Minggu, 21 Februari 2021

Road to Him

 ROAD TO HIM

 

Jalan kepadaNya, jalan panjang penuh liku.

Batu cadas, bukit terjal, jalan mendaki menghadang.

Panas terik, angin topan, hujan lebat derasnya menusuk

Siang yang gersang, dan malam pekat tanpa bintang.

 

Terseok-seok, ia berjalan.

Kadang berhenti dan bertanya, haruskah sampai kepadaNya.

Sedang perhentian menanti, persimpangan menggoda

Pada arah yang mulus tanpa kendala.

 

Sedang haus,lapar,dingin dan lelah jiwa raga

Sepi,sendiri, tanpa teman bicara

Sedang pikiran dan hati saling mengusik

Sesaat ajak kembali dan berbalik

 

Tidak, tekadnya!

Ia harus terus berjalan.

Entah sendiri atau berteman.

Entah putus asa atau muncul harapan.

 

Terus,teruslah berjalan.

Bila kakimu berdarah, sejenak berhenti dan usaplah.

Bila bibirmu haus mengering, ambillah embun dan reguklah

Bila lapar melunglaikan badan, tidurlah

 

Terus-teruslah berjalan.

Jalan terjal dan mendaki, tak usah kau pandang.

Hujan angin menusuk tulang, dalam asa kau harus tahan

Panas terik menyinar tajam, ooh..jangan hanguskan harapan.

 

Terus, teruslah berjalan.

Suatu hari nanti kau akan sampai, padaNya yang sudah melambai

Saat kau dilihat terseok mendaki, bergegas ia turun dan menggapai

Dalam dekap eratNya, hilang sudah segala lelah dan lunglai.

 

Tersenyumlah, engkau hampir sampai..

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar