Minggu, 19 Januari 2025

"Dapatkah sahabat-sahabat pengantin pria berpuasa selagi pengantin itu bersama mereka?"

Sumber : https://www.facebook.com/Gereja.Katolik.Katedral.Bogor
 

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (5:1-10)

  
"Yesus belajar menjadi taat, sekalipun ia Anak Allah."
   
Saudara-saudara, setiap imam agung, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa. 

Seorang imam agung harus dapat memahami orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh dengan kelemahan. Karena itu ia harus mempersembahkan korban pelunas dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri. 

Tidak ada seorang pun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri! Sebab setiap imam agung dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun. 

Demikian pula Kristus! Ia tidak mengangkat diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Agung, tetapi diangkat oleh Dia yang bersabda kepada-Nya, "Anak-Kulah Engkau. Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan." 

Atau di bagian lain dalam Kitab Suci Ia bersabda, "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut tata imamat Melkisedek." Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Kristus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut; dan karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. 

Akan tetapi sekalipun Anak, Kristus telah belajar menjadi taat; ini ternyata dari apa yang telah diderita-Nya! Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya, dan Ia dipanggil menjadi Imam Agung oleh Allah, menurut tata imamat Melkisedek.
 
Mazmur Tanggapan
Engkaulah imam untuk selama-lamanya menurut Melkisedek.
Ayat. (Mzm 110:1.2.3.4)
1. Beginilah firman Tuhan kepada tuanku, "Duduklah di sebelah kanan-Ku,sampai musuh-musuhmu Kubuat menjadi tumpuan kakimu!"
2. Tongkat kuasamu akan diulurkan Tuhan dari Sion; berkuasalah Engkau di antara musuhmu!
3. Engkau meraja di atas gunung yang suci sejak hari kelahiranmu, sejak fajar masa mudamu.
4. Tuhan telah bersumpah dan tidak akan menyesal: "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek".

Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. (Ibr 4:12) 
Sabda Allah itu hidup dan kuat. Sabda itu menguji segala pikiran dan maksud hati.    
  
Inilah Injil Suci menurut Markus (2:18-22)
  
"Pengantin itu sedang bersama mereka."
   
Waktu itu, murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa. Pada suatu hari datanglah orang-orang kepada Yesus dan berkata, "Murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, mengapa murid-murid-Mu tidak?" 

Jawab Yesus kepada mereka, "Dapatkah sahabat-sahabat pengantin pria berpuasa selagi pengantin itu bersama mereka? Selama pengantin itu ada bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang pengantin itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. 

Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang sudah tua, karena jika demikian, kain penambal itu akan mencabiknya; yang baru mencabik yang tua, sehingga makin besarlah koyaknya. 

Demikian juga tak seorang pun mengisikan anggur baru ke dalam kantong kulit yang sudah tua, karena jika demikian anggur tersebut akan mengoyakkan kantong itu, sehingga baik anggur maupun kantongnya akan terbuang. 

Jadi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula."

Demikianlah Sabda Tuhan

Renungan:
Jadi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula."

Apa makna dari perkataan Yesus ini? Bila dikaitkan dengan pertanyaan orang-orang Yahudi, mengapa murid-muridNya tidak berpuasa padahal murid Yohanes Pembaptis berpuasa.

Ini mungkin berhubungan dengan ajaran Taurat dan ajaran dari Yesus. Yesus sedang datang untuk memberikan ajaranNya, yaitu tentang ajaran cinta kasih.

Yesus tidak ingin mengubah hukum Taurat, Ia datang untuk menggenapinya. Bila dalam hukum Taurat banyak sekali aturan, sehingga bangsa Yahudi termasuk ahli agama dan orang-orang Farisi, tampaknya lebih mengutamakan pelaksanaan aturan tersebut, dan kadang mengabaikan niat dan ketulusan hati. Hal yang sering kali dikecam oleh Yesus sehingga mereka sering disebut sebagai orang munafik. Maka Yesus menekankan membenahi hati terlebih dahulu, hati yang tulus dan murni dalam menjalankan semua aturan agama. Itu sebabnya Yesus berkata,"Dapatkah sahabat-sahabat pengantin pria berpuasa selagi pengantin itu bersama mereka? Selama pengantin itu ada bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa.

Yesus sedang bersama mereka dan sedang memberikan ajaran-ajaranNya. Maka biarlah para murid merasakan sukacita saat masih bersamaNya. Kelak saat Yesus sudah naik ke surga, mereka tidak bersama Yesus lagi, sehingga hati mereka sempat merasa sedih dan ketakutan. Saat itu biarlah mereka berpuasa. Namun berpuasa yang sudah dilandasi oleh hati yang bersih dan murni.

Bagaimana dengan puasa kita, sekedar menahan haus dan lapar, atau benar-benar punya niat untuk membersihkan dan menyucikan diri?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar