Selasa, 27 Agustus 2019

JEJAK PEZIARAH,

JEJAK PEZIARAH


Senja sudah hampir menuju batasnya
Gelap dan kelam mulai menjulurkan hitamnya.
Sedang matahari terbenam, berganti terang di wilayah sana.
Di sini gelap, di sini sunyi, di sini gulita.

Seorang peziarah, bersiap menghentikan perjalanan.
Sebuah pengembaraan, entah sampai kapan.
Tanpa ia jelas melihat sebuah tujuan,
Yang ia tahu hanya berjalan dan terus berjalan.

Pada gelap yang datang, ia menatap
Hari ini, cerita apa yang bisa kusampaikan, tanyanya kepada cakrawala.
Karena tertatih-tatih ia berjalan, selangkah demi selangkah.
Tak ada yang istimewa, selain jarak beberapa depa.

Pada tanah lembab, ia meletakkan badan.
Dihirupnya aroma dingin malam, menebarkan kesunyian
Terdengar suara burung hantu pertanda hari benar-benar malam.
Gigi peziarah bergemeletuk, menahan dingin yang menusuk.

Pada malam ia berpasrah,
Hidupnya kini tinggal merunduk dan menyerah
Pada Sang Khalik pemberi mukjizat,
pada Sang Yang Widhi maha mengerti
Semoga di sisa peziarahannya, ia mampu memberi arti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar