Rabu, 20 Juli 2022

"Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat,...

 

Sumber:https://bit.ly/3zih6Bd

Bacaan dari Kitab Yeremia (1:1.4-10)

"Aku menentukan dikau menjadi nabi untuk berbagai bangsa."

Inilah perkataan-perkataan Yeremia bin Hilkia, dari keturunan imam yang ada di Anatot di tanah Benyamin. Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa."

Maka aku menjawab: "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda."

Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN."

Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: "Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu. Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam."

Mazmur Tanggapan 

Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.

Ayat. (Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15ab.17; Ul: lh.6a)

1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskanlah dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!

2. Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku. Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.

3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.

4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya

Ayat. Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya.

Inilah Injil Suci menurut Matius (13:1-9)   

"Benih yang jatuh di tanah yang baik menghasilkan buah seratus ganda."

Pada suatu hari, Yesus keluar dari rumah itu dan duduk di tepi danau. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai.

Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.

Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.

Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan

Saya membayangkan seandainya setiap orang bisa mengembangkan dirinya dengan segala talenta yang ada pada dirinya hingga ia menjadi seorang yang optimal dengan segala kemampuannya, betapa akan sangat luar biasanya dunia! Dunia menjadi penuh warna warni yang hebat, dan setiap orang bisa menjadi berkat seorang bagi yang lain.

Setiap orang bisa tumbuh dengan segala kemampuan dan bakatnya, kelebihannya, ia bisa menggunakan kemampuan otaknya secara maksimal. Betapa ia mampu tumbuh dan berkembang dalam kapasitas optimalnya. 

Namun, hanya sedikit orang yang mampu tumbuh optimal. Bagian otak kita masih banyak yang utuh karena jarang digunakan. Apakah bakat dan talenta kita bisa terungkap dan tumbuh secara maksimal? Sayang banyak dari kita yang belum mampu mengasahnya, termasuk saya. Saya tumbuh pas-pasan, ala kadarnya.

Lalu bagaimana dengan iman? Dalam perumpamaan yang disampaikan Yesus, hanya satu bibit yang tumbuh dan hidup di tanah yang subur. Yang tiga lainnya mati atau hanya tumbuh beberapa saat, dan kemudian layu juga. Jadi hanya 1/4 yang sukses, 3/4 lainnya gagal.

Apakah Tuhan membiarkan yang 3/4 itu layu dan mati? Apakah Tuhan tidak memberinya kesempatan untuk berkembang? Saya yakin dan percaya, bahwa Tuhan Allah adalah Allah yang penuh belas kasih. Allah pun ingin, setiap umatNya tumbuh subur dan berbuah. Tidak ada yang mustahil bagi Allah. Mungkin karena suatu hal, 3/4 bibit itu terpaksa tumbuh di tanah berbatu atau di antara semak duri.

Maka saya berharap, bahwa Allah menaruh belas kasihanNya kepada yang 3/4 itu, dan menempatkannya di tanah yang subur agar mampu berbuah banyak juga. Saya termasuk yang 3/4 itu.

Action:

Memohon kepada Tuhan Yesus, agar berkenan menempatkan saya di tanah yang subur. Selebihnya saya akan berusaha keras agar tumbuh dengan baik dan maksimal di tanah tersebut.

Doa:

Tuhan Yesus, seandainya saja, aku bisa tumbuh di tanah yang subur, maka benih iman, bakat dan kemampuan yang sudah Engkau berikan kepada kami, semoga bisa kami upayakan agar tumbuh maksimal. Agar kami bisa berbuah lebat dan menjadi berkat bagi sesama. Engkau yang memampukannya, Tuhan Yesus.

Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjangs gela abad. Amin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar