Sabtu, 03 Juli 2021

"Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya"

Sumber: https://bit.ly/3jHRNkv

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (2:19-22)

"Kamu dibangun di atas dasar para rasul."

Saudara-saudara, kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan sewarga dengan orang kudus dan anggota keluarga Allah. Kamu dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di atas Dia tumbuhlah seluruh bangunan, yang rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus dalam Tuhan. Di atas Dia pula kamu turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah dalam Roh.

Demikianlah Sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan

Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!

Ayat. (Mzm 117:1.2)

1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!

2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya, alleluya

Ayat. (Luk 24:32; 2/4)

Yesus bersabda, "Hai Tomas, karena telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (20:24-29)

"Ya Tuhan dan Allahku."

Pada hari Minggu Paskah, ketika Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya, Tomas, seorang dari kedua belas murid, yang juga disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka.

Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya, "Kami telah melihat Tuhan!" tetapi Tomas berkata kepada mereka, "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya, dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, aku sama sekali tidak akan percaya."

Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu, dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang. Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, "Damai sejahtera bagimu!"

Kemudian Ia berkata kepada Tomas, "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."

Tomas menjawab kepada-Nya, "Ya Tuhanku dan Allahku!" Kata Yesus kepadanya, "Karena telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."

Renungan:

Hari ini kita memperingati Santo Thomas Rasul. Rasul yang awalnya tidak percaya akan kebangkitan Yesus.

Sebelum mengikuti Yesus, Thomas adalah seorang nelayan. Tapi tidak seperti Petrus atau Andreas yang memiliki perahu sendiri; Thomas hanyalah seorang nelayan kuli yang tidak memiliki perahu. Hidupnya hampir selalu serba kekurangan. Inilah yang membuat ia sangat hati-hati, pesimistik, cepat menyangka akan terjadi hal-hal buruk. (www.katakombe.org)

Sesudah hari raya Pentakosta, para rasul dipenuhi dengan kuasa Roh Kudus. Mereka menjadi kuat serta teguh dalam iman dan kepercayaan pada Yesus. Thomas diyakini berlayar ke India pada tahun 52 M untuk mengabarkan Injil kepada orang Yahudi diaspora di Kerala. Ia mendarat di pelabuhan kuno Muziris (Kota ini punah pada tahun 1341 akibat banjir besar) dekat Kodungalloor. Kemudian ia ke Palayoor (sekarang dekat Guruvayoor) dan pada tahun 52 itu pula sampai ke bagian selatan yang sekarang menjadi negara bagian Kerala, di mana ia mendirikan Ezharappallikal atau "Tujuh Setengah Gereja". Gereja-gereja tersebut adalah di Kodungallur, Kollam, Niranam (Niranam St.Marys Orthodox Church), Nilackal (Chayal), Kokkamangalam, Kottakkayal (Paravoor), Palayoor (Chattukulangara) dan Thiruvithancode Arappally – gereja yang setengah.

Menurut tradisi, St.Thomas mati syahid di St. Thomas Mount di Chennai dan dimakamkan di dalam San Thome Cathedral Basilica.  Tradisi ini diperkuat dengan tulisan St.Efrem dalam karyanya "Carmina Nisibina"  bahwa Thomas dibunuh di India disekitar tahun 72, dan jasadnya kemudian dikuburkan di Edessa, dibawa ke sana oleh seorang saudagar yang tidak disebut namanya.  Sebuah kalender gereja Suriah kuno mendukung tulisan St.Efrem di atas dan menyebutkan nama saudagar itu, dimana ditulis: "3 Juli, St. Tomas ditusuk dengan lembing di India. Badannya ada di Urhai (nama kuno untuk Edessa)  setelah dibawa ke sana oleh saudagar Khabin dalam suatu perayaan agung. (www.katakombe.org)

 

Ketidakpercayaan Thomas berawal karena ia tidak menyaksikan sendiri saat Yesus menampakkan diri pada para rasul. Maka saat Yesus menampakkan diri lagi Ia berkata kepada Tomas, "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah. Karena telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."

Siapakah yang disebut berbahagia karena percaya walau tidak melihat? Itu adalah kita yang percaya dan beriman kepadaNya. Maka, berbahagialah kita. Lalu, bagaimana wiujud dari bahagia itu? Wujud dari bahagia itu adalah percaya akan salam dari Tuhan Yesus yang mengatakan “Damai sejahtera bagimu”. Percayakah kita bahwa Tuhan Yesus benar-benar akan memberikan damai dan sejahtera kepada kita?

Apa yang dapat diambil dari kisah Santo Thomas ini? Bagi saya adalah bagaimana semenjak turunnya Roh Kudus dalam Pentakosta, murid-murid benar-benar berubah menjadi pemberani dan beriman teguh pada Yesus Kristus. Mereka benar-benar melaksanakan perintah Yesus untuk pergi ke seluruh dunia mewartakan Injil.

Dan sekalipun Thomas sempat ditegur oleh Yesus karena ketidakpercayaanNya, namun Tuhan tetap memakainya sebagai pewarta untuk mewartakan Injil sampai ke India. Sebaliknya Thomas, tidak menjadi pengecut dan merasa bersalah terus menerus. Ia memperbaiki diri dan menjadi seorang pewarta yang tangguh.

Kadang kita pun pernah bersalah. Namun Yesus tetap menyayangi kita, menjadikan kita alatNya. Dan kita, dari kesalahan-kesalahan itu semoga terus berusaha melakukan perbaikan dan tidak surut dalam menjadi alat pewarta kasih Tuhan.

Action:

1. Belajar dari kesalahan, dan tetap setia menjadi alatNya dalam mewartakan kasihNya

Doa:

Yesusku, Engkau tetap dan selalu menerima kelemahan dari para muridMu. Bahkan Engkau selalu memberikan damai dan sejahtera kepada mereka. Yesusku, perbaikilah segala kelemahanku, dan semoga Engkau berkenan menjadikan aku sebagai alatMu.

Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar