Senin, 07 September 2020

Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, Berbuat Baik atau Berbuat Jahat?

Sumber: https://renunganhariankatolik.video.blog/ 

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (5:1-8) 

"Bilamana kita berkumpul dalam roh, kamu bersama-sama dengan aku, dengan kuasa Yesus."

Saudara-saudara, ada berita bahwa di antara kalian terdapat percabulan; bahkan percabulan yang begitu rupa yang di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah pun tidak terdapat; yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya.

Sekalipun demikian, kalian malahan menyombongkan diri. Tidakkah lebih patut kalian berdukacita dan menyingkirkan orang yang berbuat demikian dari tengah-tengah kalian? Sekalipun aku tidak hadir secara badani, namun secara rohani aku hadir, dan aku menjatuhkan hukuman atas orang yang berbuat demikian, seakan-akan aku hadir di tengah kalian.

Jadi bila kita, kalian bersama dengan aku, berkumpul dalam Roh dengan kuasa Yesus, Tuhan kita, orang itu harus kita serahkan kepada Iblis dalam nama Tuhan Yesus, sehingga tubuhnya binasa, tetapi rohnya diselamatkan pada hari Tuhan.

Maka tidak baiklah kalian menyombongkan diri. Tidak tahukah kalian, bahwa ragi yang sedikit saja dapat meresapi seluruh adonan? Maka buanglah ragi yang lama, supaya kalian menjadi adonan yang baru, sebab kalian memang tidak beragi.

Sebab Kristus, Anak Domba Paskah kita sudah disembelih. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, melainkan dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan
Tuhan, bimbinglah aku dalam keadilan-Mu.
Ayat. (Mzm 5:5-6.7.12)
1. Engkau bukanlah Allah yang berkenan akan kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu. Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau benci terhadap semua orang yang melakukan kejahatan.
2. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu.
3. Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka; karena Engkau, akan bersukarialah orang-orang yang mengasihi nama-Mu.

Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya.
Ayat. Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:6-11)

"Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat."

Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, agar mereka mendapat alasan untuk menyalahkan Dia.

Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Ia berkata kepada orang yang mati tangan kanannya, “Bangunlah dan berdirilah di tengah!”

Maka bangunlah orang itu dan berdiri di tengah. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Aku bertanya kepada kalian: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau membinasakannya?”

Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu, “Ulurkanlah tanganmu!” Orang itu mengulurkan tangannya dan sembuhlah ia. Maka meluaplah amarah ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan kita!

Renungan

Apa yang dikatakan Yesus tentang peraturan jelas sekali. Peraturan dibuat untuk keselamatan manusia, bukan keselamatan manusia dikesampingkan demi sebuah peraturan.

Seandainya manusia hidupnya hanya benar-benar dikendalikan oleh peraturan, maka setiap saat orang akan saling menunjuk,”Na, kamu salah” atau “Na, begitu benar sesuai peraturan”. Kaku dan suasana akan jauh dari kasih dan sukacita.

Suasana seperti itu tidak dikehendaki oleh Yesus. Kasih dan sukacita yang utama, dan terutama demi keselamatan manusia. Peraturan tetap ada, karena manusia bila tidak dibatasi peraturan, justru hidupnya akan semau-maunya dan menjijikkan, seperti yang dikecam Paulus dalam bacaan pertama di atas.

Yesus menghendaki kita melakukan hal-hal yang luhur dan utama. Dan Yesus tidak takut dikecam oleh banyak orang. Bahkan dengan lantang dan tegas Yesus menunjukkan sikapnya.

 Ia berkata kepada orang yang mati tangan kanannya, “Bangunlah dan berdirilah di tengah!” Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Aku bertanya kepada kalian: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau membinasakannya?” Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu, “Ulurkanlah tanganmu!” 

Siapkah kita menjadi pengikut Kristus?

Doa:

Yesusku, aku kagum dan bahagia menjadi muridMu. Engkau mempunyai sikap yang tegas sekaligus hati yang penuh cinta, dan itu semua Engkau limpahkan untuk kami.

Yesusku, semoga aku dapat meneladani segala sikapMu, segala kata dan perbuatanMu, sekaligus hati penuh cinta seperti hatiMu.

Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar