 148:1-2.11-12ab.12c-14a.14bcd)
1. Pujilah Tuhan di surga, pujilah Dia di tempat tinggi! Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!
2. Pujilah Tuhan, hai raja-raja di bumi dan segala bangsa, pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia; Pujilah Tuhan, hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang muda!
3. Biarlah semuanya memuji-muji Tuhan, sebab hanya nama-Nya yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.
4. Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya.

Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya
Ayat. (2Tes 2:14) 
Allah memanggil kita, agar kita memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus

Inilah Injil Suci menurut Matius (17:22-27)
 
"Ia akan dibunuh, tetapi Ia akan bangkit. Putra-putra raja bebas dari pajak." 
   
Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya ada di Galilea. Ia berkata kepada mereka, “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia; mereka akan membunuh Dia, tapi pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” 

Maka hati para murid itu pun sedih sekali. Ketika Yesus dan para murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah seorang pemungut pajak bait Allah kepada Petrus dan berkata, “Apakah gurumu tidak membayar pajak dua dirham?” Jawab Petrus, “Memang membayar.” 

Ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan, “Bagaimana pendapatmu, Simon? Dari siapa raja-raja di dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?” Jawab Petrus, “Dari orang asing!” 

Maka kata Yesus kepadanya, “Jadi bebaslah rakyatnya! Tetapi agar kita jangan menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Tetapi agar kita jangan menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu.”

Tuhan Yesus tidak ingin menjadi batu sandungan. Walau dalam penjelasanNya kepada Simon Petrus, yang membayar pajak dan bea adalah orang asing, namun Ia tidak ingin mengajari Petrus untuk memberontak. Maka Ia menyuruh Petrus untuk memancing, dan ikan pertama yang didapat di dalam mulutnya sudah ada uang empat dirham, Itulah Yesus kita yang penuh kuasa.

Yesus mengajarkan dua hal hari ini kepada kita.
Pertama, jangan kita menjadi batu sandungan bagi orang lain. Membuat repot orang lain. Kalau bisa malah kita membantu orang lain.
Kedua, kita diajari Yesus untuk percaya kepadaNya. Saat kita punya niat baik untuk tidak menjadi batu sandungan, maka Tuhan akan melapangkan jalan, sehingga kita bisa merasakan besar kasih dan kuasaNya.

Semoga Tuhan berkenan melihat niat baik dan usaha kita. Segala hormat dan pujian bagiNya dulu, sekarang dan sepanjang segala abad. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar