Selasa, 14 September 2021

"Pesta Salib Suci"

Sumber: https://bit.ly/3C5TD4E

Bacaan dari Kitab Bilangan (21:4-9)

"Semua orang yang terpagut ular akan tetap hidup, bila memandang ular perunggu."

Ketika umat Israel berangkat dari Gunung Hor, mereka berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom. Bangsa itu tidak dapat menahan hati di tengah jalan. Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa, "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air! Kami telah muak akan makanan hambar ini!"

Lalu Tuhan menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel itu mati. Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata, "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan Tuhan dan engkau; berdoalah kepada Tuhan, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.

Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, "Buatlah ular tedung dan taruhlah pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut ular, jika ia memandangnya, akan tetap hidup."

Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang. Maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.

Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan

Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan

Ayat. (Mzm 78:1-2.34-35.36-37.38)

1. Dengarkanlah pengajaranku, hai bangsaku, sendengkanlah telingamu kepada ucapan mulutku. Aku mau membuka mulut untuk mengatakan Amsal, aku mau menuturkan hikmat dari zaman purbakala.

2. Ketika Allah membunuh mereka, maka mereka mencari Dia; mereka berbalik dan mendambakan Allah; mereka teringat bahwa Allah adalah Gunung Batu, bahwa Allah yang Mahatinggi adalah Penebus mereka.

3. Tetapi mulut mereka tidak dapat dipercaya, dan dengan lidah mereka membohongi Allah. Hati mereka tidak berpaut pada-Nya, dan mereka tidak setia pada perjanjian-Nya.

4. Akan tetapi Allah itu penyayang! Ia mengampuni kesalahan mereka dan tidak memusnahkan mereka; banyak kali Ia menahan amarah-Nya, dan tidak melampiaskan keberangan-Nya.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (2:6-11)

"Yesus merendahkan diri, maka Allah sangat meninggikan Dia."

Saudara-saudara, Yesus Kristus, walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan.

Sebaliknya Ia telah mengosongkan diri, mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai wafat, bahkan sampai wafat di kayu salib.

Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia, dan menganugerahkan-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuklututlah segala yang ada di langit, dan yang ada di atas serta di bawah bumi, dan bagi kemuliaan Allah Bapa segala lidah mengakui, "Yesus Kristus adalah Tuhan."

Demikianlah sabda Tuhan

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya, alleluya

Ayat. Ya Kristus, kami menyembah dan memuji Dikau, sebab dengan salib-Mu, Engkau telah menebus dunia.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (3:13-17)

"Anak manusia harus ditinggikan."

Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus berkata, "Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya."

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Hari ini Pesta Salib Suci. Dalam kisah di Perjanjian Lama, Allah menghukum umat Israel karena mereka melawan Allah dengan menghadirkan ular-ular tedung yang mematikan apabila dipagut olehnya.

Banyakdiantara umat Israel yang mati. Mereka lalu mohon ampun melalui Musa, dan meminta Allah menyelamatkan mereka melalui Musa. Lalu Musa disuruh Allah membuat  ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang. Jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang ular tembaga itu, tetaplah ia hidup. Itulah awal kita mengenal salib sebagai karya penyelamatan.

Kini Salib menjadi tanda agung akan Karya Penyelamatan Allah pada manusia, yang dilakukan oleh PutraNya, yaitu Yesus Kristus sendiri. Sebenarnya saya sedikit heran, mengapa disebut Pesta Salib Suci? Bukankah justru di salib itu, terjadi puncak penderitaan seorang Putra Manusia?

Bagaimanapun, ada keharuan di sini, di dalam hati. Bahwa karena salibNya, saya diselamatkan. Karena salibNya saya boleh merasakan sukacita dan damai selama hidup di dunia, dan kelak kalau saya terus berbuat baik, saya akan dibawaNya juga masuk ke dalam surga. Betapa baiknya Yesusku, Juru Selamatku.

Action:

Ø Makin mencintai Yesus, dengan melakukan apa yang disabdakanNya.

Doa:

Yesusku, Engkau disalib, dan Engkau bergantung-gantung pada salib itu. Sebuah penderitaan yang amat sangat, telah Engkau alami selama tiga jam di sana, dan sebelumnya pun Engkau sudah menanggung penderitaan yang sangat perih. Semua karena dosaku. Dan sekarang Engkau mengijinkan gereja merayakan pesta Salib Suci itu.

Yesusku, dengan apa aku harus membalas segala cintaMu kepadaku? Katakanlah ya Yesusku, semoga aku bisa melakukannya.

Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar