Sabtu, 13 Februari 2021

Allah itu Pengasih dan Penyayang

 

Sumber: https://id.wikipedia.org/

Bacaan dari Kitab Kejadian (3:9-24)

"Tuhan Allah mengusir manusia dari Taman Eden supaya mengolah tanah."

Pada suatu hari, di Taman Eden, Tuhan Allah memanggil manusia dan bersabda kepadanya, "Di manakah engkau?"

Ia menjawab, "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."

Tuhan bersabda, "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"

Manusia itu menjawab, "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberikan buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."

Kemudian bersabdalah Tuhan kepada perempuan itu, "Apakah yang telah kauperbuat ini?"

Jawab perempuan itu, "Ular itu memperdayakan aku, maka kumakan buah itu."

Lalu bersabdalah Tuhan Allah kepada ular itu, "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan. Dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah yang akan kaumakan seumur hidupmu! Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."

Dan kepada perempuan itu Tuhan Allah bersabda, "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu;namun engkau akan berahi kepada suamimu, dan ia akan berkuasa atasmu."

Lalu sabda-Nya kepada manusia itu, "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan buah pohon yang telah Kularang untuk kaumakan maka terkutuklah tanah karena engkau! Dengan bersusah payah engkau akan mencari rezeki dari tanah seumur hidupmu; semak duri dan rumput duri akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."

Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup. Dan Tuhan Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.

Bersabdalah Tuhan Allah, "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang, jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya.

Lalu Tuhan Allah mengusir dia dari Taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. Tuhan Allah menghalau manusia itu, dan di sebelah timur Taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.
Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan
Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Atau: Tuhan, Engkaulah tempat perlindungan kami turun-menurun.
Ayat. (Mzm 90:2.3-4.5-6.12-13; R:1)
1. Sebelum gunung-gunung dilahirkan, sebelum bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari sediakala sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.
2. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
3. Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi seperti rumput yang bertumbuh: di waktu pagi tumbuh dan berkembang, di waktu petang sudah lisut dan layu.
4. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, -berapa lama lagi? - dan sayangilah hamba-hamba-Mu!

Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. (Mat 4:4)
Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (8:1-10)

"Mereka semua makan sampai kenyang."

Sekali peristiwa sejumlah besar orang mengikuti Yesus. Karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh."

Murid-murid-Nya menjawab, "Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?"

Yesus bertanya kepada mereka, "Berapa roti yang ada padamu?" Jawab mereka, "Tujuh." Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Yesus mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan. Dan mereka memberikannya kepada orang banyak.

Mereka mempunyai juga beberapa ikan. Sesudah mengucap berkat atasnya, Yesus menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan. Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul. Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang.

Lalu Yesus menyuruh mereka pulang. Akhirnya Yesus segera naik ke perahu dengan murid-murid-Nya dan bertolak ke daerah Dalmanuta.
Demikianlah Injil Tuhan kita.

Renungan:

Sedih mendengar kisah pengusiran manusia dari Taman Eden. Allah mengusir mereka karena pelanggaran yang telah dilakukan. Dan dalam pengusiran ini pun, Allah menyematkan beberapa kutukan, baik kepada manusia, kepada istrinya, dan kepada ular si pembujuk dosa.

−   Kepada ular, Allah berkata, "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan. Dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah yang akan kaumakan seumur hidupmu!"

−  Dan kepada perempuan itu Tuhan Allah bersabda, "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu;

−  Lalu sabda-Nya kepada manusia itu, “Dengan bersusah payah engkau akan mencari rezeki dari tanah seumur hidupmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."

Mulailah kisah manusia yang harus bekerja keras di dunia.

Namun dalam perjalanan waktu, Allah ternyata tidak pernah meninggalkan manusia. Yang saya rasakan, bahwa Allah sebenarnya sangat mengasihi, dan Allah pun sebenarnya menyesalkan mengapa manusia harus terbujuk oleh setan dalam diri ular, sehingga manusia harus mengalami penderitaan seperti ini.

Maka diutusnyalah para Nabi dan puncaknya Anak Allah sendiri yaitu Yesus, untuk mengingatkan manusia, untuk menyelamatkan manusia. Betapa Allah ingin menjauhkan manusia dari setan yang memang tiada henti membujuk-bujuk untuk berbuat dosa.

Dan Putra Allah itu adalah sosok yang penuh belas kasih dan kemurahan. Mewakili sifat Allah sendiri sebenarnya, Allah yang penuh belas kasih. Saat dilihatNya ribuan orang yang terus mengikutiNya, dan mereka dalam keadaan lapar, Yesus tidak tega.

Maka empat ribu orang itu disuruhNya duduk. Hanya ada tujuh roti dan beberapa ekor ikan. Di depan mereka, Yesus mengambil roti, mengucap syukur, dan dengan doaNya, roti itu digandakanNya hingga cukup untuk makan mereka. Demikian juga dilakukanNya terhadap ikan-ikan itu.

Apa yang menarik di sini? Ada tiga hal bagi saya.

1. Seberapa pun roti yang ada Yesus mengucap syukur kepada Allah.

2. Yesus berdoa kepada Allah, agar roti itu menjadi cukup untuk semua

3. Dan hanya dengan tujuh roti dan beberapa ikan itu, dengan kuasa Allah, pada akhirnya cukup untuk empat ribu orang, bahkan mereka bisa makan sampai kenyang.

Action:

1. Seberapapun rejeki yang diberikan Tuhan, selalu mengucap syukur kepadaNya.

2. Berdoa, agar Allah sendiri yang berkarya melalui rejeki ini.

3. Percaya, bahwa dengan kuasa Allah, rejeki ini akan cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, menolong sesama, dan memberikan persembahan kepada gereja. Esok hari Tuhan pasti akan memberi rejeki kembali.

Doa:

Senyatanya, Engkau sangat baik, ya Tuhan Allahku. Karena pelanggaran dan dosa kamilah, kami harus bekerja keras saat hidup di dunia ini. Namun kami percaya sepenuhnya kepadaMu. Engkau tidak pernah meninggalkan kami, dan Engkau sendiri yang meyelenggarakan kehidupan kami.

Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar