Sumber : https://sangsabda.wordpress.com
Bacaan 1Tim 4:12-16
Saudara terkasih, jangan seorang menganggap dirimu rendah karena engkau masih muda. Jadilah teladan bagi orang beriman, dalam perkataan, tingkah laku, dalam kasih, kesetiaan, dan kesucianmu.
Sementara itu sambil menunggu kedatanganku, bertekunlah dalam membaca Kitab Suci, dalam membangun dan mengajar. Janganlah lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang diberikan oleh penumpangan tangan Sidang penatua disertai Nubuat.
Perhatikanlah semuanya itu dan hiduplah di dalamnya, supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang. Awasilah dirimu dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Mazmur 111: 7-10
Agunglah karya Tuhan.
v Perbuatan tanganNya ialah kebenaran dan keadilan, segala perintahNya teguh; perintahNya lestari untuk selamanya; dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.
v Ia memberikan kebebasan kepada umatNya; Ia menetapkan perjanjian untuk selama-lamanya;kudus dan dahsyatlah namaNya.
v Pangkal kebijaksanaan adalah takut Tuhan, semua orang yang mengamalkannya memiliki budi bahasa yang baik; dia akan disanjung sepanjang masa.
Bait Pengantar Injil Mat.11:28
Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Bacaan Injil Luk 7:36-50
Pada suatu ketika seorang Farisi mengundang Yesus makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. Di kota itu ada seorang wanita yang terkenal sebagai orang berdosa.
Ketika mendengar bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa buli-nuli pualam berisi minyak wangi. Sambil menangis ia berdiri di belakang Yesus dekat kakiNya, lalu membasahi kakiNya dengan air matanya, dan menyekanya dengan rambutnya. Kemudian ia mencium kaki Yesus dan meminyakinya dengan minyak wangi.
Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hati,”Seandainya Ia ini Nabi, mestinya Ia tahu siapakah dan orang apakah wanita yang menjamahNya ini; semestinya Ia tahu bahwa wanita ini adalah orang yang berdosa”.
Lalu Yesus berkata kepada orang Farisi itu,”Simon, ada yang hendak kukatakan kepadamu”.
Sahut Simon,”Katakanlah Guru”.
“Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. Karena mereka tidak sanggup membayar, maka hutang kedua orang itu dihapuskannya. Siapakah di antara mereka akan lebih mengasihi dia?”
Jawab Simon,”Aku sangka yang mendapat penghapusan hutang lebih banyak!”
Kata Yesus,”Betul pendapatmu itu!”
Dan sambil berpaling kepada wanita itu, Yesus berkata kepada Simon,”Engkau melihat wanita ini? Aku masuk ke dalam rumahmu, namun engkau tidak memberikan air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi wanita ini membasuh kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk, ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak. Sebab itu Aku berkata kepadamu,”Dosanya yang banyak itu telah diampuni, karena ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih”.
Lalu Yesus berpaling kepada wanita itu,”Dosamu telah diampuni”.
Orang-orang yang makan bersama Yesus berpikir dalam hati,”Siapakah Dia ini, maka Ia dapat mengampuni dosa?”
Tetapi Yesus berkata kepada wanita itu, “Imanmu telah menyelamatkan dikau. Pergilah dengan selamat!”
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan:
Hari ini telah terjadi keselamatan atas seorang pendosa. Ia diampuni dosanya oleh Tuhan Yesus. Yesus menampakkan diri sebagai seorang Guru yang sangat bijaksana, sekaligus sebagai pribadi Tuhan yang Maha Rahim. Cara bicara Yesus dan tutur kata yang disampaikan sungguh membuat orang kagum dan hati serasa beroleh pencerahan.
Seorang wanita pendosa diampuni dosanya, Yesus tidak menghukumnya. Apa yang dirasakan oleh wanita itu? Mungkin ia mengalami sukacita luar biasa, mungkin ia merasa sangat sangat lega, karena beban yang selama ini disangganya sebagai wanita pendosa, lenyap sudah. Ia mengalami keselamatan, dan akhirnya Ia berbalik menjadi pengikut Yesus yang setia. Sungguh berbahagialah wanita tersebut.
Siapakah Dia sehingga Ia dapat mengampuni dosa, batin orang-orang yang turut hadir di rumah Simon orang Farisi. Mereka masih saja dalam batas kagum, heran, dan masih terus bertanya-tanya, siapakah Dia, siapakah Dia. Belum sampai pada taraf percaya dan menjadi pengikutNya. Bahkan mungkin karena hati yang masih terombang ambing itu, mereka mudah percaya akan hasutan dan fitnah tentang Tuhan Yesus. Seandainya mereka tahu bahwa Ia Raja Agung yang selama ini mereka nantikan, mungkin cerita dalam Alkitab akan berubah. Tapi begitulah, kebebalan membutakan mata hati mereka.
“Imanmu telah menyelamatkan dikau, pergilah dengan selamat” sungguh suatu kata-kata yang indah dan menyejukkan hati.
Doa:
Tuhan Yesus, Guruku, sungguh indah kata-kata bijak yang Engkau sampaikan. Engkau tidak menghukum orang berdosa yang bertobat. Bahkan Engkau mengampuni dan menyelamatkan pendosa tersebut. Engkau memberinya kesempatan kedua untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.
Yesus, sampaikanlah kata-kata bijaksana itu juga kepadaku. “Imanmu telah menyelamatkan dikau, pergilah dengan selamat”. Berilah kesempatan kedua kepadaku untuk aku menjalani kehidupan yang lebih baik. Amin.
Bernadeta, mantapp...👍👍
BalasHapusTrimakasih….
Hapus