Senin, 30 September 2019

Siapa mau menjadi yang terbesar?

                                           Sumber: https://sangsabda.wordpress.com

Bacaan dari Nubuat Zakharia (8:1-8)
 "Aku akan menyelamatkan umat-Ku dari timur sampai barat."
Datanglah sabda Tuhan semesta alam, bunyinya: Beginilah sabda Tuhan semesta alam, "Aku berusaha untuk Sion dengan kegiatan besar dan dengan kehangatan amarah yang besar."
Beginilah sabda Tuhan semesta alam, "Aku akan kembali ke Sion dan akan tinggal di tengah-tengah Yerusalem. Yerusalem akan disebut Kota Setia, dan gunung Tuhan semesta alam akan disebut Gunung Kudus."
Beginilah sabda Tuhan semesta alam, "Akan ada lagi kakek-kakek dan nenek-nenek yang duduk di jalan-jalan Yerusalem, masing-masing memegang tongkat karena lanjut usianya. Dan jalan-jalan kota itu akan penuh dengan anak-anak laki-laki dan perempuan yang bermain-main di situ."
Beginilah sabda Tuhan semesta alam, "Kalau pada waktu itu sisa-sisa bangsa ini menganggap hal itu ajaib, apakah Aku akan menganggapnya ajaib?" demikianlah sabda Tuhan semesta alam.
Beginilah sabda Tuhan semesta alam, "Sesungguhnya Aku akan menyelamatkan umat-Ku dari timur sampai ke barat, dan Aku akan membawa mereka pulang, supaya mereka tinggal di tengah-tengah Yerusalem. Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran."
Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan
Tuhan sudah membangun Sion dan menampakkan diri dalam kemuliaanNya
² Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.
² Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi, untuk mendengarkan keluhan orang tahanan, dan membebaskan orang-orang yang ditentukan harus mati.
² Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu, supaya nama Tuhan diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem apabila para bangsa berkumpul bersama-sama dan kerajaan-kerajaan berhimpun untuk beribadah kepada Tuhan.


Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:46-50)
"Yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar."
Sekali peristiwa timbullah pertengkaran di antara para murid Yesus tentang siapakah yang terbesar di antara mereka. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka.
Karena itu, Ia mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di samping-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka, "Barangsiapa menerima anak ini demi nama-Ku, dia menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku, menerima Dia yang mengutus Aku. Sebab yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar."
Pada kesempatan lain Yohanes berkata, "Guru, kami melihat seseorang mengusir setan demi nama-Mu, dan kami telah mencegahnya, karena ia bukan pengikut kita."
Tetapi Yesus menjawab, "Jangan kalian cegah, sebab barangsiapa tidak melawan kalian, dia memihak kalian."
Demikianlah Injil Tuhan
Renungan:
Mungkin pada suatu saat, kita pernah merasa terhina dan diremehkan orang. Kita dianggap tidak ada, dan segala yang kita katakan dianggap sebagai angin lalu. Rasanya kita merasa sakit hati. Disepelekan orang, ya, siapa yang tidak sakit hati.
Namun lagi-lagi Yesus menemani kita di saat itu. Yesus bersama orang-orang yang tersingkir dan terhina. Ia tidak meremehkan atau mengibaskan baju dan tangan saat melewati orang-orang terbuang. Bahkan Yesus berhenti dan duduk bersama mereka. Dan kepada orang-orang yang terhormat, Yesus berkata,”Barangsiapa menerima yang terkecil ini, dia menerima Aku”.
Maka kepada yang sekarang sedang merasa terluka karena menjadi orang yang tersingkir dan dihinakan, jangan bersedih lagi, karena Yesus selalu menemani.
Dan kepada orang-orang yang sekarang sedang menjadi yang terhormat, maukah Andah menoleh ke bawah, melihat siapa yang beberapa waktu ini orang-orang, yang tanpa Anda sadari, telah menjadi terluka karena pandangan remeh Anda? Yesus hari ini mengajari Anda untuk menerima siapa saja.

Doa:
Yesus, yang selalu kukagumi dariMu adalah, Engkau selalu menemani orang-orang yang lemah, miskin, tersingkir, dan terbuang. Itu adalah kabar sangat menggembirakan bagi kami. Engkau menjadi tempat bersandar dan naungan hidup orang terpinggirkan.
Yesus, yang selalu menghibur dan memberi pengharapan, maafkan aku bila aku sempat merasa kecewa terhadap sikap orang-orang yang meremehkan. Hal yang tidak perlu aku risaukan, karena aku sudah memilikiMu. Engkau tersenyum dan selalu menemani hari-hariku.
Yesus, bantulah aku menghapus segala kesedihan dan kekecewaan yang tidak perlu, karena "Yang Terindah" sudah bersemayam di hatiku.
Terimakasih Yesus, atas segala kasihMu. Aku benar-benar mencintaiMu.


Minggu, 29 September 2019

LAZARUS YANG MISKIN

Minggu 29-09-2019
                                                                   Sumber : https://id.wikipedia.org
 Bacaan dari Kitab Amos (6:1a.4-7)
"Yang duduk berjuntai dan bernyanyi akan pergi sebagai orang buangan."
Beginilah firman Tuhan, Allah semesta alam, "Celakalah orang-orang yang merasa aman di Sion, yang merasa tenteram di gunung Samaria! Celakalah orang yang berbaring di tempat tidur dari gading, dan duduk berjuntai di ranjang; yang memakan anak-anak lembu dari tengah kawanan binatang yang tambun; yang bernyanyi-nyanyi mendengar bunyi gambus, dan seperti Daud menciptakan bunyi-bunyian bagi dirinya! Celakalah orang yang minum anggur dari bokor, dan berurap dengan minyak yang paling baik, tetapi tidak berduka karena hancurnya keturunan Yusuf! Sebab sekarang mereka akan pergi sebagai orang buangan di kepala barisan, dan berlalulah hiruk pikuk pesta orang-orang yang duduk berjuntai itu."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
     Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
² Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, Tuhan memberi roti kepada orang-orang yang lapar, dan membebaskan orang-orang yang terkurung.
² Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
² Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-menurun.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (6:11-16)
Hai engkau, manusia Allah, jauhilah semua kejahatan, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar, dan rebutlah hidup yang kekal.
Untuk itulah engkau telah dipanggil, untuk itulah engkau telah mengikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi. Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan di hadapan Kristus Yesus yang memberikan kesaksian yang benar di hadapan Pontius Pilatus, aku memperingatkan engkau: Taatilah perintah ini tanpa cacat dan tanpa cela hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Saat itu akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, dan bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Tak seorang pun pernah melihat Dia, dan tak seorang manusia pun dapat melihat Dia. Bagi Dialah hormat dan kuasa yang kekal. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Yesus Kristus menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya oleh karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (16:19-31)
"Engkau telah menerima segala yang baik, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita."
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dari kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok. Ia berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilati boroknya.
Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Sementara menderita sengsara di alam maut, ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.
Lalu ia berseru, 'Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini'. Tetapi Abraham berkata, 'Anakku, ingatlah! Engkau telah menerima segala yang baik semasa hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk.
Sekarang ia mendapat penghiburan dan engkau sangat menderita. Selain daripada itu, di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, sehingga mereka yang mau pergi dari sini kepadamu atau pun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang!'
Kata orang itu, 'Kalau demikian, aku minta kepadamu, Bapa, supaya Engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingatkan mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka kelak jangan masuk ke dalam tempat penderitaan ini'.
Tetapi kata Abraham, 'Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu!'
Jawab orang itu, 'Tidak, Bapa Abraham! Tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat'.
Kata Abraham kepadanya, 'Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati."
Demikianlah Injil Tuhan
Renungan:
Nikmat dunia, siapa tidak menyukainya. Ketika manusia bisa makan-makan enak, bisa hidup makmur sejahtera, harta berlimpah, hari-harinya diisi dengan sukaria dan nyanyian sukacita, siapa yang tidak ingin mengalami hal demikian. Berbahagialah bagi yang mengalaminya, karena saat itu ia sudah mendapatkan kebahagiaannya.
Namun bagi yang miskin, menderita, bahkan kelaparan, ia memandang mereka yang bersukaria dengan hati yang sangat perih. Tampilannya pun tidak enak dilihat karena ia penuh luka, dan lalat mengerubunginya, bahkan anjing-anjing menjilati lukanya. Ia berharap tuan yang bersukaria akan memberinya makan. Namun itu tidak kunjung terlaksana. Ia hanya makan remah-remah makanan yang jatuh dari meja tuan tersebut. Seberapa remah-remah mampu mencukupi rasa lapar seseorang? Akhirnya meninggallah ia. Ia adalah Lazarus.
Ternyata, masih ada kehidupan selanjutnya setelah di muka bumi ini. Bahagia kekal dirasakan Lazarus di surga, di pangkuan Bapa Abraham. Dan ia melihat orang kaya itu di bawah, di tempat yang disebut neraka, berteriak kesakitan dijilat nyala api panas membara. Kehidupan telah berbalik. Dan itu akan terjadi selamanya tanpa bisa diubah lagi.
Sementara segala yang terjadi dunia sangat bersifat sementara, seperti yang ditulis oleh Nabi Amos. “Celakalah orang yang minum anggur dari bokor, dan berurap dengan minyak yang paling baik, tetapi tidak berduka karena hancurnya keturunan Yusuf! Sebab sekarang mereka akan pergi sebagai orang buangan di kepala barisan, dan berlalulah hiruk pikuk pesta orang-orang yang duduk berjuntai itu”. Jadi apa yang bisa membuat manusia hidup selamat di dunia dan akherat?
Santo Paulus berkata dengan jelas:
Hai engkau, manusia Allah, jauhilah semua kejahatan, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar, dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil, untuk itulah engkau telah mengikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.Taatilah perintah ini tanpa cacat dan tanpa cela hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya”.
Tuhan memberi pengharapan kepada manusia yang menderita di bumi ini, untuk tetap bertahan pada sikap hidup yang baik, karena ada bahagia kekal menanti di surga.

Doa:
Tuhan Yesus, terimakasih, Engkau berpihak pada rakyat miskin. Engkau memberi penghiburan dalam penderitaan, pengharapan dalam kesesakan, kabar sukacita bagi yang sedang dalam duka lara. Bahkan Engkau rela menjadi miskin agar kam menjadi kaya.
Tuhan Yesus, kuatkanlah aku untuk selalu bertahan dalam sikap hidup yang baik. Berilah aku semangat untuk tidak kendor menjalankan segala perintah kasihMu. Dan nyalakanlah pengharapan yang tidak kunjung padam dalam hatiku, bahwa Engkau akan memberi sukacita ketika saatnya tiba.





Jumat, 27 September 2019

Yesus Mesias yang Hidup

                       Sumber : www.sesawi.net/wp-content/uploads/2012/06/yesus.png
Bacaan dari Nubuat Hagai (2:1b-9)
"Sedikit waktu lagi maka Aku akan memenuhi rumah ini dengan kemegahan."
Pada tahun kedua pemerintahan Raja Darius, pada tanggal 21 bulan ketujuh, datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan Nabi Hagai, bunyinya, "Katakanlah kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, dan kepada sisa bangsa Israel, demikian, "Masih adakah di antara kalian yang dahulu melihat rumah Tuhan dalam kemegahannya yang semula? Dan bagaimanakah kalian lihat keadaannya sekarang? Bukankah keadaannya yang sekarang kamu katakan sama sekali tidak berarti? Tetapi sekarang kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah sabda Tuhan, kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar. Kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah sabda Tuhan. Bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kalian," demikianlah sabda Tuhan semesta alam, "sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kalian pada waktu kalian keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut!"
Dan beginilah sabda Tuhan semesta alam, "Sedikit waktu lagi Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat. Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga harta benda semua bangsa datang mengalir. Maka Aku akan memenuhi rumah ini dengan kemegahan. Sebab milik-Kulah perak dan emas, demikianlah sabda Tuhan semesta alam. Maka kemegahan rumah ini nanti akan melebihi kemegahannya yang semula, sabda Tuhan semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera."
.
Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan
Berharap dan bersyukurlah kepada Allah, penolong kita
² Berikanlah keadilan kepada, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku terhadap kaum yang tidak saleh! Luputkanlah aku dari penipu dan orang curang!
² Sebab Engkaulah Allah tempat pengungsianku. Mengapa Engkau membuang aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?
² Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun, dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
² Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah sukacita dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!
Bait Pengantar Injil
Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang.
Injil Lukas (9:18-22)
Pada suatu ketika Yesus sedang berdoa seorang diri. Maka, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Yesus lalu bertanya kepada mereka, "Kata orang banyak siapakah Aku ini?"
Mereka menjawab, "Yohanes Pembaptis; ada juga yang mengatakan: Elia; ada pula yang mengatakan: Salah seorang nabi dari zaman dulu telah bangkit."
Yesus bertanya lagi, "Menurut kalian, siapakah Aku ini?"
Jawab Petrus, "Engkaulah Kristus dari Allah."
Dengan keras Yesus melarang mereka memberitakan hal itu kepada siapa pun. Ia lalu berkata, "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh para tua-tua, oleh para imam kepala dan para ahli Taurat, lalu dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga."
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan:
"Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh para tua-tua, oleh para imam kepala dan para ahli Taurat, lalu dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga."
Itulah penjelasan Yesus, ketika Petrus menjawab pertanyaan mengenai siapa Diri Yesus. Petrus menjawab,”Engkaulah Kristus dari Allah." Atau sering kita sebut Mesias.
Pertanyaan besar pun timbul dalam benak saya, mengapa Yesus yang menyandang gelar Putra Allah, malah harus menanggung banyak penderitaan bahkan dibunuh dengan cara sangat keji? Mengapa itu harus terjadi?
Ibarat seorang anak kecil yang mencoba mengumpulkan pasir pantai ke dalam gelas kecilnya, maka seperti itulah akal logika saya mencoba memahami hal tersebut. Namun saya ingin memahami dalam usaha agar saya makin tahu akan rencana Allah.
Yesus harus datang ke dunia. Tujuan utama menyelamatkan manusia. Dari apa? Dari setan yang amat sangat jahat. Yesus tahu itu. Setan tidak mempunyai tempat di surga, maka mereka mencari tempat dimana mereka bisa menancapkan kekuasaannya. Tempat strategis itu ada di bumi, di mana ada milyaran manusia bertempat tinggal yang bisa ia bujuk dengan tipu daya agar manusia lena dan nanti masuk dalam perangkap kejahatannya. Yesus tahu setan sangat jahat, bengis, dan tidak mengenal belas kasihan. Bahkan semakin manusia menderita karena godaannya, semakin ia akan tertawa terbahak-bahak bahagia. Tak sedikitpun ada rasa di hatinya untuk menolong dan berbelas kasih. Tidak, karena ia setan, si sumber kejahatan.
Yesus sangat menyadari bahwa manusia adalah makhluk lemah yang mudah terbujuk dengan sesuatu yang menyenangkan, nikmat, dan melenakan, Bila sudah dikuasai oleh keinginan-keinginan tersebut, setan dengan mudah akan membujuk untuk manusia melakukan apa saja; dari tipu-tipu kecil sampai tipu-tipu raksasa, dari kekejaman kecil hingga kekejaman penuh angkara murka. Bila sudah demikian, terbayang jelas akhir kehidupan manusia nanti dalam alam kekalnya, selama-lamanya akan berada di dalam kerajaan setan penuh siksa.
Yesus tidak ingin ini semua terjadi pada manusia, ciptaan Allah, yang dicipta sesuai gambar dan citraNya. Harapan Yesus, manusia kelak akan kembali kepada Bapa di surga, kembali kepada penciptanya, hidup dalam bahagia kekal di sana.
Maka terhadap bahaya yang mengintai, yang sudah diketahui oleh Yesus sejak awal, Ia bersedia mengorbankan dirinya. Hanya melalui darahNya, manusia ditebus dari belenggu setan. Hanya bersama diriNya manusia akan memperoleh keselamatan. Satu hal dipintaNya, manusia jangan sampai menjauh dariNya, karena bahaya besar mengintai setiap saat dalam kehidupan manusia di dunia.
Begitulah pemahaman saya. Mungkin benar, mungkin juga kurang tepat. Yang jelas saya terharu, dan makin mencinta Yesus. Ia Juru Selamat, semoga bukan lagi saya hayati sebagai bagian dari ucapan di hari Natal. Tetapi benar-benar saya hayati bahwa Yesus datang untuk Menyelamatkan manusia dari kebinasaan dan kehancuran.
Yesus, aku mencintaiMu. Terima kasih atas segala cinta dan pengorbananMu.
 Doa:
Yesus, dengan apa harus aku balas tumpahan darahMu yang mengucur dari dahiMu, dari luka-lukaMu, dari lambungMu, dan dari seruan kesakitan dalam penderitaanMu tergantang di kayu salib?
Saat Engkau menatap dunia dengan kesakitan luar biasa, saat mataMu memandang sayu kepadaku. Tidak banyak yang Engkau katakan, hanya satu kalimat Kau ucapkan kepadaku,”Ikutlah Aku”.
Ya, Yesus, aku mau, aku mau mengikutiMu. Dalam segala jalan yang akan Engkau tunjukkan, aku mau Yesus, aku mau mengikutiMu.




Kamis, 26 September 2019

Herodes Merasa Terancam

Sumber : https://hi-in.facebook.com/gmkaliori
Bacaan Pertama Hag 1:1-8
Pada tahun kedua pemerintahan raja Darius, pada hari pertama bulan keenam, datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan nabi Hagai kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, bunyinya: "Beginilah sabda Tuhan semesta alam,“Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah Tuhan!"
Maka datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya: Apakah sudah tiba waktunya bagi kalian untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang rumah Tuhan tetap menjadi reruntuhan? Oleh sebab itu beginilah sabda Tuhan semesta alam, 'Perhatikanlah keadaanmu! Kalian menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit. Kalian makan, tetapi tidak sampai kenyang. Kalian minum, tetapi tidak sampai puas. Kalian berpakaian, tetapi badanmu tidak menjadi hangat. Dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja tetapi upahnya ditaruh dalam pundi-pundi yang berlubang!'
Beginilah sabda Tuhan semesta alam, 'Perhatikanlah keadaanmu! Maka naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah Tuhan. Maka Aku akan berkenan menerimanya, dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ'."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Mzm 149:1-6a.9b
Tuhan berkenan akan umat-Nya.
² Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorak atas raja mereka!
² Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan.
² Biarlah orang-orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka; itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil Yoh 14:6
Akulah jalan, kebenaran dan hidup; hanya melalui Aku orang sampai kepada Bapa.

Bacaan Injil Luk 9:7-9
Ketika Herodes, raja wilayah Galilea, mendengar segala yang terjadi,ia merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati. Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi zaman dahulu telah bangkit.
Tetapi Herodes berkata, "Yohanes kan telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal besar itu?" Lalu ia berusaha supaya dapat bertemu dengan Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan:
“Satu-satu daun berguguran, jatuh ke tanah dimakan usia.
Tak terdengar tangis, tak terdengar tawa, legalah reda.
Satu-satu tunas muda bersemi, mengisi hidup, gantikan yang tua.
Tak terdengar tangis, tak terdengar tawa, legalah reda”.
Itulah sepenggal lagu yang sangat saya suka, dari Iwan Fals. Isinya menceritakan tentang perjalanan hidup yang harus terjadi. Bila disamakan dengan kehidupan manusia, maka akan selalu ada kematian,  kehidupan; ada suatu masa ketika orang tua harus undur diri, digantikan yang muda. Semua menyadari, maka semuanya melaluinya dengan rela dan ikhlas, tanpa harus menangis atau tertawa, legalah reda.
Tapi, bagaimana dengan orang yang cinta mati akan jabatan dan kekuasaannya, dan ingin mempertahankannya dengan segala cara dan dengan sekuat tenaga? Itulah yang dialami oleh Raja Herodes. Demi mempertahankan seluruh kekuasaannya sebagai raja tertinggi, ia tak segan melakukan apa saja. Yohanes Pembaptis, yang terkenal diantara orang-orang karena kotbahnya, ia tangkap dan dimasukkan ke dalam penjara. Ia takut kalau kekuasaannya bisa beralih ke Yohanes, yang sangat terkenal kala itu. Bahkan ketika harus memenggal kepala Yohanes, ia pun tak segan untuk melakukan hal itu.
Sekarang ada lagi ancaman baru, dari seorang bernama Yesus. Dimana orang-orang banyak mengelukanNya karena kekuasaan-kekuasaan hebat yang sanggup dilakukanNya. Herodes mulai terancam. Ia tidak ingin bila jabatannya akan beralih kepada Yesus, maka ia mulai mencari tahu tentangNya.
Hal ini masih relevan di jaman sekarang. Masih ada beberapa orang yang ingin terus mempertahankan kekuasaannya. Tidak rela bila digantikan orang lain, maka segala cara dilakukan untuk mempertahankan; mulai dari cara yang bersih hingga yang kotor, mulai dari cara yang halus hingga cara yang kasar; bahkan membunuh akan dilakukan bila itu diperlukan. Betapa ngerinya bila orang sudah dibutakan oleh kekuasaan dan jabatan.
Dan lihatlah Yesus yang memberi teladan. Ia seorang Putra Tunggal. Kekuasaan dunia berada dalam genggamanNya bila Ia mau. Namun Yesus memilih menghambakan diri, menjadi manusia, untuk menyelamatkan umat yang disayanginya dari belenggu dosa. Teladan tentang kerendahan hati ada begitu banyak padaNya. Itu salah satu hal yang membuat saya mengagumi dan memujaNya.

Doa:
Yesus, dengan segala kekuasaan yang ada padaMu, sebenarnya Engkau bisa menjadi apa saja yang Engkau suka. Menjadi raja dunia pun bisa bila Engkau mau. Namun itu tidak Engkau lakukan. Karena Engkau tidak berasal dari dunia, kekuasaan dunia bukan tujuanMu.
Yesus, ajari aku bersikap sepertimu. Tidak buta dengan segala hal di dunia. Uang, jabatan, atau kekuasaan, semua hanya sarana untuk lebih memuji dan mengagungkan Engkau. Engkau akan tersenyum lega, saat mengetahui aku menempatkan Engkau melebihi itu semua,
Yesus, aku juga berdoa bagi semua orang baik dan tulus ikhlas yang menjabat di negeri ini. Lindungilah mereka dari si jahat, selamatkanlah mereka, dan ijinkan mereka membawa negeri ini menuju kebaikan dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Amin.