Selasa, 14 Januari 2025

Aku tahu siapa Engkau: yakni Yang Kudus dari Allah.”

 

Sumber : https://www.facebook.com

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (2:5-12)  

 
"Yang disempurnakan dengan penderitaan."
   
Saudara-saudara, dunia yang akan datang, yang sedang kita bicarakan, ditaklukkan oleh Allah bukan kepada malaikat-malaikat. 

Sebab ada orang yang pernah memberi kesaksian dalam Kitab Suci, “Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Atau apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun untuk waktu yang singkat Engkau telah membuatnya hampir setara dengan Allah, dan memahkotai dia dengan kemuliaan dan semarak; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.” 

Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada Yesus, tidak ada sesuatu pun yang dikecualikan-Nya, artinya yang tidak ditaklukkan kepada Yesus. 

Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya. Yang kita lihat ialah bahwa untuk waktu yang singkat Yesus telah direndahkan sedikit di bawah malaikat-malaikat, tetapi oleh derita kematian-Nya Ia telah dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat. 

Dan berkat kasih karunia Allah Yesus mengalami maut bagi semua orang. Memang Allah menjadikan segala sesuatu bagi diri-Nya dan mengantar banyak orang kepada kemuliaan. 

Maka sudah sepatutnya Ia pun menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan. Sebab Dia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan semua berasal dari Yang Satu. 

Itulah sebabnya Yesus tidak malu menyebut mereka saudara, ketika Ia berkata, “Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji Engkau di tengah-tengah umat.”
 
Mazmur Tanggapan
Engkau membuat Anak-Mu berkuasa atas segala buatan tangan-Mu.
Ayat. (Mzm 8:2a.5.6-7.8-9)
1. Ya Tuhan, Allah kami, betapa mulia nama-Mu di seluruh bumi! Apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
2. Kauciptakan dia hampir setara dengan Allah, Kaumahkotai dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.
3. Domba, sapi, dan ternak semuanya, hewan di padang dan margasatwa; burung di udara dan ikan di laut, dan semua yang melintasi arus lautan.

Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya.
Ayat. Sambutlah sabda Tuhan, bukan sebagai perkataan manusia, melainkan sebagaimana sebenarnya, sebagai Sabda Allah.
       
Inilah Injil Suci menurut Markus (1:21b-28)
  
"Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa."
   
Pada suatu malam Sabat Yesus masuk ke dalam rumah ibadat di Kota Kapernaum dan mengajar di sana. Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. 

Dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak, “Apa urusanmu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: yakni Yang Kudus dari Allah.” 

Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: “Diam, keluarlah dari padanya!” Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya. 

Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya, “Apa ini? Suatu ajaran baru? Guru ini berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun Ia perintah, dan mereka taat kepada-Nya. 

Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Yesus ke segala penjuru di seluruh daerah Galilea.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Roh jahat yang merasuki seorang itu tahu siapa Yesus. Dan ia tahu bahwa ia tidak bisa mengalahkan Yesus. Maka ia berkata,"“Apa urusanmu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: yakni Yang Kudus dari Allah.” 

Ucapan roh jahat ini malah menunjukkan identitas Yesus. Mereka ketakutan bahwa mereka akan dibinasakan oleh Yesus. Jadi mereka menjerit dan berteriak meminta Yesus tidak membinasakan mereka.

Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: “Diam, keluarlah dari padanya!” Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya. 

Dengan penuh kuasa, Yesus mengusir roh jahat itu agar keluar dari orang yang dirasukinya. Dan roh jahat itu dengan kesal keluar dari tubuh orang itu.

Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya, “Apa ini? Suatu ajaran baru? Guru ini berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun Ia perintah, dan mereka taat kepada-Nya. 

Orang-orang Yahudi yang belum begitu paham siapa Yesus menjadi takjub sekaligus heran dan bingung," Siapa Dia yang penuh kuasa ini?"

Kita bukan orang-orang Yahudi pada jaman Yesus itu. Kita orang-orang jaman sekarang yang sudah mengerti siapa Yesus. Maka membaca kisah Yesus yang penuh kuasa, masihkah kita meragukan kuasaNya? Masihkah kita kuatir dan galau saat mengikutiNya?

Dan ingat, roh jahat pun takut dan tunduk kepadaNya. Roh jahat paham bahwa Yesus penuh kuasa dan ia tidak bisa mengalahkanNya!

Minggu, 12 Januari 2025

"Mari, ikutlah Aku, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia."

 

Sumber : https://resi.dehonian.or.id

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (1:1-6)

 
"Allah berbicara kepada kita dengan pengantaraan Anak-Nya."
 
Saudara-saudara, pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan para nabi. 

Tetapi pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya. Anak-Nya itulah yang ditetapkan-Nya sebagai yang berhak menerima segala yang ada. 

Oleh Dialah Allah menjadikan alam semesta. Dialah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Dialah yang menopang segala yang ada dengan sabda-Nya yang penuh kekuasaan. 

Dan setelah selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi. Ia jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat sebagaimana nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah daripada nama mereka. 

Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu Allah pernah berkata, "Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan." 

Atau pun: "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia menjadi Anak-Ku" Lagipula, ketika mengantar pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata, "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."

Mazmur Tanggapan
Hendaklah semua malaikat sujud menyembah Allah
Ayat. (Mzm 97:1.2b.6.7c.9; Ul: 1a.9a)
1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya. Segala dewata sujud menyembah Allah.
3. Sebab, ya Tuhan, Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.

Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 1:15)
Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.  
 
Inilah Injil Suci menurut Markus (1:14-20)
  
"Bertobatlah dan percayalah kepada Injil."
 
Sesudah Yohanes Pembaptis ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea, memberitakan Injil Allah. Yesus memberitakan, "Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" 

Ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, "Mari, ikutlah Aku, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia." Mereka segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus. 

Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, dalam perahu bersama orang-orang upahannya. Lalu mereka mengikuti Yesus.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:
Yesus mulai menjalankan tugasNya. Ia tidak ingin melakukannya sendirian, maka ia mencari para murid. Ia bertemu dengan Simon dan Andreas. 

Lalu ia berkata kepada mereka,"Mari, ikutlah Aku, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia." Mereka segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus. 

Mereka meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus. Ini adalah tindakan yang berani dan luar biasa. Meninggalkan semuanya dan mengikuti Yesus. Apakah mereka mendapat jaminan bagaimana kehidupan mereka nanti setelah mengikutiNya?

Yesus tidak menjanjikan apa-apa. Ia hanya berkata bahwa mereka akan dijadikan penjala manusia. Suatu ajakan yang membingungkan pula. Apa maksud menjadi penjala manusia.

Namun kenyataannya, Simon, Andreas, Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus langsung meninggalkan segalanya dan mengikuti Yesus.

Pesona dan kewibawaan apa yang ada dalam diri Yesus, hingga mereka tanpa ragu mengikutiNya? 

Bagaimana dengan kita? Apakah kita juga tanpa ragu berjalan mengikutiNya? Tidak mengkhawatirkan apa yang terjadi nanti, karena yakin Yesus tidak akan meninggalkan kita?

Mari belajar dari para murid Yesus; meninggalkan segalanya dan mengikutiNya.

“Engkaulah Anak yang Kukasihi. Kepada-Mulah Aku berkenan.”

Pesta Pembaptisan Tuhan Yesus


Sumber : https://2belife.blogspot.com

Bacaan dari Kitab Yesaya (40:1-5.9-11)   

  
"Kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya."
    
Beginilah firman Tuhan, “Hiburlah, hiburlah umat-Ku! Tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan Tuhan dua kali lipat karena segala dosanya.” Ada suara yang berseru-seru, “Siapkanlah di padang gurun jalan bagi Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, setiap gunung dan bukit harus diratakan. Tanah yang berbukit-bukit harus menjadi rata, dan yang berlekuk-lekuk menjadi datar. Maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama. Sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya.” Dan terdengarlah suatu suara, “Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda, “Lihat, itu Allahmu! Lihat, itu Tuhan Allah! Ia datang dengan kekuatan, dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. Seperti seorang gembala Ia menggembalakan ternak-Nya, dan menghimpunnya dengan tangan-Nya. Anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Pujilah Tuhan, hai umat Allah, pujilah Tuhan, hai umat Allah!
Ayat. (Mzm 104:1b-2.3-4.24-25.27-28.29-30)
1. Tuhan, Allahku, Engkau sungguh besar! Engkau berpakaian keagungan dan semarak, berselimutkan terang ibarat mantol. Engkau membentangkan langit laksana tenda.
2. Engkau mendirikan bangsal-bangsal megah di atas air; awan-awan Kaujadikan kendaraan dengan bersayapkan langit! Engkau melayang-layang; Angin Kaujadikan suruhan, dan api menyala Kaujadikan pelayan.
3. Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, semuanya Kaubuat dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu. Lihatlah laut itu, besar dan luas wilayahnya, di situ bergerak binatang-binatang kecil dan besar, tidak terbilang banyaknya.
4. Semuanya menantikan Engkau, untuk mendapatkan makanan pada waktunya. Apabila Engkau memberikannya, mereka memungutnya; apabila Engkau membuka tangan-Mu, mereka kenyang oleh kebaikan.
5. Apabila Engkau menyembunyikan wajah-Mu, mereka kebingungan, apabila Engkau mengambil Roh-Mu, matilah mereka dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim Roh-Mu, mereka tercipta kembali, dan Engkau membaharui muka bumi.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (2:11-14; 3:4-7)
  
"Kita diselamatkan berkat permandian kelahiran kembali dan berkat pembaruan yang dikerjakan oleh Roh Kudus."
     
Saudara terkasih, sudah nyatalah kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua orang. Kasih karunia itu mendidik kita agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi, dan agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini, sambil menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia, dan penyataan kemuliaan Allah yang mahabesar, dan Juruselamat kita Yesus Kristus. Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik. Tetapi ketika kerahiman dan kasih Allah, Penyelamat kita, telah nyata kepada manusia, kita diselamatkan oleh Allah. Hal itu terjadi bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, melainkan karena rahmat-Nya berkat permandian kelahiran kembali dan berkat pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita lantaran Yesus Kristus, Penyelamat kita. Dengan demikian kita sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil
 Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 9:6)
Langit terbuka, dan terdengarlah suara Bapa, "Inilah Anak yang Kukasihi; dengarkanlah Dia!"

Inilah Injil Suci menurut Lukas (3:15-16. 21-22)
     
"Ketika Yesus berdoa, setelah Ia dibaptis, terbukalah langit."
  
Ketika Yohanes tampil di Sungai Yordan, banyak orang menanti-nanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hati tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias. Karena itu Yohanes berkata kepada semua orang itu, “Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa daripada aku masih akan datang, dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Ketika orang banyak itu semuanya telah dibaptis, dan ketika Yesus sedang berdoa, setelah Ia juga dibaptis, terbukalah langit, dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit, “Engkaulah Anak yang Kukasihi. Kepada-Mulah Aku berkenan.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Sumber : renunganpagi.id

Sabtu, 11 Januari 2025

Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

 

Sumber : https://andreasnataatmadja.com

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:14-21)   

   
"Allah mengabulkan doa kita."
  
Saudara-saudaraku terkasih, inilah sebabnya kita berani menghadap Allah, yaitu karena Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. 

Dan jikalau kita tahu bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita tahu juga bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang kita minta kepada-Nya. 

Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah; maka Allah akan memberikan hidup kepadanya, yaitu kepada dia yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut itu. 

Ada dosa yang mendatangkan maut, dan tentang ini, tidak kukatakan bahwa ia harus berdoa. Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut. 

Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindungi orang itu, dan si jahat tidak dapat menjamahnya. 

Kita tahu bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat. Akan tetapi kita tahu bahwa Anak Allah telah datang, dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan kehidupan yang kekal. 

Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.

Mazmur Tanggapan
Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5.6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka; itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. (Mat 4:16)
Bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar, bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit Terang.
     
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (3:22-30)
  
"Sahabat mempelai bersukacita mendengar suara mempelai."
   
Sekali peristiwa Yesus bersama murid-muid-Nya pergi ke tanah Yudea, dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis. 

Akan tetapi Yohanes pun membaptis di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis, sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara. 

Maka timbullah perselisihan di antara murid-muid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian. Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya, “Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang Sungai Yordan, dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga, dan semua orang pergi kepada-Nya.” 

Jawab Yohanes, “Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari surga. 

Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. Yang empunya mempelai perempuan ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai, yang berdiri dekat dia dan mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. 

Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

Demikianlah Sabda Tuhan

Renungan:
Sekali lagi kita meihat kebesaran jiwa Yohanes Pembaptis. Rasanya jarang dalam kehidupan saat ini kita melihat seorang yang legawa memberikan posisi dan kedudukannya kepada orang lain. Yang ada dengan segala cara ia berusaha menguatkan cengkeraman kekuasaannya.

Tapi tidak demikian dengan Yohanes Pembaptis.Ketika seorang Yahudi yang melihat Yesus juga membaptis berselisih dengan murid Yohanes yang waktu itu juga masih membaptis.

Lalu jawaban pa yang diberikan Yohanes? 
Yang empunya mempelai perempuan ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai, yang berdiri dekat dia dan mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. 

Ia mengibaratkan dirinya sebagai sahabat mempelai perempuan. Mempelai laki-laki itu adalah Yesus, dan mempelai perempuan adalah gambaran umat yang mau bertobat dan diselamatkan. 

Ia sendiri bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki yang datang. Tidak ada kecemburuan atau rasa iri, bahwa sahabatnya, mempelai perempuan akan meninggalkannya dan bersatu dengan mempelai laki-laki. Dengan tulus ia menemani dan mengantarkannya pada mempelai laki-laki. 

Lalu dengan penuh haru kita mendengar Yohanes berkata,"Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

Inilah gambaran seorang pendahulu, seorang perintis jalan yang sesungguhnya. Hari ini kita belajar banyak dari Yohanes Pembaptis.

Jumat, 10 Januari 2025

Ketika melihat Yesus, tersungkurlah si kusta dan memohon, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."



Sumber : https://www.sesawi.net

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:5-13)      

  
"Kesaksian tentang Anak Allah."
  
Saudara-saudara terkasih, tidak ada orang yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah! 

Dia inilah yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus; bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. 

Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di bumi: Roh, air, dan darah dan ketiganya adalah satu. 

Kesaksian manusia kita terima, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. 

Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Allah menjadi pendusta karena orang itu tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. 

Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita, dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak Allah, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Dia, ia tidak memiliki hidup. 

Semuanya ini kutuliskan kepada kamu supaya kamu, yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.

Mazmur Tanggapan
Pujilah Tuhan, hai umat Allah! Pujilah Tuhan, hai umat Allah!
Ayat. (Mzm 147:12-13.14-15.19-20; R: 12a)
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel . Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:23)
Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan

Inilah Injil Suci menurut Lukas (5:12-16)
  
"Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta."
   
Sekali peristiwa Yesus berada di sebuah kota. Ada di situ seorang yang penuh kusta. Ketika melihat Yesus, tersungkurlah si kusta dan memohon, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." 

Maka Yesus mengulurkan tangan-Nya menjamah orang itu dan berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir!" Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. 

Yesus melarang orang itu memberitahukan hal ini kepada siapa pun juga dan Ia berkata, "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam, dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa sebagai bukti bagi mereka." 

Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar, dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. 

Akan tetapi Yesus mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Ketika melihat Yesus, tersungkurlah si kusta dan memohon, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." 

Maka Yesus mengulurkan tangan-Nya menjamah orang itu dan berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir!" Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. 

Percakapan yang mengubah hidup si penderita kusta. Peristiwanya adalah:
1. Ia melihat Yesus, dan ia tersungkur di hadapanNya.
2. Ia memohon disembuhkan, dengan awalan kalimat,"Kalau      Tuan mau.
3. Dan Yesus menjawab,"Aku mau".
4. Dan sembuhlah orang itu.

Begitu cepat dan sederhana. Tanpa harus melewati kesepakatan dan persyaratan tertentu. Yesus hanya meihat kepercayaan orang itu kepadaNya, dan Ia berkenan, lalu sembuhlah orang itu.

Sesederhana itu Yesus mengubah nasib seseorang. Orang yang semula disingkirkan dan dijauhi masyarakat karena dianggap kena kutukan sehingga ia terkena penyakit kusta. Ia dijauhi, disingkirkan, dan ia hidup bersama penyakitnya yang akan sembuh atau tidak, tiada ia mengerti. Hidupnya seakan tanpa pengharapan.

Lalu Yesus hadir. Dan ia mendengar tentang Yesus. Yesus satu-satunya pengharapannya. Maka dengan penuh kerendahhatian ia tersungkur dan memohon kesembuhan dari Yesus. Dan, Yesus mengabulkannya. Seketika itu ia sembuh. Ia diberi kesempatan hidup yang kedua!

Pernahkah kita merasa tanpa daya dan pengharapan? Mari kita tersungkur pada Yesus

Kamis, 09 Januari 2025

“Pada hari ini genaplah nas tadi sewaktu kamu mendengarnya!”

Sumber : https://resi.dehonian.or.id

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:19-5:4)    

  
"Barangsiapa mengasihi Allah, Ia harus juga mengasihi saudaranya."
  
Saudara-saudaraku terkasih, kita harus mengasihi Allah, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Jikalau seorang berkata, “Aku mengasihi Allah,” tetapi membenci saudaranya, ia adalah seorang pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang ia lihat, tidak mungkin ia mengasihi Allah yang tidak ia lihat. 

Dan inilah perintah yang kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya. Setiap orang yang percaya bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga dia yang lahir dari pada-Nya. 

Inilah tandanya bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. 

Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu bahwa kita meuruti perintah-perintah-Nya. Dan perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: yakni iman kita.

Mazmur Tanggapan
Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 72:1-2.14.15bc.17)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum.
2. Ia akan menebus nyawa mereka dari penindasan dan kekerasan; darah mereka mahal di matanya. Kiranya ia didoakan senantiasa, dan diberkati sepanjang hari.
3. Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.

Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. (Luk 4:18)
Tuhan mengutus Aku menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (4:14-22a)
  
"Pada hari ini digenapilah Kitab Suci."
   
Sesudah dicobai Iblis di padang gurun, dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Selama di situ Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ, dan semua orang memuji Dia. 

Lalu Ia datang ke Nazaret, tempat Ia dibesarkan. Dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. 

Kepada-Nya diberikan kitab Nabi Yesaya, dan setelah membukanya, Ia menemukan nas di mana ada tertulis: Roh Tuhan ada pada-Ku oleh sebab Ia telah mengurapi Aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan oang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang. 

Kemudian Yesus menutup kitab itu, mengembalikannya kepada pejabat, lalu Ia duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. 

Lalu Yesus mulai mengajar mereka, kata-Nya, “Pada hari ini genaplah nas tadi sewaktu kamu mendengarnya!” Semua orang itu membenarkan Dia, dan mereka heran akan kata-kata indah yang diucapkan-Nya.


Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:
Ia menemukan nas di mana ada tertulis: Roh Tuhan ada pada-Ku oleh sebab Ia telah mengurapi Aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan oang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang. 

Tepat sekali nas yang dibaca Yesus dengan tugas dari Allah yang dilakukanNya. Maka tepatlah bila Yesus kemudian berkata,“Pada hari ini genaplah nas tadi sewaktu kamu mendengarnya!” 

Kerajaan Allah sudah datang, dan Yesus lah Kerajaan Allah itu. Mari kita menyambutnya.Mempercayainya, dan dengan sepenuh iman melaksanakan perintahNya.

Terlebih di tahun 2025 ini menjadi tahun Yubileum, tahun Rahmat Tuhan. Mari benar-benar percaya bahwa Rahmat Tuhan datang pada kita di sepanjang tahun ini.

Rabu, 08 Januari 2025

'Tenang, inilah AKu"

 

Sumber : https://andreasnataatmadja.com

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:11-18)

  "Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita."
    
Saudara-saudariku yang terkasih, Allah begitu mengasihi kita! Maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. 

Beginilah kita ketahui bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Dan kami telah bersaksi bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. 

Barangsiapa mengaku bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. 

Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. 

Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yakni kalau kita mempunyai keberanian yang penuh iman pada hari penghakiman, karena, sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. 

Di dalam kasih tidak ada ketakutan, sebab ketakutan mengandung hukuman, dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
 
Mazmur Tanggapan
Segala bangsa di bumi, ya Tuhan, sujud menyembah kepada-Mu.
Ayat. (Mzm 72:1-2.10.12-13; R:11)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan-persembahan; kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti! Kiranya semua raja sujud menyembah kepadanya, segala bangsa menjadi hambanya!
3. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.
 
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Kristus, yang diwartakan kepada para bangsa! Terpujilah Engkau, Kristus, yang diimani oleh seluruh dunia.   
   
Inilah Injil Suci menurut Markus (6:45-52)
  
"Para murid melihat Yesus berjalan di atas air."
      
Sesudah memberi makan lima ribu orang, Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu, dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida. 

Sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Setelah berpisah dari mereka, Yesus pergi ke bukit untuk berdoa. Ketika hari sudah malam, perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. 

Ketika melihat betapa payahnya para murid mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Yesus datang kepada mereka berjalan di atas air, dan Ia hendak melewati mereka. 

Ketika melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, sebab mereka semua melihat-Nya dan sangat terkejut. 

Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Lalu Yesus naik ke perahu mendapatkan mereka, dan angin pun redalah. 

Mereka sangat tercengang dan bingung, sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Di dalam kasih tidak ada ketakutan, sebab ketakutan mengandung hukuman, dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

Di dalam kasih tidak ada ketakutan. Jadi pernahkah Anda merasa takut? Misal karena seperti melihat hantu?
Anda tidak sendiri bia kadang merasa takut karena seperti melihat hantu. Para murid pun mengaami hal demikian. Dan tidak tanggung-tanggung, yang mereka anggap hantu adalah Yesus sendiri yang berjalan di atas air!

Hmm, rasanya benar juga bila kemudian dikatakan hati para murid disebut degil. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata degil adalah tidak mau menuruti nasihat orang; keras kepala; kepala batu.

Mereka tidak juga percaya bahwa Yesus adalah Putera Allah, bukan manusia biasa, tetapi manusia yang sebenarnya adalah Putera Allah. Maka Ia mampu melakukan hal-hal luar biasa di luar nalar dan akal sehat manusia. Tapi Ia bukan hantu!  Apakah ada hantu yang mampu memberi makan limaribu orang? Rasanya hantu hanya bisa membuat orang takut, tanpa mampu menolong atau menyelamatkan orang.

Dalam Injil hari ini, ada petunjuk istimewa.
1. Yesus berdoa jam tiga pagi. 
2. Yesus melihat para murid kewalahan.
3. Tanpa diminta Yesus mendekati mereka, dan ketika Yesus naik ke atas perahu mereka,seketika itu juga angin reda dan suasana menjadi sangat tenang.

Apakah kita sedang mengalami masalah berat, diterjang badai kehidupan, dan kita kewalahan? Mari belajar pada Yesus. 

1. Semakin khusyuk berdoa. 
Bila Yesus mengajari doa jam tiga pagi, mengapa kita tidak mencoba melakukannya? Dalam keheningan dan sunyi malam, kita dapat berbicara dengan lebih dekat dan lebih khusyuk pada Tuhan.

2. Yesus melihat kewalahan kita.
Yesus melihat segala beban dan badai kehidupan kita. Dan Ia tidak tinggal diam.

3. Yesus mendatangi kita.
Lalu setelah berdoa di kisaran jam tiga dinihari itu, Yesus mendatangi para murid dan berjalan di atas air. Kita percaya, sangat percaya bahwa Allah akan menolong. Doa kita di jam tiga pagi itu di dengar Tuhan Yesus, dan Tuhan Yesus sendiri yang datang menolong kita. Lengkap dengan kuasa dan mukjizatNya! Karena Ia Putera Allah yang Maha Kuasa!

Jadi, tenang, tenanglah kita. Karena kita mempunyai Allah yang Maha Kuasa;kita mempunyai Yesus yang mampu meredakan badai kehidupan dan membuat suasana hidup kita menjadi tenang, damai, penuh syukur dan sukacita. Amin.

Selasa, 07 Januari 2025

Setelah mengambil lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat

 

Sumber : https://www.kasihbunda.sch.id

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:7-10)   

 
"Allah adalah kasih."
    
Saudara-saudara terkasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah, dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. 

Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia supaya kita hidup oleh-Nya. 

Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allahlah yang telah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih bagi dosa-dosa kita.

Mazmur Tanggapan
Segala bangsa di bumi, ya Tuhan, sujud menyembah kepada-Mu.
Ayat. (Mzm 72:1-2.3-4.7-8; R:7)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja, dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran! Kiranya ia memberikan keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu; kiranya ia menolong orang-orang miskin.
3. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dari Sungai Efrat sampai ke ujung bumi!

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 4:18-19)
Tuhan mengutus Aku menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan.
      
Inilah Injil Suci menurut Markus (6:34-44)
  
"Dengan mempergandakan roti, Yesus menyatakan dirinya sebagai nabi."
  
Begitu banyak orang mengikuti Yesus. Ketika Yesus melihat jumlah orang yang begitu banyak, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. 

Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. Ketika hari mulai malam datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata, “Tempat ini sunyi, dan hari sudah mulai malam. Suruhlah mereka pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa dan kampung-kampung sekitar sini.” 

Tetapi jawab Yesus, “Kamu yang harus memberi mereka makan!” Kata mereka kepada-Nya, “Jadi, haruskah kami pergi membeli roti hanya dengan 200 dinar dan memberi mereka makan?” 

Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!” Sesudah memeriksanya, mereka berkata, “Lima roti dan dua ikan.” 

Lalu Yesus menyuruh orang-orang itu supaya semuanya duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau. Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang. 

Setelah mengambil lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada para murid, supaya dibagi-bagikan kepada orang banyak itu; begitu juga ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada mereka semua. 

Dan mereka semua makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti: dua belas bakul penuh, belum termasuk sisa-sisa ikan. Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:
Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia supaya kita hidup oleh-Nya. 

Rasul Yohanes menekankan pada kita untuk berbuat kasih. Karena kasih itu sendiri berasa dari Allah. Karna Allah adalah kasih. Allah telah banyak sekali menunjukkan kasihNya kepada umat yang dikasihiNya. Dan puncak dari kasihNya adalah mengutus PutraNya yang tunggal ke dunia untuk menyelamatkan manusia.

Yesus adalah perwujudan kasih itu. Seluruh pribadi dan kehadiranNya menunjukkan kasih. Seperti kisah dalam Injil hari ini. Ketika ribuan orang terus mengikutiNya, hatiNya tergerak oleh kasih, melihat mereka seperti domba tanpa gembala.

Maka ketika murid-muridNya menyarankan Yesus agar menyuruh mereka pulang, Yesus menolak hal itu. Justru Ia mengatakan bahwa murid-murid harus memberi mereka makan.

Murid-murid bingung bagaimana bisa memberi makan kepada mereka. Yesus melihat hal itu, dan Ia tidak tinggal diam. Ia bertanya kepada murid-murid, apa yang mereka punya. Dan murid-murid menunjukkan hanya ada lima roti dan dua ikan.

Setelah mengambil lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada para murid, supaya dibagi-bagikan kepada orang banyak itu; begitu juga ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada mereka semua. 

Berkat kasih Yesus menunjukkan mukjizat yang luar biasa. Lima roti dan dua ikan itu terus digandakan saat dibagikan kepada orang-orang itu. Tiada habisnya. Bahkan ketika orang-orang sudah kenyang, masih ada sisa-sisa makanan. Dan sisanya tidak tanggung-tanggung. Ada duabelas bakul!

Itulah Kuasa dan kasih Yesus. Semoga kuasa dan kasih Yesus juga terwujud atas kita, sehingga kita mampu menjadi penyalur berkat dan kasih Tuhan bagi sesama. Amin.