Jumat, 09 Agustus 2019

ENGKAU ALLAH YANG BESAR

Kitab Ulangan 4 : 32 - 40
Mazmur 77 : 12-13, 14-16, 21
Injil Matius 16 : 24 - 28


Kisah di Kitab Ulangan hari ini masih mengenai kisah penyelamatan umat Israel. 
Musa menasehati umat Israel untuk selalu percaya dan menaati perintah Tuhan. Karena Tuhan sudah memperlihatkan kebesaran dan keagunganNya. Umat Israel mengalami banyak hal-hal agung yang tidak dialami oleh bangsa lain. Antara lain, mereka mendengar suara Ilahi yang berbicara dari tengah-tengah api, dan mereka tetap hidup. Allah berada di tengah-tengah mereka dalam peperangan di Mesir dengan tangan yang kuat dan lengan teracung dan dengan kedahsyatanNya yang besar. Mereka diberi penglihatan untuk melihat semua itu, untuk meyakinkan mereka bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia.(Ul. 4: 35). Maka Musa sungguh berharap umat Israel  mau berpegang pada ketetapan dan perintahNya yang diberikan melalui Musa, agar baik dan panjang umurlah mereka dan anak-anak mereka, di tanah yang diberikan Tuhan untuk selama-lamanya.(Ul. 4 : 40).

Benarlah suatu pujian yang sering dikumandangkan oleh saudara kita, Allah Maha Besar, tiada Tuhan selain Allah. Bila mengingat segala yang telah Tuhan lakukan untuk menyelamatkan bangsa Israel  dari penindasan dan penderitaan, sungguh betapa panjang dan sabar kasih setiaTuhan. Tidak berubah sampai selama-lamanya. Karena Ia telah berjanji kepada leluhur Israel yaitu Bapa Abraham, Bani Yakub,dan Bani Yusuf  Satu permintaan Tuhan Allah agar umat Israel menaati dan melakukan ketetapan-ketetapan yang telah diperintahkanNya.

Dalam Injil Matius hari ini, Yesus berkata kepada murid-muridNya: "Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikuti Aku. Karena barang siapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya demi Aku, ia akan memperolehNya".Mat. 16:24 - 25).

Dalam Injil Matius, Tuhan ingin kita mengikutinya dengan sepenuh hati, bahkan sampai menyangkal diri. Menyangkal diri? Apa maksud Tuhan? 

Saya pribadi belum begitu memahaminya dengan terang benderang hingga sampai pada kesimpulan, Oo, begitu maksud Tuhan, dan ternyata maksudNya baik, teramat sangat baik. Belum, saya belum sampai pada taraf tersebut. Bahkan masih timbul banyak pertanyaan. Kalau menyangkal diri bahkan sampai memikul salib, apakah berarti Tuhan menginginkan kita berada dalam penderitaan? Sepertinya tidak, karena Tuhan sangat menyayangi umatNya dan ingin umatnya berada dalam damai dan bahagia. Jadi seperti apa maksud menyangkal diri?

Bila saya hubungkan dalam kehidupan saya, apa yang bisa saya terapkan dari penyangkalan diri dan memikul salib dalam  kehidupan saya?

Saya seorang Ibu rumah tangga dengan anak tiga. Anak-anak ini adalah amanah Tuhan, biji mataNya yang dititipkan kepada saya. Maka saya harus merawat dan membimbing mereka sepenuh hati. Melupakan keinginan dan kebutuhan diri, yang mungkin ingin bersantai dan menyenang-nyenangkan diri. Mengajak mereka  untuk selalu berdoa dan mengikui Ekaristi, diatas begitu banyak alasan karena capek, mengantuk, atau karena banyak tugas sekolah. Itu harus saya lakukan dengan sabar dan tiada bosan. 

Juga menahan diri untuk tidak marah dan menggerutu kala hidup terasa berat. Dan di kala hidup terasa berat, betapa inginnya saya berlari dan mengadu kepada Tuhan dalam doa-doa harian, terlebih ingin sekali mengikui misa pagi. Itu berarti saya harus lebih pagi, agar bisa memasak untuk menyiapkan bekal dan sarapan, sehingga saya masih punya waktu untuk ke gereja dan mengikuti misa. Apakah itu berat?

Berat memang. Namun ketika saya berhasil bangun pukul tiga pagi dan mengikuti Misa, entah dari mana hati menjadi lebih ringan dan bahagia. Terlebih dalam doa Bapa Kami, saya sungguh-sungguh memasrahkan dan memohon berkat Tuhan  Lalu hati menjadi lebih sumeleh, dan memasrahkan kepadaNya apa yang akan terjadi pada hari ini. 

Itulah hal-hal sederhana yang saya maknai dalam penyangkalan diri. Mungkin Anda mempunyai pengalaman dan hal yang lebih dahsyat dari penyangkalan diri dan memikul salib Anda. Maka ketika Anda berhasil melaluinya, itulah saat Anda memperoleh kembali kehidupan indah  Anda karena kasih Tuhan.

"Tuhan terima kasih untuk nasehat dan penyertaanMu setiap hari. Dalam penyangkalan-penyangkalan diriku, kurasakan Kasih setiaMu".

Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan Tuhan, ya aku hendak mengingat keajaiban-keajaibanMu dari jaman purbakala. Aku hendak menyebut segala pekerjaanMu, dan merenungkan perbuatan-perbuatanMu. Ya Allah, jalanMu adalah kudus, Allah manakah yang lebih besar seperti Allah kami? Engkaulah Allah yang melakukan keajaiban; Engkau telah menyatakan kuasaMu di antara bangsa-bangsa.(Mzm.77 : 12-15)


1 komentar:

  1. Shalom Gembala Sidang, Pendeta-pendeta dan Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan. Mari kita bersama-sama belajar membaca Shema Yisrael yang pernah dikutip oleh Yesus ( nama IbraniNya Yeshua/ ישוע ) di dalam Injil, yang dapat kita lihat di Markus 12 : 28 yang berasal dari Ulangan 6 : 4. Kalimat Shema Yisrael ini biasa diucapkan oleh orang Yahudi dalam setiap ibadah untuk mengungkapkan iman kepada satu Tuhan yang berdaulat dalam kehidupan mereka dan pada awalnya pun orang-orang yang percaya kepada Yesus dari bangsa-bangsa bukan Yahudi juga ikut serta dalam ibadah orang Yahudi di sinagoga.

    Tanpa bermaksud untuk menyangkali keberadaan Bapa, Anak dan Roh Kudus yang juga telah berulangkali diungkapkan dalam Perjanjian Baru, berikut ini Shema Yisrael dengan huruf Ibrani dan cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa yang ada

    Huruf Ibrani, " שְׁמַ֖ע יִשְׂרָאֵ֑ל יְהֹוָ֥ה אֱלֹהֵ֖ינוּ יְהֹוָ֥ה ׀ אֶחָֽד׃ "

    ( " Shema Yisrael YHWH ( Adonai ) Eloheinu YHWH ( Adonai ) ekhad " )

    Dilanjutkan dengan mengucap berkat berikut :

    Huruf Ibrani, " בָּרוּךְ שֵׁם כְּבוֹד מַלְכוּתוֹ לְעוֹלָם וָעֶד "

    ( " Barukh Shem kevod, malkuto le'olam va'ed " )

    ( Diberkatilah Nama yang mulia, KerajaanNya untuk selama-lamanya )

    🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜🕯️🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🕍✝️🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐍₪🇮🇱

    BalasHapus