Kamis, 30 September 2021

Peringatan Santo Hieronimus

Santo Hieronimus

Man of the Bible, Eusebius Hieronymus Sophronius

 


 Pujangga besar Gereja ini lahir di Strido, sebuah daerah di perbatasan Pannonia dan Dalmatia, pada abad ke-4. Ayahnya mengajarkan agama dengan baik kepadanya, tetapi mengirim Hieronimus ke sebuah sekolah kafir yang terkenal. Di sekolah tersebut, Hieronimus mulai menyukai tulisan-tulisan kafir dan cintanya kepada Tuhan mulai luntur. Namun demikian, persahabatannya dengan sekelompok orang-orang Kristiani yang kudus, yang menjadi sahabat-sahabat dekatnya, membuatnya berbalik kembali sepenuhnya kepada Tuhan.

 Karena hasratnya yang menggebu-gebu untuk hidup bermatiraga, Ia lalu meninggalkan kota Roma untuk menyepi kepadang gurun. Selama beberapa waktu dia tinggal di Gurun Chalcis, arah Barat Daya dari kota Antiokhia, yang dikenal sebagai Thebaid Syria. Disana ia berkenalan dengan seorang pertapa Yahudi Kristen yang kemudian mengajarinya bahasa Ibrani.  Sejak itu Hieronimus menjadi tertarik pada kitab-kitab berbahasa Ibrani, yang menurut kaum Yahudi Kristen tersebut adalah sumber dari kitab Matius yang kanonik.

Ditahun 378 atau 379, dia ditahbiskan sebagai seorang imam oleh Uskup Paulinus di Antiokhia. Hieronimus sebenarnya tidak terlalu berkeinginan untuk menjadi imam. Yang terpenting baginya adalah bagaimana ia dapat membersihkan jiwanya dengan cara bertapa dan bermatiraga. Oleh karena itu ia meminta agar tetap diperbolehkan melanjutkan pola hidup asketisnya yang keras setelah ditahbiskan.

 Segera setelah itu Hieronimus berangkat ke Konstantinopel untuk melanjutkan studinya dalam bidang Kitab Suci di bawah bimbingan Santo Gregorius Nazianzen.  Ia tinggal  di Konstantinopel selama beberapa tahun lalu pindah ke Roma. Keberadaannya kembali di Roma mula-mula karena diundang untuk menghadiri sinode tahun 382 yang digelar dengan tujuan mengakhiri skisma di Antiokhia; namun  kecerdasannya memukau Paus Damasus I dan para tokoh Kristen di Roma. Sri Paus kemudian memintanya berkerja sebagai  anggota dewan penasehat kepausan.

 

Salah satu yang paling penting di antara berbagai tugas yang diberikan paus kepadanya adalah melakukan revisi terhadap naskah Alkitab berbahasa Latin berbasis Perjanjian Baru Yunani dan Perjanjian Lama Ibrani, dengan maksud menyudahi penyimpangan-penyimpangan yang terdapat dalam naskah-naskah Gereja Barat pada masa itu.  Sebelum adanya karya terjemahan Hieronimus, seluruh terjemahan Kitab Perjanjian Lama didasarkan atas Septuaginta. Meskipun ditentang oleh banyak warga Kristen, Hieronimus memilih untuk menggunakan Kitab Perjanjian Lama berbahasa Ibrani, bukannya Septuaginta. Penugasan untuk menerjemahkan Alkitab ke dalam Bahasa Latin menentukan rentang kegiatan kesarjanaannya selama bertahun-tahun, dan merupakan pencapaian terpenting yang berhasil diraihnya. Alkitab yang diterjemahkannya itu dikemudian hari disebut Vulgata karena menggunakan bahasa sehari-hari yang dituturkan oleh masyarakat pada masa itu.

 Di Roma Heironimus menjadi seorang Imam yang sangat berpengaruh; bukan saja karena tingkat keilmuannya yang luar biasa, melainkan juga karena komitmennya untuk tetap hidup sebagai seorang pertapa dengan pola hidup asketis yang sangat keras, dan juga karena usahanya yang sungguh – sungguh untuk tetap hidup suci.

 Pada bulan Agustus 385, Hieronimus kembali ke Antiokhia bersama saudaranya Paulinianus para sahabatnya termasuk beberapa orang bangsawan Roma yang telah memutuskan untuk mengikutinya meninggalkan kehidupan duniawi  dan menghabiskan masa hidup mereka di Tanah Suci. Pada musim dingin tahun 385 Hieronimus menyertai perjalanan dan bertindak selaku penasehat spiritual mereka. Bersama Uskup Paulinus dari Antiokhia yang menggabungkan diri kemudian, para pertapa ini berziarah mengunjungi Yerusalem, Betlehem, dan tempat-tempat suci di Galilea, lalu berangkat ke Mesir, yang kemudian menjadi “markas” sementara dari para pertapa Kristen ini.

 Menjelang akhir musim panas tahun 388 Hieronimus dan para sahabatnya kembali ke Palestina dan menetap hingga akhir hayatnya di sebuah gua pertapaan di sebelah gua tempat Yesus dilahirkan di  Betlehem.  Hieronimus meninggal dunia di dekat kota Betlehem pada tanggal 30 September 420. Jenazahnya mula-mula dimakamkan di Betlehem, dan konon kemudian dipindahkan ke gereja Santa Maria Maggiore di Roma.

Sumber: Katakombe.org

"Ketahuilah: Kerajaan Allah sudah dekat"

 

Sumber: https://bit.ly/3ilSdM6

Bacaan dari Kitab Nehemia (8:1-5a.6-7.8b-13)

"Ezra membuka Kitab dan memuji Tuhan. Maka seluruh umat menjawab, "Amin! Amin!"

Sesudah kembali dari pembuangan, orang-orang Israel telah menetap kembali di kota-kota mereka.

Lalu pada bulan ketujuh berkumpullah seluruh rakyat di lapangan di muka Gerbang Air di Yerusalem. Mereka meminta kepada Ezra, ahli kitab, supaya membawa Kitab Taurat Musa, yakni kitab hukum yang diberikan Tuhan kepada Israel. Dan pada hari pertama bulan ketujuh itu Imam Ezra membawa Kitab Taurat itu ke depan jemaat, pria, wanita dan semua yang dapat mendengar dan mengerti.

Ia membacakan beberapa bagian dari kitab itu di halaman di depan Gerbang Air dari pagi sampai tengah hari di depan pria, wanita dan semua orang yang dapat mengerti. Dengan penuh perhatian seluruh umat mendengarkan pembacaan Kitab Taurat itu.

Adapun Ezra, ahli kitab, berdiri di atas mimbar kayu yang dibuat khusus untuk peristiwa itu. Ia membuka kitab itu di depan mata seluruh umat, karena ia berdiri lebih tinggi dari semua orang.

Pada waktu ia membuka kitab semua orang bangkit berdiri. Lalu Ezra memuji Tuhan, Allah yang mahaagung, dan semua orang menjawab, "Amin! Amin," sambil mengangkat tangan. Kemudian mereka berlutut, dan sujud menyembah Tuhan dengan muka sampai ke tanah.

Para Lewi menjelaskan hukum itu kepada jemaat, sementara rakyat berdiri di tempatnya. Bagian-bagian Kitab Taurat Allah dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti.

Lalu Nehemia, kepala daerah, dan Imam Ezra, ahli kitab, serta orang-orang Lewi yang mengajar jemaat, berkata kepada seluruh hadirin, "Hari ini adalah kudus bagi Tuhan Allahmu. Kalian jangan berdukacita dan menangis!" Karena semua orang itu menangis, ketika mendengar kalimat-kalimat Taurat.

Lalu berkatalah Nehemia kepada mereka, "Pergilah, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis; dan berikanlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa! Sebab hari ini kudus bagi Tuhan kita. Janganlah bersusah hati, tetapi bersukacitalah karena Tuhan, sebab sukacita karena Tuhanlah perlindunganmu." Juga orang-orang Lewi menyuruh semua orang itu diam dengan kata-kata, "Tenanglah! Hari ini hari kudus. Jangan bersusah hati!"

Maka pergilah semua orang untuk makan dan minum, untuk membagi-bagi makanan dan berpesta ria, karena mereka mengerti segala sabda yang diberitahukan kepada mereka.

Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan

Titah Tuhan tepat, menyenangkan hati

Ayat. (Mzm 19:8-11; Ul: Yoh 6:63)

1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh memberikan hikmat kepada orang bersahaja.

2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.

3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.

4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. (Mrk 1:15)

Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.

 

Inilah Injil Suci menurut Lukas (10:1-12)

"Semoga damaimu menyertai dia."

Pada waktu itu Tuhan menunjuk tujuh puluh dua murid. Ia mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.

Berkatalah Ia kepada mereka, "Tuaian banyak, tetapi pekerjanya sedikit! Sebab itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, agar ia mengirimkan pekerja-pekerja ke tuaian itu.

Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kalian seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan.

Kalau memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu, 'Damai sejahtera bagi rumah ini'. Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, maka salammu kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.

Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika kalian masuk ke dalam sebuah kota dan diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ. Dan katakanlah kepada mereka, 'Kerajaan Allah sudah dekat padamu'.

Tetapi jika kalian masuk ke dalam sebuah kota dan tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah, 'Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu.

Tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat'. Aku berkata kepadamu, pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya daripada kota itu."

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat'. Aku berkata kepadamu, pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya daripada kota itu."

Bila kita mengingat Kisah Sodom dan Gomora, kita tahu bahwa kota itu dihancurkan oleh Tuhan Allah, rata dengan tanah karena cara hidup mereka dan mereka walau sudah diperingatkan tetapi tetap tidak mau bertobat. Dan kata Tuhan, bahkan Sodom akan lebih ringan tanggungannya daripada kota itu. Apa yang terjadi pada kita bisa lebih buruk daripada orang-orang Sodom bila kita tidak mau bertobat.

Bagaimana cara kita mulai bertobat? Santo Hieronimus yang kita rayakan pada hari ini berkata, “Kitab suci hendaknya kau baca senantiasa dan kaurenungkan siang malam. Perliharalah dan laksanakanlah segala sesuatu yang tertulis di dalamnya. Maka jalan hidupmu akan lurus dan sabda Tuhan akan kaupahami.

Mari kita mulai dari membaca Kitab Suci setiap hari dan mencoba melaksakannya dalam hidup sehari-hari.

Action:

Membaca Kitab Suci setiap hari dan melaksanakannya

Doa:

Tuhan, Engkau sudah memberi tuntunan bagaimana kami menjalani hidup, yaitu hidup dengan berdasar pada Kitab Suci, pada Sabda-sabdaMu sendiri. Semoga kamibertekun membaca Kitas Busi setiap hari, dan tekun melaksanakannya dalam hidup kami setiap hari.

Tuntunlah kami ya,Tuhan, karena kami lemah.

 

 

Rabu, 29 September 2021

Peringatan Malaikat Agung Mikhael, Gabriel dan Rafael

Sumber:https://bit.ly/3zNvnTd

Bacaan dari Kitab Wahyu (12:7-12a)

Aku, Yohanes, melihat dalam suatu penglihatan: Timbul peperangan di surga. Mikael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan seekor naga, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di surga.

Dan naga besar itu, Si Ular Tua yang disebut Iblis atau Setan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi bersama dengan malaikat-malaikatnya.

Dan aku mendengar suara yang nyaring di surga, "Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah kita! Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah, sebab para terdakwa, yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di hadapan Allah telah dilemparkan ke bawah.

Mereka telah dikalahkan oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian saudara-saudara kita itu. Karena mereka tidak menyayangkan nyawa mereka sampai ke dalam maut.

Karena itu bersukacitalah, hai surga dan kamu sekalian yang diam di dalamnya!"

Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan

Di hadapan para malaikat, aku hendak bermazmur bagiMu, ya Tuhan

Ayat. (Mzm. 138:1-2ab.2cde-3.4.5)

1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, sebab Engkau mendengarkan kata-kata mulutku; di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.

2. Aku hendak memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu, sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.

3. Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu; mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan Tuhan, sebab besarlah kemuliaan Tuhan.

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya,

Ayat. (Mrk 10:45)

Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya, muliakanlah Dia, hai para hamba yang melakukan kehendak-Nya.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (1:47-51)

"Engkau akan melihat malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak manusia."

Pada waktu itu Natanael datang kepada Yesus atas ajakan Filipus. Tatkala melihat Natanael datang, Yesus berkata tentang dia, "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"

Kata Natanael kepada Yesus, "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya, "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara."

Kata Natanael kepada-Nya, "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Yesus menjawab, kata-Nya, "Karena Aku berkata kepadamu: 'Aku melihat engkau di bawah pohon ara', maka engkau percaya? Hal-hal yang lebih besar daripada itu akan kaulihat."

Lalu kata Yesus kepadanya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Hari ini kita memperingati tiga malaikat agung, Mikhael, Gabriel, dan Rafael. "Mikael berarti Siapa seperti Allah; Gabriel berarti Keperkasaan Allah; dan Rafael berarti Pengobatan Allah" (St. Gregorius Agung).

Hari ini mata saya terbuka tentang tujuan dari Karya Penyelamatan Allah. Saat disurga timbul peperangan antara para malaekat yang dipimpin oleh Mikhael melawan naga besar yang juga dibantu malaikat-malaikatnya. Naga besar itu disebut iblis atau setan. Dan si naga besar dan bala tentaranya kalah lalu ke bawah ke bumi bersama dengan malaikat-malaikatnya.

Mereka telah dikalahkan oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian saudara-saudara kita itu. Karena mereka tidak menyayangkan nyawa mereka sampai ke dalam maut.

Para setan itu dibuang ke bawah ke bumi. Padahal bumi ini sekarang juga dihuni oleh manusia ciptaanNya. Manusia pertama yang dulu diusir dari Taman Eden karena dosa mereka, ternyata juga sama menghuni tempat di bumi ini, bersama para setan.

Itu sebabnya setiap manusia yang berusaha berbuat baik, akan selalu berperang melawan setan. Peperangan itu akan terjadi terus menerus. Setan akan merasa menang melawan Allah, saat ia mampu menjaring manusia masuk dalam kawanan setan-setannya. Betapa mengerikan!

Maka Allah pun tiada henti-hentinya juga terus berusaha menjaga kita, membentengi kita dari serangan setan, melalui para malaikatNya. Allah pun sedang dan terus bekerja. Allah tidak rela bila manusia ciptaan yang disayangiNya, jatuh dalam cengkeraman setan. Allah berusaha keras menjaga kita dari serangan setan! Karena senyatanya, setan berada di sekitar kita!

Action:

Menyadari setan berada dan selalu mengintai kita, lalu selalu waspada dan mohon penjagaan dari Malaikat Allah

Doa:

Allahku, Engkau tahu, setiap saat hidupku dalam bahaya, karena setan berada di sekitarku. Maka Engkau mengutus malaikat-malaikatMu untuk menjaga aku, dan Engkau tiada lengah menjagai aku.

Allahku, betapa aku bersyukur atas kasih dan penjagaanMu kepadaku. Jangan biarkan aku menjauh dariMu, ya Tuhanku. Jauhkanlah aku dari setan ganas yang bisa membuatku tidak berdaya.

Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

 

Selasa, 28 September 2021

Kota Suci Yerusalem

 
Sumber:https://bbc.in/3odIaMS

Bacaan dari Nubuat Zakharia (8:20-23)

"Banyak bangsa akan datang mencari Tuhan di Yerusalem."

Beginilah sabda Tuhan semesta alam, "Bangsa-bangsa dan penduduk banyak kota masih akan datang. Penduduk kota yang satu akan pergi kepada penduduk kota yang lain dan mengatakan, 'Marilah kita pergi untuk melunakkan hati Tuhan dan mencari Tuhan semesta alam!'

Kami pun akan pergi! Jadi bangsa dan suku bangsa yang kuat akan datang mencari Tuhan semesta alam di Yerusalem dan melunakkan hati Tuhan."

Beginilah sabda Tuhan semesta alam, "pada waktu itu sepuluh orang dari berbagai bangsa dan bahasa akan memegang kuat-kuat punca jubah seorang Yahudi dengan berkata, "Kami mau pergi menyertai kamu, sebab kami telah mendengar bahwa Allah menyertai kamu'!"

Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan

Allah beserta kita.

1. Ayat. (Mzm 87:1-3.4-5.6-7)

2. 1. Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangunkan-Nya: Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion dari pada segala tempat kediaman Yakub. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah

3. 2. Aku menyebut Rahab dan Babel di antara orang-orang yang mengenal Aku, bahkan Filistea, Tirus dan Etiopia: "Ini dilahirkan di sana." Tetapi tentang Sion dikatakan: "Seorang demi seorang dilahirkan di dalamnya," dan Dia, Yang Mahatinggi, menegakkannya.

4. 3. Tuhan menghitung pada waktu mencatat bangsa-bangsa: "Ini dilahirkan di sana." Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai: "Segala mata airku ada di dalammu."

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya, alleluya

Ayat. (1Sam 3:9; Yoh 6:68c)

Bersabdalah, ya Tuhan, sebab hamba-Mu mendengarkan. Sabda-Mu adalah sabda hidup yang kekal.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (9:51-56)

"Yesus mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem."

Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke surga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem, dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia.

Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya. Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem.

Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: "Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?" Akan tetapi Ia berpaling dan menegur mereka. Lalu mereka pergi ke desa yang lain.

Renungan:

Dari bacaan hari ini dan kemarin, kita tahu bahwa Yerusalem disebut Tuhan sebagai kota suci, tempat semua orang memuliakan Allah. Yesus pun memandang istimewa kota Yerusalem.

Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke surga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem, dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia.

 Di kota Yerusalem inilah, Yesus akan mengalami suatu hal yang sangat bertolak belakang. Pada waktu Yesus masuk Kota Yerusalem, Ia dielu-elukan sebagai raja. “Hosanna, terpujilah nama Tuhan.”

Namun tidak berselang lama, di Yerusalem juga, Yesus ditangkap dan mengalami perjalanan penuh siksa, derita, hingga puncaknya disalib dan wafat di kayu salib.

Walaupun Yesus mengetahui akan terjadi hal yang paling hina dan siksa di Yerusalem, namun saat mereka ditolak di Samaria dan muridNya berkata: "Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?" Akan tetapi Ia berpaling dan menegur mereka. Lalu mereka pergi ke desa yang lain. 

Apa pun yang sedang terjadi, Yesus tidak menginginkan muridNya untuk melakukan kejahatan atau balas dendam. Ini menjadi pesan penting bagi kita juga, untuk tidak berbuat jahat atau membalas dendam kepada orang yang telah menyakiti kita. Ajaran Yesus tidak seperti itu.

Action:

Menjauhkan dari pikiran untuk membalas dendam.

Doa:

Yesusku, tuntunlah aku agar mempunyai hati seperti hatiMu. Hati yang tidak ingin berbuat jahat atau membalas dendam. Hati yang penuh kasih dan pengampunan. Itu hal yang sulit, ya Yesusku. Maka kuasailah segala pikiran, perkataan, dan tindakanku, agar sesuai dengan kehendakMu.

 

 

Sumber:https://bbc.in/3odIaMS

Senin, 27 September 2021

"Sebab yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar."

Sumber:https://bit.ly/3AJHiml

Bacaan dari Nubuat Zakharia (8:1-8)

"Aku akan menyelamatkan umat-Ku dari timur sampai barat."

Datanglah sabda Tuhan semesta alam, bunyinya: Beginilah sabda Tuhan semesta alam, "Aku berusaha untuk Sion dengan kegiatan besar dan dengan kehangatan amarah yang besar." Beginilah sabda Tuhan semesta alam, "Aku akan kembali ke Sion dan akan tinggal di tengah-tengah Yerusalem.

 Yerusalem akan disebut Kota Setia, dan gunung Tuhan semesta alam akan disebut Gunung Kudus."

Beginilah sabda Tuhan semesta alam, "Akan ada lagi kakek-kakek dan nenek-nenek yang duduk di jalan-jalan Yerusalem, masing-masing memegang tongkat karena lanjut usianya. Dan jalan-jalan kota itu akan penuh dengan anak-anak laki-laki dan perempuan yang bermain-main di situ."

Beginilah sabda Tuhan semesta alam, "Kalau pada waktu itu sisa-sisa bangsa ini menganggap hal itu ajaib, apakah Aku akan menganggapnya ajaib?" demikianlah sabda Tuhan semesta alam.

Beginilah sabda Tuhan semesta alam, "Sesungguhnya Aku akan menyelamatkan umat-Ku dari timur sampai ke barat, dan Aku akan membawa mereka pulang, supaya mereka tinggal di tengah-tengah Yerusalem.

Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran."

Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan

Tuhan sudah membangun Sion dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Nya.

Ayat. (Mzm 102:16-18.19-21.29.22-23)

1. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.

2. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi, untuk mendengarkan keluhan orang tahanan, dan membebaskan orang-orang yang ditentukan harus mati.

3. Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu, supaya nama Tuhan diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem apabila para bangsa berkumpul bersama-sama dan kerajaan-kerajaan berhimpun untuk beribadah kepada Tuhan.

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. (Mrk 10:45)

Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:46-50)

"Yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar."

Sekali peristiwa timbullah pertengkaran di antara para murid Yesus tentang siapakah yang terbesar di antara mereka. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Karena itu, Ia mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di samping-Nya.

Lalu Ia berkata kepada mereka, "Barangsiapa menerima anak ini demi nama-Ku, dia menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku, menerima Dia yang mengutus Aku. Sebab yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar."

Pada kesempatan lain Yohanes berkata, "Guru, kami melihat seseorang mengusir setan demi nama-Mu, dan kami telah mencegahnya, karena ia bukan pengikut kita." Tetapi Yesus menjawab, "Jangan kalian cegah, sebab barangsiapa tidak melawan kalian, dia memihak kalian."

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Siapakah Tuhan Allah itu? Pikiran kita sungguh tidak mampu menyelaminya. Saat Umat Israel kembali ke Yerusalem Allah bersabda, 

"Sesungguhnya Aku akan menyelamatkan umat-Ku dari timur sampai ke barat, dan Aku akan membawa mereka pulang, supaya mereka tinggal di tengah-tengah Yerusalem. Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran."

Allah berjanji akan menjadi Allah bagi umat Israel dalam kesetiaan dan kebenaran. Namun sebelumnya Allah bersabda dalam kemarahanNya kepada umat Israel. "Aku berusaha untuk Sion dengan kegiatan besar dan dengan kehangatan amarah yang besar."

Dalam sekejap Allah marah, namun dalam sekejap juga Allah berjanji akan menemani dalam kesetiaan dan kebenaran, dan mengapa Tuhan Allah bersikap demikian, kita tidak tahu.

Demikian juga dalam Injil hari ini. Yang dikatakan Yesus sebagai orang yang terbesar adalah justru orang yang dianggap sebagai yang terkecil di mata manusia. Sering kita membaca dalam Kitab Suci, apa yang disabdakan Yesus justru bertentangan dengan apa yang kita pikirkan. Yang terbesar adalah yang terkecil, yang berbahagia adalah orang yang bersedih dan yang miskin, dan seterusnya.

Maka yang saya tahu adalah Allah adalah Allah yang Maha Kasih, Maha Besar, dan Allah yang tidak menilai manusia dalam ukuran manusia. Yang Ia lihat adalah hati yang selalu merendah di hadapan Allah.

Action:

Jangan sampai mempunyai sikap sombong di hadapan Allah maupaun dalam hidup sehari-hari

Doa:

Ya Allahku, terima kasih karena Engkau Maha Kuasa, Maha Besar, sekaligus Maha Kasih. Semoga aku selalu merendah di hadapanMu dan dalam hidup sehari-hari, karena memang hanya Engkau lah yang berkuasa bagi diriku dan bagi dunia ini.

Segala hormat dan pujian bagiMu kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.