Peringatan Pertobatan Paulus
Sumber:https://sangsabda.wordpress.com/
Bacaan dari Kisah Para Rasul (22:3-16)
"Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan berserulah kepada nama Tuhan, maka dosa-dosamu dihapuskan."
Pada waktu itu Paulus membela diri di hadapan orang-orang Yahudi, "Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini. Aku dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini.
Aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara. Tentang hal itu baik Imam Agung maupun Majelis Tua-tua dapat memberi kesaksian.
Dari mereka aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik, dan aku telah pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang ada di situ, dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum.
Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari, tiba-tiba memancarlah dari langit cahaya yang menyilaukan mengelilingi aku.
Maka rebahlah aku ke tanah, dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?
Jawabku: Siapakah Engkau, Tuhan?
Kata-Nya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya itu.
Mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidaklah mereka dengar.
Maka kataku: Tuhan, apakah yang harus kuperbuat? Kata Tuhan kepadaku: Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu.
Sebab aku tidak dapat melihat oleh karena cahaya yang menyilaukan mata itu, maka kawan-kawan seperjalananku memegang tanganku dan menuntun aku ke Damsyik.
Di situ ada seorang bernama Ananias, seorang saleh yang hidup menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ. Ia datang berdiri di dekatku dan berkata: Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah! Dan seketika itu juga aku melihat kembali dan menatap dia.
Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar, dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan kaudengar. Sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan berserulah kepada nama Tuhan, maka dosa-dosamu dihapuskan.
Demikianlah sabda Tuhan
Mazmur Tanggapan
Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1.2; Ul: Mrk 16:15)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:15-18)
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil."
Sekali peristiwa Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan:
Rencana dan rancangan Allah tetap dan akan terus berjalan, apa pun situasi yang terjadi. Maka Allah menggunakan Saulus, seorang yang tadinya sangat bersemangat dalam menangkap orang-orang Kristen dalam rangka menjalankan tugasnya; justru digunakan Allah menjadi alatNya untuk mewartakan Injil. Peristiwa ini menjadi awal Pertobatan Paulus.
Dalam Kisah para Rasul disebutkan orang-orang Yahudi di Damsyik terheran-heran. Bagaimana bisa seorang yang tadinya akan membinasakan siapa saja yang memanggil nama Yesus, yang menangkap serta membawa murid-murid Tuhan ke hadapan imam-imam kepala, tiba-tiba berbalik dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya, dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias.
Dalam Injil, Tuhan Yesus mengatakan "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
Kepada siapa sekarang perintah itu diamanatkan? Kepada kita, yang telah Ia angkat menjadi anak-anak dan diselamatkanNya. Paus Fransiskus dalam Evangelii Gaudium/ Sukacita Injil mengatakan, menjadi Gereja berarti menjadi umat Allah, sesuai dengan rencana besar kasih kebapaan-Nya. Hal ini berarti bahwa kita menjadi ragi Allah di tengah-tengah umat manusia. Bisa disimpulkan mau tidak mau, suka tidak suka, kita, yang sudah dibaptis dan menjadi anak Allah dipanggil untuk menjadi ragi, untuk menjadi pewarta Injil.
Lalu bagaimana saya bisa menjadi pewarta Injil, sedang saya tidak mempunyai latar belakang dan kemampuan apa-apa? Belajar dari kisah Paulus, Paulus mengawalinya dengan suatu pertobatan. Bersediakah kita bertobat dan dibersihkan dahulu oleh Allah? Pertobatan, menjadi awal babak baru dalam kehidupan seseorang. Dan menjadi pewarta Injil salah satunya adalah mengungkapkan akan Iman, Harapan, dan Kasih dalam hidup kita sehari-hari (Khotbah Romo Gun, Gereja Minomartani)
Action:
1. Melanjutkan kisah kemarin, tentang pertobatan orang Niniwe, 40 hari mereka berkabung dan berpuasa. Saya menetapkan hati, dengan akan berpuasa selama 40 hari ini mulai hari ini. Semoga saya bisa melaksanakannya.
2. Percaya kepada rancangan dan rencana Allah yang jauh melampaui segala rancangan dan pemikiran saya. Dalam situasi pandemi ini, banyak teman yang terungkap atau tidak terungkapkan, menyatakan saat ini menjadi saat yang sulit. Demikian juga bagi saya. Namun tetap percaya kepadaNya, itulah yang terbaik yang bisa saya lakukan. Karena perlindungan, kesehatan, keselamatan, dan apa yang terbaik bagi umatNya, hanya Allah di surga yang punya kuasa. Maka semoga saya mampu menjalani masa sulit ini dengan sabar, tekun, dan tetap bersyukur.
Doa:
Yesusku, tempalah aku. Semoga aku kuat dalam menjalani masa berkabung dan pertobatan ini. Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar