Rabu, 09 September 2020

Berbahagialah, Hai Kalian yang Miskin, karena Kalianlah yang Empunya Kerajaan Allah.

 Sumber: http://gbitanjungduren.com/

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (7:25-31)

"Adakah engkau terikat pada seorang wanita? Janganlah mengusahakan perceraian. Adakah engkau tidak terikat pada seorang wanita? Janganlah mencari seseorang."

Saudara-saudara, mengenai para gadis aku tidak mendapat suatu perintah dari Tuhan. Tetapi aku memberikan pendapatku sebagai seorang yang dapat dipercaya berkat rahmat yang telah kuterima dari Tuhan.

Aku berpendapat bahwa mengingat zaman darurat sekarang ini baiklah orang tetap dalam keadaannya. Adakah engkau terikat pada seorang wanita? Janganlah mengusahakan perceraian. Adakah engkau tidak terikat pada seorang wanita? Janganlah mencari seorang.

Tetapi kalau engkau kawin, engkau tidak berdosa. Dan kalau seorang gadis kawin, ia tidak berbuat dosa. Tetapi, orang-orang yang demikian akan ditimpa kesusahan badani, dan aku mau menghindarkan kalian dari kesusahan itu.

Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan: Waktunya singkat! Sebab itu dalam waktu yang masih sisa ini: mereka yang beristeri hendaknya berlaku seolah-olah tidak beristeri; dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli. Pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia yang kita kenal sekarang ini akan berlalu.
Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan
Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu.
Ayat. (Mzm 45:11-12.14-15.16-17)
1. Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu, lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!
2. Keindahan belaka puteri raja itu, pakaiannya bersulamkan emas. Dengan pakaian bersulam berwarna-warni ia dibawa kepada raja; anak-anak dara mengikutinya, yakni teman-temannya, yang didatangkan untuk dia.
3. Dengan sukacita dan sorak sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja. Para leluhurmu akan diganti oleh anak-anakmu nanti; mereka akan kauangkat menjadi pembesar di seluruh bumi.

Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. (Luk 6:23ab)

Bersukacitalah dan bergembiralah, karena besarlah upahmu di surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:20-26)

"Berbahagialah orang yang miskin, celakalah orang yang kaya."

Pada waktu itu Yesus memandang murid-murid-Nya, lalu berkata, "Berbahagialah, hai kalian yang miskin, karena kalianlah yang empunya Kerajaan Allah. Berbahagialah, hai kalian yang kini kelaparan, karena kalian akan dipuaskan.

 Berbahagialah, hai kalian yang kini menangis, karena kalian akan tertawa. Berbahagialah, bila demi Anak Manusia kalian dibenci, dikucilkan, dan dicela serta ditolak. Bersukacitalah dan bergembiralah pada waktu itu karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi.

Tetapi celakalah kalian, orang kaya, karena dalam kekayaanmu kalian telah memperoleh hiburan. Celakalah kalian, yang kini kenyang, karena kalian akan lapar. Celakalah kalian, yang kini tertawa, karena kalian akan berdukacita dan menangis. Celakalah kalian, jika semua orang memuji kalian; karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu."
Demikianlah Injil Tuhan

Renungan:

Adakah yang kekal tentang keduniawian? Sepanjang isi Alkitab mengatakan, tidak ada yang kekal tentang hal-hal duniawi. Tuhan pernah mengatakan, “kumpulkanlah harta yang tidak bisa dimakan ngengat”. Harta duniawi bisa hilang, harta surgawi tidak akan hilang.

Harta duniawi atau hal-hal yang bersifat duniawi bisa sirna, bahkan termasuk raga manusianya. Maka Yesus benar-benar mengingatkan kepada kita, untuk tidak terikat padanya. Celakalah kalian, orang kaya, karena dalam kekayaanmu kalian telah memperoleh hiburan. Celakalah kalian, yang kini kenyang, karena kalian akan lapar.

Sebaliknya Yesus memberikan penghiburan, saat kesesakan duniawi menghimpit kita. "Berbahagialah, hai kalian yang miskin, karena kalianlah yang empunya Kerajaan Allah. Berbahagialah, hai kalian yang kini kelaparan, karena kalian akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kalian yang kini menangis, karena kalian akan tertawa. Berbahagialah, bila demi Anak Manusia kalian dibenci, dikucilkan, dan dicela serta ditolak.

Segala peristiwa di dunia, baik suka dan duka semoga tidak mengurangi fokus kita untuk tetap mengutamakan yang di atas, yaitu Allah sendiri. Saat duka, selalu ingat ada pengharapan; saat suka tetap waspada, itu anugerah Allah semata.

“Kalau suka dan bahagia kita terima, mengapa saat duka nestapa kita menolaknya,” khotbah Romo Heri dari Puspas Samadi KAJ pagi tadi.

Doa:

Tuhan Yesus, ingatkanlah kami, peristiwa demi peristiwa hidup yang kami alami, adalah bagian dari peziarahan kami di dunia ini. Semoga kami tidak melupakan yang utama, melihat Yesus yang di atas, yang sudah duduk di sisi kananMu. Ke sana kami akan menuju. ke tempat keabadian dan kekekalan berada.

Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang masa. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar