Sumber : www.sesawi.net/wp-content/uploads/2012/06/yesus.png
Bacaan dari Nubuat Hagai (2:1b-9)
"Sedikit waktu lagi maka Aku akan memenuhi rumah ini dengan kemegahan."
Pada tahun kedua pemerintahan Raja Darius, pada tanggal 21 bulan ketujuh, datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan Nabi Hagai, bunyinya, "Katakanlah kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, dan kepada sisa bangsa Israel, demikian, "Masih adakah di antara kalian yang dahulu melihat rumah Tuhan dalam kemegahannya yang semula? Dan bagaimanakah kalian lihat keadaannya sekarang? Bukankah keadaannya yang sekarang kamu katakan sama sekali tidak berarti? Tetapi sekarang kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah sabda Tuhan, kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar. Kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah sabda Tuhan. Bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kalian," demikianlah sabda Tuhan semesta alam, "sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kalian pada waktu kalian keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut!"
Dan beginilah sabda Tuhan semesta alam, "Sedikit waktu lagi Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat. Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga harta benda semua bangsa datang mengalir. Maka Aku akan memenuhi rumah ini dengan kemegahan. Sebab milik-Kulah perak dan emas, demikianlah sabda Tuhan semesta alam. Maka kemegahan rumah ini nanti akan melebihi kemegahannya yang semula, sabda Tuhan semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera."
.
.
Demikianlah sabda Tuhan
Mazmur Tanggapan
Berharap dan bersyukurlah kepada Allah, penolong kita
Mazmur Tanggapan
Berharap dan bersyukurlah kepada Allah, penolong kita
² Berikanlah keadilan kepada, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku terhadap kaum yang tidak saleh! Luputkanlah aku dari penipu dan orang curang!
² Sebab Engkaulah Allah tempat pengungsianku. Mengapa Engkau membuang aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?
² Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun, dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
² Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah sukacita dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!
Bait Pengantar Injil
Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang.
Injil Lukas (9:18-22)
Pada suatu ketika Yesus sedang berdoa seorang diri. Maka, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Yesus lalu bertanya kepada mereka, "Kata orang banyak siapakah Aku ini?"
Mereka menjawab, "Yohanes Pembaptis; ada juga yang mengatakan: Elia; ada pula yang mengatakan: Salah seorang nabi dari zaman dulu telah bangkit."
Yesus bertanya lagi, "Menurut kalian, siapakah Aku ini?"
Jawab Petrus, "Engkaulah Kristus dari Allah."
Dengan keras Yesus melarang mereka memberitakan hal itu kepada siapa pun. Ia lalu berkata, "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh para tua-tua, oleh para imam kepala dan para ahli Taurat, lalu dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga."
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan:
"Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh para tua-tua, oleh para imam kepala dan para ahli Taurat, lalu dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga."
Itulah penjelasan Yesus, ketika Petrus menjawab pertanyaan mengenai siapa Diri Yesus. Petrus menjawab,”Engkaulah Kristus dari Allah." Atau sering kita sebut Mesias.
Pertanyaan besar pun timbul dalam benak saya, mengapa Yesus yang menyandang gelar Putra Allah, malah harus menanggung banyak penderitaan bahkan dibunuh dengan cara sangat keji? Mengapa itu harus terjadi?
Ibarat seorang anak kecil yang mencoba mengumpulkan pasir pantai ke dalam gelas kecilnya, maka seperti itulah akal logika saya mencoba memahami hal tersebut. Namun saya ingin memahami dalam usaha agar saya makin tahu akan rencana Allah.
Yesus harus datang ke dunia. Tujuan utama menyelamatkan manusia. Dari apa? Dari setan yang amat sangat jahat. Yesus tahu itu. Setan tidak mempunyai tempat di surga, maka mereka mencari tempat dimana mereka bisa menancapkan kekuasaannya. Tempat strategis itu ada di bumi, di mana ada milyaran manusia bertempat tinggal yang bisa ia bujuk dengan tipu daya agar manusia lena dan nanti masuk dalam perangkap kejahatannya. Yesus tahu setan sangat jahat, bengis, dan tidak mengenal belas kasihan. Bahkan semakin manusia menderita karena godaannya, semakin ia akan tertawa terbahak-bahak bahagia. Tak sedikitpun ada rasa di hatinya untuk menolong dan berbelas kasih. Tidak, karena ia setan, si sumber kejahatan.
Yesus sangat menyadari bahwa manusia adalah makhluk lemah yang mudah terbujuk dengan sesuatu yang menyenangkan, nikmat, dan melenakan, Bila sudah dikuasai oleh keinginan-keinginan tersebut, setan dengan mudah akan membujuk untuk manusia melakukan apa saja; dari tipu-tipu kecil sampai tipu-tipu raksasa, dari kekejaman kecil hingga kekejaman penuh angkara murka. Bila sudah demikian, terbayang jelas akhir kehidupan manusia nanti dalam alam kekalnya, selama-lamanya akan berada di dalam kerajaan setan penuh siksa.
Yesus tidak ingin ini semua terjadi pada manusia, ciptaan Allah, yang dicipta sesuai gambar dan citraNya. Harapan Yesus, manusia kelak akan kembali kepada Bapa di surga, kembali kepada penciptanya, hidup dalam bahagia kekal di sana.
Maka terhadap bahaya yang mengintai, yang sudah diketahui oleh Yesus sejak awal, Ia bersedia mengorbankan dirinya. Hanya melalui darahNya, manusia ditebus dari belenggu setan. Hanya bersama diriNya manusia akan memperoleh keselamatan. Satu hal dipintaNya, manusia jangan sampai menjauh dariNya, karena bahaya besar mengintai setiap saat dalam kehidupan manusia di dunia.
Begitulah pemahaman saya. Mungkin benar, mungkin juga kurang tepat. Yang jelas saya terharu, dan makin mencinta Yesus. Ia Juru Selamat, semoga bukan lagi saya hayati sebagai bagian dari ucapan di hari Natal. Tetapi benar-benar saya hayati bahwa Yesus datang untuk Menyelamatkan manusia dari kebinasaan dan kehancuran.
Yesus, aku mencintaiMu. Terima kasih atas segala cinta dan pengorbananMu.
Doa:
Yesus, dengan apa harus aku balas tumpahan darahMu yang mengucur dari dahiMu, dari luka-lukaMu, dari lambungMu, dan dari seruan kesakitan dalam penderitaanMu tergantang di kayu salib?
Saat Engkau menatap dunia dengan kesakitan luar biasa, saat mataMu memandang sayu kepadaku. Tidak banyak yang Engkau katakan, hanya satu kalimat Kau ucapkan kepadaku,”Ikutlah Aku”.
Ya, Yesus, aku mau, aku mau mengikutiMu. Dalam segala jalan yang akan Engkau tunjukkan, aku mau Yesus, aku mau mengikutiMu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar