Kamis, 11 Februari 2021

"Benar Tuhan. Tetapi anjing di bawah meja pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak"

 

Sumber:https://www.wikiwand.com/

Bacaan dari Kitab Kejadian (2:18-25)

"Tuhan membawa Hawa kepada Adam, dan keduanya menjadi satu daging."

Tuhan Allah bersabda, "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja! Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."

Maka, Tuhan Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana manusia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.

Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.

Lalu Tuhan Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, Tuhan Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil Tuhan Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.

Lalu berkatalah manusia itu, "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."

Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.
Demikianlah sabda Tuhan


Mazmur Tanggapan
Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan
Ayat. (Mzm 128:1-2.3.4-5; R: 1a)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
2. Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!
3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion; boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.

Bait Pengantar Injil
Alleluya.
Ayat. Terimalah dengan lemah lembut sabda Allah yang tertanam dalam hatimu, sebab sabda itu berkuasa menyelamatkan kamu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (7:24-30)

"Anjing-anjing pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."

Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Galilea dan berangkat ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya. Tetapi, kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan. Malah di situ ada seorang ibu, yang anak perempuannya kerasukan roh jahat.

Begitu mendengar tentang Yesus. Ibu itu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya. Ibu itu seorang Yunani berkebangsaan Siro-Fenisia. Ia mohon kepada Yesus supaya mengusir setan dari anaknya.

Yesus lalu berkata kepadanya, "Biarlah anak-anak kenyang dahulu! Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

Tetapi ibu itu menjawab, "Benar, Tuhan! Tetapi anjing di bawah meja pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."

Lalu Yesus berkata kepada ibu itu, "Karena kata-katamu itu, pulanglah, sebab setan itu sudah keluar dari anakmu." Ibu itu pulang ke rumah dan mendapati anaknya terbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.
Demikianlah Injil Tuhan kita.

Renungan:

Banyak hal penting dalam bacaan-bacaan hari ini. Saya langsung terkesan dengan sikap seorang ibu dari Siro-Fenisia,Yunani. Ia bukan bangsa Yahudi, sedang Yesus orang Yahudi.

Cerita demi ceritanya demikian:

Yesus berangkat ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya. (Yesus tidak ingin diganggu. Mungkin Yesus lelah dan ingin beristirahat dahulu)

Tetapi, kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan. Malah di situ ada seorang ibu, (Siro-Fenisia) yang anak perempuannya kerasukan roh jahat. Ia mohon kepada Yesus supaya mengusir setan dari anaknya. (Bagaimana keadaan seseorang yang kerasukan setan? Mungkin keadaannya sangat mencemaskan, menakutkan, dan membahayakan. Maka bagaimana rasa hati seorang Ibu melihat anaknya dalam keadaan demikian? Saya percaya, segala cara akan ia upayakan demi kesembuhan anaknya).

Apa jawab Yesus ketika ibu itu memohon kesembuhan bagi anaknya? "Biarlah anak-anak kenyang dahulu! Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." (Bagaimana rasanya saat kita mendengarnya? Mungkin mengernyitkan dahi, atau malah tersinggung dan marah. Teganya Yesus berkata demikian. Maksud anak-anak di sini adalah Bangsa Yahudi. Dan anjing di sini diibaratkan bangsa dari luar Yahudi. Ibu itu seorang Yunani. Mengapa Yesus harus berkata demikian?)

Namun apa jawab Ibu itu? Ini yang luar biasa bagi saya. Saya banyak menimba keteladanan darinya. "Benar, Tuhan! Tetapi anjing di bawah meja pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak." (Tiada kemarahan dalam diri Ibu itu. Ia menyadari siapa dirinya. Dikatakan seperti itu, mungkin Ibu itu makin tersungkur. Sudahlah, baginya ia tiada bedanya dengan seorang anjing. Maka ia berkata, benar Tuhan, tetapi anjing di bawah meja pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.)

 "Karena kata-katamu itu, pulanglah, sebab setan itu sudah keluar dari anakmu." Karena kepercayaan dan iman Ibu itu, akhirnya Yesus memberikan mukjizat kesembuhan bagi anaknya. Dan Yesus menolongnya tanpa memperhatikan lagi ia berasal dari bangsa mana.

 Ibu itu pulang ke rumah dan mendapati anaknya terbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar. (Bagaimana kira-kira reaksi ibu itu ketika ia pulang dan melihat anaknya sudah sembuh? Ia pasti bahagia, sangat bahagia, dan dari rumahnya ia mengucap syukur, berterima kasih bahwa Yesus telah menyembuhkan anaknya. Imannya telah menyelamatkan anaknya!)

Iman, kepercayaan, dan bertakwa pada Tuhan, akan membuat hidup seorang menjadi bahagia.

Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu! 

Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!

Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion; boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.

Demikian pula seorang pria dan wanita yang diciptakan Tuhan. Wanita diciptakanNya untuk menjadi penolong bagi laki-laki yang telah lebih dulu diciptakanNya. Dan seandainya saja mereka terus bertakwa pada Tuhan, maka sebenarnya kebahagiaan Taman Eden telah menanti mereka.

Action:

1. Tidak baper-an, tidak mutungan, beriman itu merendahkan hati, tidak gampang sakit hati. Beriman itu merunduk ke tanah tanpa harus merasa kalah.

2. Semakin menghayati arti menjadi seorang istri bagi suami. Menjadi penolong, yang membuat lelaki menjadi kuat dan kokoh dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala rumah tangga.

3. Semakin menghayati arti menjadi seorang Ibu bagi anak-anak. Ibu yang merengkuh, yang selalu melindungi, bagai seekor induk ayam yang melindungi anak-anak dalam kepakan sayapnya.

4. Semakin menghayati hidup dengan bertakwa kepada Tuhan. Percaya bahwa dengan bertakwa pada Tuhan, hidup ini akan menjadi bahagia dan berbuah limpah.

Doa:

Tuhan, terima kasih untuk sabda-sabdaMu pada hari ini. Semoga aku bisa semakin beriman dan bertakwa kepadaMu. Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. AMin.


 

 

 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar