Sabtu, 09 Januari 2021

Yohanes Pembaptis: Biarlah Dia Semakin Besar dan Aku Semakin Kecil

 


Sumber: https://parokicikarang.or.id/

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:14-21)

"Allah mengabulkan doa kita."

Saudara-saudaraku terkasih, inilah sebabnya kita berani menghadap Allah, yaitu karena Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita tahu juga bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang kita minta kepada-Nya.

Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah; maka Allah akan memberikan hidup kepadanya, yaitu kepada dia yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut itu.

Ada dosa yang mendatangkan maut, dan tentang ini, tidak kukatakan bahwa ia harus berdoa. Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut.

Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindungi orang itu, dan si jahat tidak dapat menjamahnya.

Kita tahu bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat. Akan tetapi kita tahu bahwa Anak Allah telah datang, dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus.

Dia adalah Allah yang benar dan kehidupan yang kekal. Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan

Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5.6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka; itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. (Mat 4:16)
Bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar, bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit Terang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:22-30)

"Sahabat mempelai bersukacita mendengar suara mempelai."

Sekali peristiwa Yesus bersama murid-muid-Nya pergi ke tanah Yudea, dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis. Akan tetapi Yohanes pun membaptis di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis, sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara.

Maka timbullah perselisihan di antara murid-muid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian. Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya, "Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang Sungai Yordan, dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga, dan semua orang pergi kepada-Nya."

Jawab Yohanes, "Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari surga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.

Yang empunya mempelai perempuan ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai, yang berdiri dekat dia dan mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan:

Yang empunya mempelai perempuan ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai, yang berdiri dekat dia dan mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu.

Mempelai laki-laki itu ialah Yesus. Sahabat mempelai perempuan itu adalah Yohanes Pembaptis. Mempelai perempuan itu ialah umat saat itu. Dan sahabat itu sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki. Dan ia juga sangat bersukacita, bahwa sahabatnya, si mempelai perempuan itu akan berada di tangan yang tepat, yaitu di tangan mempelai laik-laki itu. Maka sahabat itu berkata,”Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

Yohanes, Yohanes, betapa engkau sangat rendah hati. Engkau berkata bahwa engkau hanya suara yang berseru-seru di padang gurun,”Luruskanlah jalan bagi Tuhan”.

Yohanes, Yohanes, engkau tidak ingin menjadi orang hebat, yang dipuja karena kemampuan, karisma, dan segala yang ada padamu. Tidak! Malah engkau bersukacita bila bangsa-bangsa melihat Dia yang engkau persiapkan itu.

Yohanes Pembaptis, aku belajar banyak darimu tentang kerendahan hati. Terima kasih banyak,

Doa:

Tuhan Yesus, ada seorang yang rendah hati yang sangat memuliakan namaMu. Satu yang ia tuju, namaMu semakin dimuliakan oleh umat manusia. Pada saatnya nanti, Engkau pun menunjukkan kerendahan hati sehabis-habisnya dengan menaati perintah Bapa, yaitu dengan wafat di kayu salib. Semua agar nama Allah semakin dimuliakan.

Yesusku, betapa aku masih jauh dari rasa rendah hati itu. Aku masih mempunyai rasa iri dan dengki kepada orang lain yang lebih berhasil. Aku masih bermimpi menjadi seorang yang hebat karena aku.

Maka Yesusku, ajarilah aku, tempalah aku, tentang kerendahan hati ini. Yohanes Pembaptis mengajarkan, biarlah hanya namaMu dan Allah semata yang semakin dipuja, dan aku dengan tulus turut bersukacita di dalamnya.

Ajarilah aku ya Yesusku tentang rendah hati ini. Segala cinta, hormat, dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar