Sabtu, 27 Februari 2021

"Inilah AnakKu yang Terkasih, dengarkanlah Dia"

Sumber: https://sangsabda.wordpress.com/

Bacaan dari Kitab Kejadian (22:1-2.9a.10-13.15-18)

"Kurban Bapa Abraham, leluhur kita."

Setelah Abraham mendapat anak, Ishak, maka Allah mencobai Abraham. Allah berfirman kepada Abraham, "Abraham."

Abraham menyahut, "Ya Tuhan."

Sabda Tuhan, "Ambillah anak tunggal kesayanganmu, yaitu Ishak, pergilah ke tanah Moria, dan persembahkanlah dia di sana sebagai kurban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."

Maka sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepada Abraham. Abraham lalu mengulurkan tangannya, dan mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.

Tetapi berserulah Malaikat Tuhan dari langit, "Abraham, Abraham!" Sahut Abraham, "Ya Tuhan."

Lalu Tuhan bersabda, "Jangan bunuh anak itu, dan jangan kauapa-apakan dia. Kini Aku tahu bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."

Lalu Abraham menoleh, dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Diambilnya domba itu, dan dipersembahkannya sebagai kurban bakaran pengganti anaknya.

Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepada Abraham, katanya, "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri - demikianlah firman Tuhan - Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Melalui keturunanmulah segala bangsa di bumi akan mendapat berkat, sebab engkau mentaati sabda-Ku."
Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan

Bawalah kurbanmu bagi Tuhan sembahlah Dia dalam istana yang kudus.
Ayat. (Mzm 116:(5-6.)10.(12-14)15.16-17.18-19; Ul:9)
1. Berbelas kasihlah Tuhan dan adil Allah kami adalah rahim. Orang bersahaja dijaga-Nya, dan yang hina-dina diselamatkan-Nya.
2. Apa balas budiku kepada Tuhan atas anugerah-Nya bagiku? Piala keselamatan akan kuangkat, dan nama Tuhan akan kuserukan.
3. Nadarku bagi Tuhan hendak kubayar di hadapan seluruh umat-Nya. Kukurbankan pada-Mu kurban pujian, dan nama-Mu akan kuserukan.
4. Nadarku bagi Tuhan hendak kubayar di hadapan seluruh umat-Nya. Di dalam pelataran rumah Tuhan, di tengah-tengahmu, ya Yerusalem.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:31b-34)

"Allah tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri."

Saudara-saudara, jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Allah bahkan tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi menyerahkan-Nya demi kita semua.

Bagaimana mungkin Ia tidak menganugerahkan segalanya bersama Anak-Nya itu kepada kita? Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus yang telah wafat? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?
Demikianlah sabda Tuhan

Bait Pengantar Injil
Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Markus 9:6)
Dari dalam awan terdengarlah suara Bapa, "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia"

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (9:2-10)

"Inilah Anak-Ku terkasih."

Pada suatu hari Yesus berbicara tentang bagaimana Ia akan menderita sengsara. Sesudah itu Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes, dan bersama mereka naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang sanggup mengelantang pakaian seperti itu. Maka nampaklah kepada mereka Elia dan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus.

Lalu Petrus berkata kepada Yesus, "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini! Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Petrus berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan.

Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara, "Inilah Anak-Ku terkasih, dengarkanlah Dia!" Dan sekonyong-konyong, waktu memandang sekeliling, mereka tidak lagi melihat seorang pun bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri.

Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan supaya mereka jangan menceritakan kepada siapa pun apa yang telah mereka lihat itu, sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati. Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan "bangkit dari antara orang mati".
Inilah Injil Tuhan kita!

Untuk Renungan, tindakan, dan doa,

Silakan mengikuti Misa Hari Minggu

 

"Haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga sempurna adanya"

                                     

Sumber: https://www.sesawi.net/

Bacaan dari Kitab Ulangan (26:16-19)

"Engkau akan menjadi umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu."

Di padang gurun seberang Sungai Yordan Musa berbicara kepada bangsanya, "Pada hari ini Tuhan, Allahmu, memerintahkan engkau melakukan ketetapan dan peraturan; lakukanlah semuanya itu dengan setia, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu.

Pada hari ini engkau telah menerima janji dari Tuhan: Ia akan menjadi Allahmu, dan engkau pun akan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan berpegang pada ketetapan, perintah serta peraturan-Nya, dan mendengarkan suara-Nya.

Dan pada hari ini pula Tuhan telah menerima janji dari padamu bahwa engkau akan menjadi umat kesayangan-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu, dan bahwa engkau akan berpegang pada segala perintah-Nya.

Ia pun akan mengangkat engkau di atas segala bangsa seperti telah dijanjikan-Nya, untuk menjadi terpuji, ternama dan terhormat. Maka engkau akan menjadi umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu, seperti yang dijanjikan-Nya."
Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan
Berbahagialah orang yang hidup menurut Taurat Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:1-2.4-5.7-8)
1. Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut  Taurat Tuhan. Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati.
2. Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang dengan sungguh-sunguh. Kiranya hidupku mantap untuk berpegang pada ketetapan-Mu!
3. Aku akan bersyukur kepada-Mu dengan hati jujur, apabila aku belajar hukum-hukum-Mu yang adil. Aku akan berpegang pada ketetapan-ketetapan-Mu, janganlah tinggalkan aku sama sekali.

Bait Pengantar Injil
Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (2Kor 6:2b)
Waktu ini adalah waktu perkenanan. Hari ini adalah hari penyelamatan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:43-48)

"Haruslah kamu sempurna, sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya."

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikian kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga.

Sebab Ia membuat matahari-Nya terbit bagi orang-orang yang jahat dan bagi orang yang baik pula, hujan pun diturunkan-Nya bagi orang yang benar dan juga orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?

Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya daripada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian?

Karena itu haruslah kamu sempurna, sebagaimana Bapamu yang di surga sempurna adanya."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan:

Kembali Sabda Yesus hari ini adalah sabda yang susah untuk dilaksanakan.
Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? 

Mengasihi musuh dan berdoa bagi mereka? Bagaimana kita bisa melaksanakannya? Mungkin saat menyebut namanya saja, amarah kita mulai timbul lagi. Ya, persis. Maka untuk berbalik menjadi mengasihi dan mendoakannya, rasa marah dan benci itu harus hilang dulu dari hati kita. Berat memang. Namun itu yang harus kita usahakan.

Dan Yesus tidak hanya memberi perintah belaka. Yesus menjalankannya. Sebagai manusia, Yesus pasti merasa sakit, kecewa, marah dan terluka baik fisik maupun jiwanya saat peristiwa sengsaraNya menuju ke Golgota.

Dalam keadaan terluka, Yesus masih bisa mendoakan para serdadu,”Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”. Saya harus selalu mengingat, walaupun Yesus itu Allah, tapi saat itu Ia menjadi manusia yang benar-benar terluka parah badanNya. Itu sakit sekali! Maka kalau Yesus masih bisa mendoakan para serdadu dalam kondisinya saat itu, itu adalah teladan luar biasa!

Pada akhir SabdaNya hari ini, Yesus berkata,”haruslah kamu sempurna, sebagaimana Bapamu yang di surga sempurna adanya." Berat memang perintah ini. Itu akan terus kita usahakan di sepanjang hidup, karena tidak ada manusia yang sempurna. Mengusahakan diri menuju kesempurnaan, itu yang harus selalu kita coba.

Action:

1. Membumikan perintah Yesus,”haruslah kamu sempurna, sebagaimana Bapamu yang di surga sempurna adanya." Saya tidak boleh mengatakan itu mustahil, tetapi itu harus terus menerus saya ucapkan dalam hati. Menjadi sempurna, menjadi sempurna.

2. Belajar lagi dalam hal mengasihi dan mendoakan.

Doa:

Yesusku, Engkau ingin aku menuju sempurna, tidak hanya bersikap sesuai dengan akal pikiran manusia saja. Apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya daripada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian?

Maka Yesus, ajarilah aku bisa bersikap sepertiMu. Bimbinglah dan ajarilah aku setiap hari.

 

Jumat, 26 Februari 2021

"Tinggalkan Persembahanmu, dan Pergi Berdamailah Dahulu dengan Saudaramu"

 Sumber:https://infokatolik.id/

Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (18:21-28)    

"Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan supaya ia hidup?"

Beginilah Tuhan Allah berfirman, "Jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya, dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi, ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya.

Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? firman Tuhan Allah. Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan, supaya ia hidup? Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan orang fasik, apa ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukan tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berubah setia, dan karena dosa yang dilakukannya.

Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel! Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat, ataukah tindakanmu yang tidak tepat. Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya.

Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya, dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. Ia insyaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, maka ia pasti hidup, ia tidak akan mati.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan

Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah

Ayat. (Mzm 130:1-2.3-4ab.4c-6.7-8; R:lh.7)

1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara permohonanku.

2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang bertakwa kepada-Mu.

3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.

4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.  

Bait Pengantar Injil

Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Ayat. (Yeh 18:31)

Buanglah daripada-Mu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, sabda Tuhan, dan perbaharuilah hati serta rohmu.

 

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:20-26)

"Pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu."

Dalam khotbah di bukit berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.

Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.

Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.

Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan:

"Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.”

Rasanya, perkataan Yesus ini cukup keras. Sangat keras malah. Sejauh yang saya ketahui dari bacaan-bacaan Kitab Suci, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi adalah kaum yang sangat taat dengan peraturan yang dibuat. Namun hati dan perbuatan mereka jauh dari nilai-nilai yang terkandung dalam peraturan tersebut. Karenanya Yesus menyebut mereka kaum munafik, bahkan sering disebut bangsa yang tegar tengkuk.

Jadi sepenangkapan saya, bila sikap dan hati kita sama dengan kemunafikan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kita pun tidak akan masuk dalam Kerajaan Surga.

Lebih lanjut Yesus berkata,Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.”

Terbersit dalam pikiran saya, bagaimana bila seseorang berada dalam kondisi benar-benar terluka hatinya dan belum bisa memaafkan seseorang yang sudah melukai hatinya, apakah sia-sia juga ibadahnya? Bukankah Tuhan mengatakan “tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.” Rasanya memang berat mengikuti Yesus itu.

Bagaimana kalau kita belum bisa berdamai dengan orang lain, apakah lebih baik bagi kita untuk tidak usah pergi beribadah saja? Saya tidak tahu. Hanya Tuhan yang bisa menilai dan mengetahui isi hati seseorang.

Namun dalam pemikiran saya, mungkin Tuhan masih punya respect, bila orang tersebut terus mengupayakan agar hatinya mau memaafkan, dan terus memohon dalam doa dan ibadahnya agar Tuhan berkenan membantunya bisa berdamai dengan orang yang telah melukai hatinya.

Dan apa imbalan dari Tuhan Allah bila seorang bisa bertobat? Lihatlah, Tuhan memberi kesempatan yang indah pada orang tersebut, seperti termaktub dalam bacaan pertama.

Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya.

Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya, dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. Ia insyaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, maka ia pasti hidup, ia tidak akan mati.

Tuhan Allah sangat berkenan terhadap orang fasik yang bertobat!

Action:

1.   Melakukan introspeksi diri, sikap dan perbuatan apa saja dariku yang tidak berkenan bagi Allah.

2.   Apakah aku bersedia mengampuni dan berdamai baik terhadap orang lain maupun terhadap keadaan yang harus saya lalui?

3.    Memohon kepada Allah, agar berkenan menuntun diri dalam pembersihan hati.

Doa:

Tuhan, maafkan aku, bila aku masih berat dalam mengampuni. Maafkan aku, karena rasa egoku membuat aku tidak rela bila tersakiti dan timbul kebencian dalam diriku.

Aku tahu Engkau tidak menyukainya. Maka Tuhan, bantulah aku membersihkan hatiku. Bantulah aku agar mempunyai hati yang rela dan ikhlas dalam mengampuni.

 

Kamis, 25 Februari 2021

Agere Contra

 “Agere Contra..”


Engkau tidak perlu melakukan apa yang engkau ingini

(St.Ignatius Loyola)

"Mintalah, maka kamu akan diberi"

                                  

Sumber: https://penakatolik.com/

Bacaan dari Kitab Ester (4:10a.10c-12.17-19)

"Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau, ya Tuhan."

     Di kala bahaya maut menyerang, Ratu Ester pun berlindung pada Tuhan. Ia mohon kepada Tuhan, Allah Israel, katanya, “Ya Tuhan, Raja kami, Engkaulah yang tunggal. Tolonglah aku yang seorang diri ini. Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau, sebab bahaya maut mendekati diriku.

Sejak masa kecilku telah kudengar dalam keluarga bapaku, bahwa Engkau, ya Tuhan, telah memilih Israel dari antara sekalian bangsa, dan nenek moyang kami telah Kaupilih dari antara sekalian leluhurnya, supaya mereka menjadi milik abadi bagi-Mu; dan telah Kaulaksanakan bagi mereka apa yang telah Kaujanjikan.

Ingatlah, ya Tuhan, dan sudilah menampakkan diri-Mu di waktu kesesakan kami. Berikanlah kepadaku keberanian, ya Raja para allah dan Penguasa sekalian kuasa! Taruhlah perkataan sedap di dalam mulutku terhadap singa itu, dan ubahlah hatinya sehingga menjadi benci kepada orang-orang yang memerangi kami, supaya orang itu serta semua yang sehaluan dengannya menemui ajalnya.

Tetapi selamatkanlah kami ini dengan tangan-Mu, dan tolonglah aku yang seorang diri ini, yang tidak mempunyai seorang pun selain Engkau, ya Tuhan.”

Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan

Pada hari aku berseru, Engkau menjawab aku, ya Tuhan.

Ayat. (Mzm 138:1-2a,2bc-3,7c-8; R:3a)

1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus.

2. Aku memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu, sebab Kaubuat nama-Mu, dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.

3. Tuhan, tangan kanan-Mu menyelamatkan daku, Engkau akan menyelesaikan segalanya bagiku! Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi, janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!

Bait Pengantar Injil

Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.

Ayat. (Mzm 51:12a,14a)

Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu.

     

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:7-12)

"Setiap orang yang meminta akan menerima."

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

Karena setiap orang yang meminta akan menerima, setiap orang yang mencari akan mendapat, dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu akan dibukakan. Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan?

Jadi jika kamu yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”

Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan:

 Indah sekali kata-kata Ratu Ester yang memohon perlindungan kepada Tuhan kala bahaya maut menyerang. “Ya Tuhan, Raja kami, Engkaulah yang tunggal. Tolonglah aku yang seorang diri ini. Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau, sebab bahaya maut mendekati diriku. Selamatkanlah kami ini dengan tangan-Mu, dan tolonglah aku yang seorang diri ini, yang tidak mempunyai seorang pun selain Engkau, ya Tuhan.”

Siapa yang akan tahan, ketika seseorang minta tolong kepadanya dan berkata hanya dia satu-satunya harapannya, karena ia tidak mempunyai seorang pun?

Allah Bapa tidak akan berdiam diri mendengar seruan itu! Tanpa mengulur waktu, Allah akan menolong umat yang benar-benar sedang membutuhkan pertolonganNya.

Maka kata Yesus, jangan takut untuk meminta hal yang memang sedang benar-benar kita perlukan kepada Allah Bapa. “Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Jika kamu yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”

Apa yang bisa kita petik dari sabda itu? Bagi saya, betapa Allah itu adalah Bapa yang Maha baik. Ia tahu apa yang kita butuhkan, dan Ia akan memberi saat kita memintaNya, karena Allah tahu, bahwa kita memang memerlukannya. Berbahagialah kita mempunyai Allah yang penuh kebapakan, melebihi sifat segala bapa di dunia ini. Ia menyayangi kita dengan sepenuh hatiNya!

Action:

1. Bapa, pada hari ini, perkenankan saya meminta sesuatu kepada Bapa. Semoga saja yang saya minta ini memang sesuatu yang Bapa tahu saya memerlukannya.

2. Mengandalkan Bapa dalam setiap detik kehidupan saya.

3. Mencamkan benar, apa yang ingin orang lain perbuat kepada saya, itulah yang juga harus saya lakukan kepada mereka.

Doa:

Allah Bapaku, aku berterima kasih kepadaMu, karena aku mempunyai Allah Bapa yang sangat baik hati seperti Engkau.

Bapa mengerti aku, mengetahui apa yang aku butuhkan saat ini. Maka Engkau pasti tidak akan menunda-nunda dalam menolong aku.

Terima kasih ya, Bapaku. Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.