Sabtu, 17 Agustus 2024

 DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA

Sumber : https://www.vectorstock.com

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (2:13-17)

   
"Berlakulah sebagai orang yang merdeka. "
   
Saudara-saudaraku yang terkasih, demi Allah, tunduklah kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maupun kepada wali-wali yang ditetapkannya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan untuk mengganjar orang-orang yang berbuat baik. 

Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang bodoh. Hiduplah sebagai orang merdeka, bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetap hiduplah sebagai hamba Allah. 

Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!
  

Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 20:25)
Berikanlah kepada kaisar yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah yang menjadi hak Allah.  
 
Inilah Injil Suci menurut Matius (22:15-21)
      
"Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
    
Sekali peristiwa orang-orang Farisi berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan. Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama orang-orang Herodian bertanya kepada Yesus, "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan dengan jujur mengajarkan jalan Allah, dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Bolehkah membayar pajak kepada kaisar atau tidak?" 

Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka. Maka Ia lalu berkata, "Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu!" Mereka membawa suatu dinar kepada Yesus. 

Maka Yesus bertanya kepada mereka, "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka, "Gambar dan tulisan kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka, "Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:
Apakah Allah dan manusia itu berseberangan sehingga kodratnya berlawanan bahkan tidak ada titik temu? TIDAK sama sekali tidak. Bahkan manusia adalah satu-satunya ciptaanNya yang diciptakan secitra dengan Allah. Ya, kita diciptakanNya sebagai gambar dan rupa Allah. Kalau mau melihat Allah, lihatlah manusia. 

Dan manusia diberi Allah kuasa untuk mengelola bumi, menguasai dan menggunakannya untuk kepentingan manusia. Nah, disinilah mulai ada pihak ketiga yang melihat celah dari kelemahan manusia, yaitu setan. Tujuan setan adalah mengalahkan Allah, dan ia menggunakan segala cara untuk melawan Allah. Manusia menjadi sasaran empuknya.

Terkadang manusia yang sedang mempunyai kuasa, terbujuk setan untuk menggunakan kuasa dan kewenangannya untuk berbuat sewenang-wenang terhadap manusia lain. Para penguasa dunia ada yang menjadi tiran yang menyengsarakan rakyat. Maka dalam pemikiran manusia, seakan-seakan semua hal dari mereka harus dilawan. Itulah yang ada dalam pemikiran orang Farisi ketika mereka datang kepada Yesus untuk mencobaiNya. Niat mereka datang pada Yesus pun bukan niat yang murni tapi berselubung kelicikan.

Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Bolehkah membayar pajak kepada kaisar atau tidak?" 
Maka Yesus bertanya kepada mereka, "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka, "Gambar dan tulisan kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka, "Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
Dan jawaban Yesus sungguh menohok daya nalar mereka. 

Tidak ada yang perlu dipertentangkan antara Allah dan manusia! Karena manusia diciptakan justru untuk membantu Allah merawat segala yang sudah diciptakanNya. Manusia diberi nalar, akal budi, keluhuran hati, untuk bertindak benar dan bijaksana.

Baik sebagai pemimpin, sebagai rakyat, kita dipanggil untuk memuliakan Allah dalam masing-masing dari kapasitas kita.

100% katolik, 100% Indonesia! Merdeka!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar