Sumber : https://catatanseorangofs.wordpress.com/
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:7-10)
"Setiap orang yang tidak berbuat kebenaran tidak berasal dari Allah."
Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa berbuat kebenaran, dia adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar.
Barangsiapa tetap berbuat dosa, dia berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya.
Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yakni untuk membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu. Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia; dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: Setiap orang yang tidak berbuat kebenaran tidak berasal dari Allah; demikian juga setiap orang yang tidak mengasihi saudaranya.
Mazmur Tanggapan
Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat. (Mzm 98:1.7-8.9)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
Mazmur Tanggapan
Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat. (Mzm 98:1.7-8.9)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gunung bersorak-sorai bersama-sama.
3. Biarlah mereka bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Ibr 1:1-2)
Dahulu kala dengan pelbagai cara Allah berbicara kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi. Pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya.
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Ibr 1:1-2)
Dahulu kala dengan pelbagai cara Allah berbicara kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi. Pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (1:35-42)
"Mereka datang dan melihat di mana Yesus tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia."
Sekali peristiwa Yohanes berdiri di tempat ia membaptis orang di Sungai Yordan bersama dengan dua orang muridnya.
Ketika melihat Yesus lewat, Yohanes berkata, “Lihatlah Anak Domba Allah!” Mendengar apa yang dikatakan Yohanes, kedua murid itu pergi mengikuti Yesus.
Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Melihat bahwa mereka mengikuti Dia, Yesus lalu berkata kepada mereka, “Apakah yang kamu cari?” Kata mereka kepada-Nya, “Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?”
Yesus berkata kepada mereka, “Marilah, dan kamu akan melihatnya.” Mereka pun datang, dan melihat di mana Yesus tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia. Waktu itu kira-kira pukul empat.
Salah seorang dari kedua murid yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus.
Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya, “Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus).”
Lalu Andreas membawa Simon kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata, “Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus).”
Demikianlah Sabda Tuhan
Renungan:
Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: Setiap orang yang tidak berbuat kebenaran tidak berasal dari Allah; demikian juga setiap orang yang tidak mengasihi saudaranya.
Apa yang membedakan antara anak-anak Allah dan anak-anak iblis? Yaitu dari kata dan perbuatannya. Setiap orang bisa berkata-kata indah dan berbicara tentang kebenaran. Namun kemudian yang membedakannya adalah dalam perbuatannya.
Anak-anak Allah mengasihi saudaranya, sedang anak iblis tidak mengasihi saudaranya. Maka bila ada pengajaran tentang kebenaran, lihatlah juga kemudian perbuatannya. Apakah segala perbuatannya menunjukkan kasih atau kesewenang-wenangan. Apakah perbuatannya menunjukkan kekudusan atau penuh dengan pesta pora duniawi. Bila keduniawian yang menguasai, Anda tahu itu berasal darimana.
Salah satu sifat yang lain yang membedakan antara anak Allah dan anak iblis adalah adanya sifat iri hati dan kesombongan. Anak Allah sama sekali tidak mempunyai sifat demikian.
Inilah teladan dari seseorang yang sama sekali ttidak mempunyai sifat iri hati:
Ketika melihat Yesus lewat, Yohanes berkata, “Lihatlah Anak Domba Allah!” Mendengar apa yang dikatakan Yohanes, kedua murid itu pergi mengikuti Yesus.
Yohanes Pembaptis sama sekali tidak menunjukkan sifat iri saat Yesus lewat. Ia bahkan dengan jujur mengatakan kepada murid-muridnya, "Lihatlah Anak Domba Allah". Dan ia pun tidak kecewa ketika murid-muridnya meninggalkannya dan kemudian mengikuti Yesus. Inilah keutamaan yang dimiliki Yohanes! Sekaligus inilah tugas utamanya, yaitu mengantarkan orang-orang kepada Yesus.!
Ia pernah berkata,"Dia harus semakin besar dan aku semakin kecil" Inilah anak-anak Allah yang sesungguhnya.
Maka pesan hari ini adalah, jangan Anda tertipu oleh kata-kata indah. Lihatlah juga perbuatannya, maka anda akan tahu ia berasal dari mana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar