Sumber:https://www.parokicikarang.or.id/
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (1:6-12)
"Jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kalian terima, terkutuklah dia."
Saudara-saudara, aku heran, bahwa kalian begitu cepat berbalik dari Allah, yang telah memanggil kalian oleh kasih karunia Kristus, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil; hanya ada orang-orang yang mengacaukan kalian dan yang bermaksud memutarbalikkan Injil Kristus. Tetapi seandainya kami sendiri atau pun seorang malaikat dari surga mewartakan kepada kalian suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi, "Jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kalian terima, terkutuklah dia."
Jadi bagaimana sekarang? Adakah aku mencari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah aku mencoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencari perkenanan manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus. Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia. Karena aku menerimanya bukan dari manusia, dan bukan pula manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh pernyataan Yesus Kristus.
Demikianlah Sabda Tuhan
Mazmur Tanggapan
Tuhan selalu ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 111:1-2.7-8.9.10c)
1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh; perintah-Nya lestari untuk selama-lamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.
3. Ia memberikan kebebasan kepada umat-Nya, Ia menetapkan perjanjian untuk selama-lamanya; kudus dan dahsyatlah nama-Nya! Dia akan disanjung sepanjang masa.
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 13:34)
Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan; yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:25-37)
“Siapakah sesamaku?"
Pada suatu ketika, seorang ahli kitab berdiri hendak mencobai Yesus, "Guru, apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup yang kekal?"
Jawab Yesus kepadanya, "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?"
Jawab orang itu, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu. Dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
Kata Yesus kepadanya, "Benar jawabmu itu. Perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup."
Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata lagi, "Dan siapakah sesamaku manusia?"
Jawab Yesus, "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho. Ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi juga memukulnya, dan sesudah itu meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu. Ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu. Ketika melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.
Lalu datanglah ke tempat itu seorang Samaria yang sedang dalam perjalanan. Ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasih. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya, 'Rawatlah dia, dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya waktu aku kembali.'
Menurut pendapatmu siapakah di antara ketiga orang ini adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"
Jawab orang itu, "Orang yang telah menunjukkan belas kasih kepadanya."
Yesus berkata kepadanya, "Pergilah, dan lakukanlah demikian!"
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan:
“Siapakah sesamaku manusia?” Sebuah pertanyaan, yang mengisyaratkan seseorang yang ingin berkilah. Secara gamblangnya, pertanyaan, siapakah sesamaku manusia, ya jawabannya, ya sama-sama manusia-lah.
Manusia-manusia di sekitar kita. Yang membutuhkan pertolongan, persahabatan, dan kegembiraan. Sesama di sekitar kita, kadang bukan membutuhkan pertolongan secara materi, namun hanya membutuhkan seorang untuk mendengar, teman yang mendampingi dalam kesendirian dan kehampaannya, atau teman yang sungguh-sungguh membutuhkan penghiburan ketika ia sedang dalam kesesakan hidup. Tidak mudah mencarinya memang, karena tidak semua orang mau membuka diri dan secara terbuka mau bercerita tentang hidupnya.
Maka semoga kita membiasakan diri mempunyai niat, pikiran, dan perkataan yang baik, agar ketika suatu ketika Tuhan menunjukkan seorang teman yang perlu seorang sahabat, kita sudah terbiasa dengan perkataan dan perbuatan yang baik. Dan bila suatu ketika kita harus memberikan bantuan secara materi, semoga kita bisa menjadi seperti orang Samaria yang baik hati itu, yang menolong dengan sangat luar biasa.
Biarlah Tuhan sendiri yang menggerakkan kita untuk memberikan uluran tangan kepada siapapun yang membutuhkan. Semoga Tuhan berkenan memakai kita menjadi alat untuk menjadi perpanjangan kasihNya.
Doa:
Tuhan, hambaMu yang hanya setitik debu ini, menengadah kepadaMu. Pakailah aku menjadi alatMu yang kecil, untuk menjadi perpanjangan kasihMu.
Bukalah mata hatiku untuk melihat sesamaku, dan berikanlah jalan agar aku bisa membantu sesamaku.
Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar