Sabtu, 26 September 2020

Anak Manusia akan Diserahkan ke Tangan Manusia

Sumber:https://gbaringkasanpl.wordpress.com/

Bacaan dari Kitab Pengkhotbah (11:9-12:8)

"Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum debu kembali menjadi tanah seperti semula, dan roh kembali kepada Allah."

Bersukarialah, hai para pemuda, dalam kemudaanmu. Biarlah hatimu bergembira pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hati dan pandangan matamu. Tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan!

Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu, karena masa muda dan fajar hidup adalah kesia-siaan. Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan, 'Tiada kesenangan bagiku di dalamnya', sebelum matahari dan terang, bulan dan bintang-bintang menjadi gelap, dan awan-awan datang kembali sesudah hujan; pada waktu penjaga-penjaga rumah gemetar, dan orang-orang kuat membungkuk, dan wanita-wanita penggiling berhenti karena berkurang jumlahnya, dan yang melihat dari jendela semuanya menjadi kabur; sebelum pintu-pintu di tepi jalan tertutup, dan bunyi penggilingan menjadi lemah, dan suara menjadi seperti kicauan burung, dan semua penyanyi wanita tunduk;

sebelum orang menjadi takut berdiri di ketinggian, dan ketakutan ada di jalan, sebelum pohon badam berbunga, dan belalang menyeret dirinya dengan susah payah, dan nafsu makan tak dapat dibangkitkan lagi karena manusia pergi ke rumahnya yang kekal, dan peratap-peratap berkeliaran di jalan; sebelum rantai perak diputuskan dan pelita emas dipecahkan, sebelum tempayan dihancurkan dekat mata air dan roda timba dirusakkan di atas sumur, dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.

Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkotbah, segala sesuatu adalah kesia-siaan!
Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan
Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 90:3-4.5-6.12-13.14.17; R:1)
1. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
2. Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi seperti rumput yang bertumbuh: di waktu pagi tumbuh dan berkembang, di waktu petang sudah lisut dan layu.
3. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, berapa lama lagi? Dan sayangilah hamba-hamba-Mu.
4. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami. Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah!

Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. (2Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:43b-45)

"Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia. Mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya."

Semua orang heran karena segala yang dilakukan Yesus. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Dengarkan dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia."

Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan

Renungan:

Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkotbah, segala sesuatu adalah kesia-siaan! Hidup melulu memenuhi kebutuhan duniawi, terpedaya oleh hal-hal duniawi, adalah suatu kesia-siaan, kata Pengkhotbah. Hidup jauh dari Allah adalah sebuah kesia-siaan, katanya.

Namun bukan berarti hidup dekat dan bersama Allah bukannya tanpa penderitaan dan cobaan. Ketika semua orang kagum dan heran akan apa yang sudah dilakukan Yesus, Yesus berkata bahwa Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.

Murid-murid tidak tahu apa artinya itu. Tapi kita yang tahu dari kisah di Injil mengetahuinya, bahwa Yesus akan disiksa, dihina, menanggung banyak penderitaan sepanjang perjalanan menuju Golgota, dan akhirnya disalib dengan semena-mena. Seandainya para murid itu tahu apa yang akan terjadi, siapkah mereka untuk tetap setia mengikuti Yesus?

Bagaimana dengan kita? Siapkah kita mengikuti Yesus, dalam suka dan duka, terkadang harus menyangkal diri, memanggul salib, dan mengikuti Dia?

Doa:

Yesusku, mengikutiMu tidak mungkin hanya setengah-setengah. Engkau menghendaki kami mengikutiMu seratus persen, dalam suka,dalam duka, bersamaMu selalu.

Yesusku, kuatkan aku, bila aku masih sering goyah dan ragu, mengeluh ketika jalan terjal menghadangku, ketika godaan dunia menarikku untuk menjauh daripadaMu.

Yesus, kuatkan aku untuk tetap setia mengikutiMu, menjadi anakMu yang tangguh. Segala hormat dan pujian bagiMu kini selalu dan sepanjang segala masa. Amin.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar