Sumber : https://www.kasihbunda.sch.id
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:7-10)
"Allah adalah kasih."
Saudara-saudara terkasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah, dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia supaya kita hidup oleh-Nya.
Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allahlah yang telah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih bagi dosa-dosa kita.
Mazmur Tanggapan
Segala bangsa di bumi, ya Tuhan, sujud menyembah kepada-Mu.
Ayat. (Mzm 72:1-2.3-4.7-8; R:7)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja, dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran! Kiranya ia memberikan keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu; kiranya ia menolong orang-orang miskin.
3. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dari Sungai Efrat sampai ke ujung bumi!
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 4:18-19)
Tuhan mengutus Aku menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan.
Inilah Injil Suci menurut Markus (6:34-44)
Mazmur Tanggapan
Segala bangsa di bumi, ya Tuhan, sujud menyembah kepada-Mu.
Ayat. (Mzm 72:1-2.3-4.7-8; R:7)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja, dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran! Kiranya ia memberikan keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu; kiranya ia menolong orang-orang miskin.
3. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dari Sungai Efrat sampai ke ujung bumi!
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 4:18-19)
Tuhan mengutus Aku menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan.
Inilah Injil Suci menurut Markus (6:34-44)
"Dengan mempergandakan roti, Yesus menyatakan dirinya sebagai nabi."
Begitu banyak orang mengikuti Yesus. Ketika Yesus melihat jumlah orang yang begitu banyak, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala.
Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. Ketika hari mulai malam datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata, “Tempat ini sunyi, dan hari sudah mulai malam. Suruhlah mereka pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa dan kampung-kampung sekitar sini.”
Tetapi jawab Yesus, “Kamu yang harus memberi mereka makan!” Kata mereka kepada-Nya, “Jadi, haruskah kami pergi membeli roti hanya dengan 200 dinar dan memberi mereka makan?”
Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!” Sesudah memeriksanya, mereka berkata, “Lima roti dan dua ikan.”
Lalu Yesus menyuruh orang-orang itu supaya semuanya duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau. Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang.
Setelah mengambil lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada para murid, supaya dibagi-bagikan kepada orang banyak itu; begitu juga ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada mereka semua.
Dan mereka semua makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti: dua belas bakul penuh, belum termasuk sisa-sisa ikan. Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Renungan:
Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia supaya kita hidup oleh-Nya.
Rasul Yohanes menekankan pada kita untuk berbuat kasih. Karena kasih itu sendiri berasa dari Allah. Karna Allah adalah kasih. Allah telah banyak sekali menunjukkan kasihNya kepada umat yang dikasihiNya. Dan puncak dari kasihNya adalah mengutus PutraNya yang tunggal ke dunia untuk menyelamatkan manusia.
Yesus adalah perwujudan kasih itu. Seluruh pribadi dan kehadiranNya menunjukkan kasih. Seperti kisah dalam Injil hari ini. Ketika ribuan orang terus mengikutiNya, hatiNya tergerak oleh kasih, melihat mereka seperti domba tanpa gembala.
Maka ketika murid-muridNya menyarankan Yesus agar menyuruh mereka pulang, Yesus menolak hal itu. Justru Ia mengatakan bahwa murid-murid harus memberi mereka makan.
Murid-murid bingung bagaimana bisa memberi makan kepada mereka. Yesus melihat hal itu, dan Ia tidak tinggal diam. Ia bertanya kepada murid-murid, apa yang mereka punya. Dan murid-murid menunjukkan hanya ada lima roti dan dua ikan.
Setelah mengambil lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada para murid, supaya dibagi-bagikan kepada orang banyak itu; begitu juga ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada mereka semua.
Berkat kasih Yesus menunjukkan mukjizat yang luar biasa. Lima roti dan dua ikan itu terus digandakan saat dibagikan kepada orang-orang itu. Tiada habisnya. Bahkan ketika orang-orang sudah kenyang, masih ada sisa-sisa makanan. Dan sisanya tidak tanggung-tanggung. Ada duabelas bakul!
Itulah Kuasa dan kasih Yesus. Semoga kuasa dan kasih Yesus juga terwujud atas kita, sehingga kita mampu menjadi penyalur berkat dan kasih Tuhan bagi sesama. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar