Sumber : verolfernando.blogspot.com
Bacaan Pertama 1Tim 2:1-8
Saudara terkasih, Pertama-tama aku menasihatkan, agar dipanjatkan doa-doa dan permohonan serta ucapan syukur kepada Allah bagi semua orang, bagi pemerintah dan penguasa, agar kita dapat hidup aman dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan berkenan di hati Tuhan, penyelamat kita. Ia menghendaki agar semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.
Allah itu esa, dan esa pula Dia yang menjadi pengantara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus. Ia telah menyerahkan diri sebagai tebusan bagi semua orang, suatu kesaksian pada waktu yang tepat. Untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai pewarta dan rasul. Yang kukatakan ini benar, aku tidak berdusta.
Aku ditetapkan sebagai pengajar bangsa-bangsa dalam iman dan kebenaran. Oleh karena itu aku ingin agar di mana pun kaum lelaki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa kemarahan dan perselisihan
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Mzm 28:2.7.8-9
Terpujilah Tuhan, sebab Ia telah mendengarkan doa permohonanku.
v Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepada-Mu minta tolong, dan mengangkat tanganku ke arah tempat-Mu yang maha kudus.
v Tuhan adalah kekuatan dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong, sebab itu beria-rialah hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.
v Tuhan adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya! Selamatkanlah kiranya umat-Mu dan berkatilah milik-Mu sendiri, gembalakanlah mereka dan dukunglah mereka untuk selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil Yoh 3:16
Begitu besar kasih Allah kepada dunia, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal. Setiap orang yang percaya akan Dia, memiliki hidup abadi.
Bacaan Injil Luk 7:1-10
Pada suatu ketika, setelah mengakhiri pengajaran-Nya kepada orang banyak, masuklah Yesus ke Kapernaum. Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba yang amat ia hargai, Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati.
Ketika mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta agar Ia datang dan menyembuhkan hambanya. Mereka datang kepada Yesus, dan dengan sangat mohon pertolongan-Nya, katanya, "Sudah selayaknya Engkau menolong dia, sebab ia mengasihi bangsa kita, dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami."
Maka pergilah Yesus bersama mereka. Ketika Yesus tidak jauh lagi dari rumahnya, perwira itu menyuruh beberapa sahabatnya untuk mengatakan kepada Yesus, "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku merasa tidak layak menerima Tuan dalam rumahku. sebab itu aku juga merasa tidak pantas datang sendiri mendapatkan Tuan. Tetapi katakanlah sepatah kata saja, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku pun seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang, 'Pergi' maka ia pergi; atau kepada yang lain, 'Datanglah!' maka ia datang; dan jika aku berkata kepada hambaku, 'Kerjakanlah ini!' maka ia pun mengerjakannya."
Mendengar itu, heranlah Yesus akan dia. Sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti-Nya, Ia berkata, "Aku berkata kepadamu: Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai."
Setelah orang-orang suruhan itu kembali ke rumah, mereka mendapati hamba yang sakit itu sudah sehat kembali.
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan:
“Tuhan, saya tidak pantas Tuhan datang kepada saya. Tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh”. Itulah kalimat yang kita ucapkan saat kita akan menyambut tubuh Kristus. Kalimat yang indah, dalam, dan menunjukkan segala kerendahan hati sekaligus iman yang dalam.Dan ternyata, kalimat itu pertama kali diucapkan oleh seorang perwira di Kapernaum. Kalimat itu ditujukan kepada Yesus, yang ia mintai pertolongan untuk menyembuhkan hambanya.
Sebagai sesama orang awam, saya salut kepada perwira tersebut. Jelas sekali kalau dia orang yang sangat baik. Ia memohon kepada Tuhan bukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk hambanya. Dan orang-orang pun dengan ringan hati membantunya untuk menyampaikan kepada Yesus akan maksudnya tersebut. Pastinya ia telah banyak berbuat kebaikan maka orang-orang pun tidak keberatan membantunya. Dan ketika ia melihat Yesus benar-benar datang, ia tersungkur di hadapan Yesus dan mengucapkan kalimat di atas. Yesus pun tercengang kepadanya, dan akhirnya mengabulkan permohonannya. Ketika pulang ke rumah, didapatinya hambanya telah sembuh.
Saya pun sering sekali mengucapkan kalimat tersebut saat mengikuti misa. Tapi apakah saya sudah mempunyai iman yang dalam dan hati serta perbuatan yang sangat baik,sehingga Tuhan akan berkenan mendengarkan doa-doa saya? Saya menghela nafas panjang, karena belum sepertinya. Dari hari ke hari, saya harus terus memperbaiki diri.
Doa
Santo Paulus berkata, “Oleh karena itu aku ingin agar di mana pun kaum lelaki (umat beriman) berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa kemarahan dan perselisihan”.
Tuhan, mungkin banyak doa-doaku yang tidak sampai kepadaMu, melayang terbawa angin entah ke mana. Itu sebabnya Engkau belum mengabulkannya. Aku mengerti. Itu karena doaku, kadang bukan doa yang tulus ikhlas; ada landasan kemarahan, kesal, iri hati di belakangnya.
Tuhan, bahkan sampai cara aku memohon kepadaMu pun, aku minta Engkau bimbing; untuk mengatasi beberapa perkara serius yang kami hadapi. Betapa pandirnya diriku. Walau begitu, satu hal semoga Engkau berkenan; aku sangat percaya kepadaMu; aku mengandalkanMu. Maka Tuhan, dalam segala hal, ajarilah umatMu yang bodoh ini melakukannya.
Yesus, dengan perantaraanMu aku berdoa.
Doa untuk Pemerintahan:
Tuhan, secara khusus kami berdoa untuk pemerintahan kami. Jalan panjang masih harus dihadapi pemerintah kami untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa ini. Tantangan dan kerikil-kerikil tajam bahkan batu besar mungkin menghadang.
Tuhan, pandanglah niat baik pemerintahan kami, yang ingin memberi kesejahteraan dan keadilan kepada rakyatnya. Pandanglah ketulusannya, dan semoga Engkau berkenan memberikan kelancaran,kemudahan, perlindungan, dan keselamatan kepada para pemimpin kami.
Ini semua kami mohon dengan perantaraan Yesus Tuhan kami. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar