Senin, 28 Februari 2022

"Pergilah, juallah apa yang kaumiliki, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin"

Sumber:https://bit.ly/3pnCVKa

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (1:3-9)

"Sekalipun kalian tidak melihat Kristus, namun kamu mengasihi-Nya.

Saudara-saudara, terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus! Berkat rahmat-Nya yang besar kita telah dilahirkan kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati.

Kita lahir untuk hidup penuh harapan dan untuk memperoleh warisan yang tak dapat binasa, yang tak dapat cemar dan tak dapat layu yang tersimpan di surga bagi kalian.

Kuasa Allah telah memelihara kalian karena iman sementara kalian menantikan keselamatan yang telah tersedia yang akan dinyatakan pada zaman akhir. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kalian harus berdukacita sejenak, oleh berbagai-bagai pencobaan.

Semuanya itu dimaksudkan untuk membuktikan kemurnian iman kalian yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api sehingga kalian memperoleh puji-pujian, kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

Sekalipun kalian belum pernah melihat Dia, namun kalian mengasihi-Nya. Kalian percaya kepada Dia, sekalipun kalian sekarang tidak melihat-Nya. Kalian bergembira karena sukacita yang mulia dan tidak terkatakan, karena kalian telah mencapai tujuan iman, yaitu keselamatan jiwa kalian.

Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan

Selama-lamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya.

Ayat. (Mzm 111:1-2.5-6.9.10c; Ul:5b)

1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.

2. Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki, selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya. Kekuatan perbuatan-Nya Ia tunjukkan kepada umat-Nya, dengan memberikan kepada mereka milik pusaka para bangsa.

3. Ia memberikan kebebasan kepada umat-Nya, Ia menetapkan perjanjian untuk selama-lamanya. Kudus dan dahsyatlah nama-Nya! Ia akan disanjung sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. (2Kor 8:9)

Yesus Kristus telah menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.

Inilah Injil Suci menurut Markus (10:17-27)

"Juallah apa yang kaumiliki, dan ikutlah Aku."

Pada suatu hari Yesus berangkat meneruskan perjalanan-Nya. Maka datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya,

“Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?”

Yesus berkata kepadanya, “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain Allah! Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta dan jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!”

Kata orang itu kepada Yesus, “Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.” Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya, “Hanya satu lagi kekuranganmu: Pergilah, juallah apa yang kaumiliki, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin. Maka engkau akan memperoleh harta di surga. Kemudian datanglah ke mari, dan ikutilah Aku.”

Mendengar perkataan Yesus, orang itu menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyaklah hartanya.

Lalu Yesus memandang murid-murid di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka, “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Murid-murid tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi, “Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.”

Para murid semakin gempar dan berkata seorang kepada yang lain, “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?”

Yesus memandang mereka dan berkata, “Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab bagi Allah segala sesuatu adalah mungkin!”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Apa benang merah dari bacaan dan Injil hari ini? Bagi saya benang merahnya adalah harta di surga.

Harta di surga, sesuatu yang tidak kasat mata, yang tidak kita terima sekarang, sehingga sangat sulit untuk dijelaskan. Terlebih bagi anak-anak di jaman sekarang. Apalagi ketika Yesus berkata,”Pergilah, juallah apa yang kaumiliki, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin. Maka engkau akan memperoleh harta di surga. Kemudian datanglah ke mari, dan ikutilah Aku.”

 Jaman sekarang menjual segala yang dimiliki dan mengikuti Yesus, bagaimana kita menjelaskannya? Maka pemuda yang bertanya pun pergi dengan sedih karena banyaklah hartanya. Murid-murid pun tercengang dengan perkataan Yesus (padahal para murid sudah melakukan apa yang dikatakan Yesus, yaitu meninggalkan segala yang dimiliki dan mengikuti Yesus. Dan nyatanya mereka selama itu baik-baik saja).

Jalan Tuhan memang bukan jalan umumnya pemikiran manusia. Bukankah para saudara Yesus pernah menganggap Yesus tidak waras dengan jalan kehidupanNya? Keluarga yang ditinggalkan para murid pun mungkin juga berpikiran demikian. Ketika Simon Petrus, Yohanes, Yakobus, Andreas, Mateus, dan para murid lain, meninggalkan keluarganya dan segala harta mereka, dan pergi begitu saja mengikuti Yesus, saya membayangkan bagaimana kira-kira tanggapan sanak keluarga mereka. “Piye to ik, kok iso, laah..” dan lain sebagainya.

Bagi manusia seperti tidak mungkin, namun bagi Allah tidak ada yang mustahil, kata Yesus. Maka dalam menjalani jalan Tuhan, mari selalu mengingat nasehat Rasul Yakobus,

Kuasa Allah telah memelihara kalian karena iman sementara kalian menantikan keselamatan yang telah tersedia yang akan dinyatakan pada zaman akhir. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kalian harus berdukacita sejenak, oleh berbagai-bagai pencobaan.

Action:

Terus berusaha memahami jalan dan kehendak Tuhan, percaya kepada Tuhan

Menanamkan dalam hati dan pikiran akan sukacita karena menanti keselamatan yang telah tersedia di zaman akhir.

Doa:

Yesusku, banyak hal mustahil yang bisa terjadi bila Allah menghendaki. Maka Yesusku, kuatkanlah kepercayaanku kepadaMu, tebalkan niatku dalam mengikuti jalan dan kehendakMu. Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

 

Minggu, 27 Februari 2022

"Sebab yang diucapkan mulut meluap dari hati."

Sumber:https://bit.ly/35wP5JN

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (27:4-7)

"Jangan memuji seseorang sebelum ia berbicara."

Kalau ayakan digoyang-goyangkan, maka sampahlah yang tinggal. Demikian pula keburukan manusia tinggal dalam bicaranya. Perapian menguji periuk belanga penjunan, tetapi ujian terhadap manusia terletak dalam bicaranya. Nilai ladang ditampakkan oleh buah pohon yang tumbuh di situ, demikian pula bicara orang menyatakaan isi hatinya.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan

Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan, selama-lamanya.

Ayat. (Mzm 92:2-3, 13-14, 15-16)

1. Sungguh baik menyanyikan syukur kepada Tuhan, dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, yang maha tinggi, memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi dan kesetiaanMu di waktu malam.

2. Orang benar akan bertunas seperti pohon kurma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait Tuhan akan bertunas di pelataran Allah kita.

3. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan bahwa Tuhan itu benar, bahwa Ia gunung batuku, dan tidak ada kecurangan pada-Nya.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 15:54-58)

"Ia telah memberi kita kemenangan berkat Yesus Kristus."

Saudara-saudara, sesudah hal-hal yang dapat binasa mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah Firman Tuhan:

”Maut telah ditelan dalam kemenangan! Hai maut, di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu? Sengat maut adalah dosa, dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberi kita kemenangan berkat Yesus Kristus, Tuhan kita.”

Karena itu, Saudara-saudaraku yang terkasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

Demikianlah sabda Tuhan

Bait Pengantar Inji

Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.

Ayat. (Flp 2:15-16)

Kamu bercahaya seperti bintang-bintang bila kamu berpegang pada Sabda Kehidupan

Inilah Injil Suci menurut Lukas (6:39-45)

"Yang diucapkan mulut meluap dari hati."

Sekali peristiwa Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, "Dapatkah seorang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lubang? Seorang murid tidak melebihi gurunya, tetapi orang yang telah tamat pelajarannya akan menjadi sama dengan gurunya.

Mengapakah engkau melihat selumbar dalam mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimana mungkin engkau berkata kepada saudaramu, 'Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar dalam matamu', padahal balok yang dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.

Tidak ada pohon baik yang menghasilkan buah yang tidak baik. Dan juga tidak ada pohon tidak baik yang menghasilkan buah baik. Sebab setiap pohon dikenal dari buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara, dan dari duri-duri orang tidak memetik buah anggur.

Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hati yang baik. Tetapi orang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaan hati-Nya yang jahat. Sebab yang diucapkan mulut meluap dari hati."

Demikianlah Sabda Tuhan.

 

Untuk renungan, action, dan doa

Silakan dari mengikuti Misa hari Minggu

Sabtu, 26 Februari 2022

“Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku! Jangan menghalang-halangi mereka"

 

Sumber:https://bit.ly/3HkSOHp

Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (5:13-20)

"Doa tekun seorang jujur amat sakti."

Saudara-saudara, kalau di antara kalian ada yang menderita, baiklah ia berdoa. Kalau ada yang bergembira, baiklah ia menyanyi. Kalau di antara kalian ada yang sakit, baiklah ia memanggil penatua, supaya mereka mendoakan dia serta mengurapinya dengan minyak demi nama Tuhan.

Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan si sakit dan Tuhan akan membangunkan dia. Dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.

Karena itu hendaklah kalian saling mengaku dosa dan saling mendoakan, supaya kalian sembuh. Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

Elia adalah manusia biasa sama seperti kita! Ketika ia bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, maka hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun enam bulan. Lalu ia berdoa pula, dan langit menurunkan hujan, dan bumi pun mengeluarkan hasilnya.

Saudara-saudara, jika ada di antara kalian yang menyimpang dari kebenaran, dan ada orang yang mau mengantarkan dia berbalik, ketahuilah, barangsiapa membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan

Semoga doaku membubung ke hadapan-Mu, ya Tuhan, bagaikan dupa.

Ayat. (Mzm 141:1-2.3.8)

1. Ya Tuhan, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera kepadaku, dengarkanlah suaraku, di kala aku berseru kepada-Mu! Bagi-Mu biarlah doaku seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang tengadah menjadi seperti kurban petang.

2. Awasilah mulutku, ya Tuhan, berjagalah pada pintu bibirku! Tetapi kepada-Mulah mataku tertuju, ya Allah, Tuhanku; pada-Mulah aku berlindung, jangan campakkan aku!

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.

Inilah Injil Suci menurut Markus (10:13-16)

"Barangsiapa tidak menerima kerajaan Allah seperti anak-anak ini, tidak akan masuk ke dalamnya."

Sekali peristiwa orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus supaya Ia menjamah mereka. Tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.

Melihat itu, Yesus marah dan berkata kepada mereka, “Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku! Jangan menghalang-halangi mereka! Sebab orang-orang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.

Aku berkata kepadamu: Sungguh, barangsiapa tidak menerima Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya.”

Kemudian Yesus memeluk anak-anak itu, meletakkan tangan ke atas mereka dan memberkati mereka.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Apa benang merah dari bacaan dan Injil hari ini? Benang merahnya bagi saya adalah tentang sifat dan kebiasaan seorang anak kecil.

Rasul Yakobus berkata,”Kalau di antara kalian ada yang menderita, baiklah ia berdoa. Kalau ada yang bergembira, baiklah ia menyanyi. 

Anak kecil yang sehat adalah anak kecil yang riang, yang suka berceloteh dan bernyanyi. Dalam berdoa pun ia mungkin hanya berdoa yang singkat, namun murni dan jujur. Ya, pada diri anak kecil kita melihat kemurnian, kepolosan, dan kejujuran.

Dan ternyata Tuhan Yesus sangat mencintai anak-anak. Ketika pada suatu ketika orang-orang membawa anak-anak kecil kepadaNya, agar Ia menjamah mereka, murid-murid justru melarang hal ini. Dan Yesus marah kepada murid-muridNya. “Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku! Jangan menghalang-halangi mereka! Sebab orang-orang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah

Kita adalah seorang anak kecil di hadapan Allah. Allah begitu berkuasa, dan kita hanyalah setitik debu di hadapanNya. Apa yang bisa aku sombongkan di hadapan Allah? Tidak ada! Maka daripada aku terus menipu diri dengan berpura-pura tidak perlu mengandalkan Allah, lebih bagiku untuk bersikap jujur di hadapanNya. Terlebih seperti seorang anak kecil yang mengandalkan seorang dewasa yang menuntun dan membimbingnya, maka sungguh aku hanya bisa mengandalkan Allah untuk membimbing setiap langkah hidupku.

Doa menjadi jembatan bagiku untuk bertemu dengan Allahku. Dan doa yang didaraskan dengan penuh iman, nyatanya besar kuasanya. Karena Allah adalah Allah yang penuh kuasa yang bisa melakukan apa saja, sampai pada yang mustahil sekalipun!

Action:

Berusaha bersikap seperti anak kecil yang murni, jujur, dan bening hatinya

Berdoa dengan penuh iman di hadapan Allah.

Doa:

Yesusku, berilah aku hati yang murni dan tulus, serta sikap yang jujur. Ajarilah aku berdoa seperti anak kecil yang berdoa kepadaMu, ya Yesusku. Yang berdoa dengan penuh iman kepadaMu.

Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad.Amin.

Jumat, 25 Februari 2022

“Mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu apa yang dipersatukan Allah, janganlah diceraikan manusia”.

 

Sumber:https://bit.ly/36FDIQb

Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (5:9-12)

"Hakim telah berdiri di ambang pintu."

Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.

Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan. Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.

Tetapi yang terutama, saudara-saudara, janganlah kamu bersumpah demi sorga maupun demi bumi atau demi sesuatu yang lain. Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak hendaklah kamu katakan tidak, supaya kamu jangan kena hukuman.

Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan

Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim

Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.8-9.11-12)

1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, jangan lupa akan segala kebaikannya!

2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!

3. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak pernah Ia murka, dan tidak selamanya Ia mendendam.

4. Sejauh timur dari barat, demikianlah besar kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takut akan Dia! Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya, alleluya

Ayat. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran.

Inilah Injil Suci menurut Markus (10:1-12)

"Yang dipersatukan Allah, janganlah diceraikan manusia."

Pada suatu hari Yesus berangkat ke daerah Yudea dan ke daerah seberang Sungai Yordan. Di situ orang banyak datang mengerumuni Dia, dan seperti biasa Yesus mengajar mereka.

Maka datanglah orang-orang Farisi hendak mencobai Yesus. Mereka bertanya, “Bolehkah seorang suami menceraikan isterinya?”

Tetapi Yesus menjawab kepada mereka, “Apa perintah Musa kepadamu?”

Mereka menjawab, “Musa memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat cerai.”

Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Karena ketegaran hatimulah Musa menulis perintah untukmu. Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka pria dan wanita; karena itu pria meninggalkan ibu bapanya dan bersatu dengan isterinya. Keduanya lalu menjadi satu daging. Mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu apa yang dipersatukan Allah, janganlah diceraikan manusia.”

Setelah mereka tiba di rumah, Para murid bertanya pula tentang hal itu kepada Yesus. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan wanita lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. Dan jika isteri menceraikan suaminya lalu kawin dengan pria yang lain, ia berbuat zinah.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

 

Apa benang merah dari bacaan dan Injil hari ini? Bagi saya benang merahnya adalah hal bersungut-sungut dan saling mempersalahkan.

Rasul Yakobus berkata,”Janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum”.

Hal tidak bersungut-sungut terkadang banyak terjadi juga dalam perkawinan. Ketika hidup berumahtangga dimulai, dan ternyata banyak hal-hal tak terduga terjadi, yang menimbulkan kekecewaan demi kekecewaan. Pada akhirnya kekecewaan itu memunculkan keluhan atau bersungut-sungut dan saling mempersalahkan. Berat memang bila kita mengalami situasi seperti ini. Kehidupan perkawinan yang dibayangkan sebagai sebuah kerjasama, salaing membantu ,dan mendukung menjadi sulit terwujud. Bila sudah demikian, berapa banyak yang bisa bertahan?

Dalam Injil Yesus berkata tentang perkawinan,Karena ketegaran hatimulah Musa menulis perintah (perceraian) untukmu. Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka pria dan wanita; karena itu pria meninggalkan ibu bapanya dan bersatu dengan isterinya. Keduanya lalu menjadi satu daging.”

Betapa indah tujuan dari perkawinan itu di mata Allah. Allah menciptakan manusia pria dan wanita untuk bersatu. Itu artinya pria dan wanita saling melengkapi. Ada satu sisi pria yang baru genap setelah menjadi satu bersama seorang wanita, dan ada satu sisi wanita yang baru genap setelah menjadi satu dengan seorang pria. Seandainya saya benar-benar memahami hal ini, tentunya saya menjadi tahu bahwa suami isteri harus aktif dan berusaha saling memberi, tidak hanya berharap menerima. Bagaimana bila itu belum terwujud?

Rasul Yakobus berkata,”Turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan. Mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan”.

Bersabar dan bertekun serta mempercayakan semua pada penyelenggaraan Ilahi, itu kuncinya. Terus berusaha memahami, menurunkan kadar kekecewaan, dan bersabar, serta berdamai dengan keadaan, mungkin itu lebih membantu daripada kita terus bersungut-sungut. Yang jelas, jangan sampai muncul pemikiran untuk bercerai, apapun keadaannya, karena jelas, itu tidak dikehendaki Allah.

Karena, “Mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu apa yang dipersatukan Allah, janganlah diceraikan manusia”.

Action:

Mengurangi mengeluh dan menyalahkan orang lain

Berdamai dengan keadaan, terus bersabar dan tekun

Doa:

Tuhan Yesus, betapa indah tujuan perkawinan yang Engkau rencanakan. Engkau melihat bahwa kekurangan pada diriku, digenapi pada diri suamiku, dan kekurangan pada suamiku tergenapi dalam diriku. Semoga kami lebih menghayati arti hidup perkawinan kami dan terus berusaha saling menggenapi.

Utuslah Roh Kudus untuk membimbing dan menuntun kehidupan perkawinan kami. Kalau Engkau berkenan, selenggarakanlah kehidupan perkawinan kami ya, Yesusku, karena terkadang kami tidak mampu.

Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

Kamis, 24 Februari 2022

"Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."

Sumber:https://bit.ly/3vghjmG

Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (5:1-6)

"Upah para buruh yang ditahan, berteriak-teriak, dan teriakan itu sampai ke telinga Tuhan."   

Hai kalian orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kalian. Kekayaanmu sudah membusuk dan pakaianmu sudah dimakan ngengat. Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kalian, dan akan makan dagingmu seperti api.

Kalian telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir. Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena kalian telah menahan upah para buruh, yang telah menuai hasil ladangmu. Dan keluhan mereka yang menyabit panenmu telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam.

Kalian telah hidup dalam kemewahan dan berfoya-foya di bumi. Kalian telah memuaskan hati sama seperti pada hari pembantaian. Kalian telah menghukum, bahkan membunuh orang jujur, dan ia tidak dapat melawan kalian.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan

Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, sebab merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Ayat. (Mzm 49:14-15ab,15cd-16,17-18,19-20)

1. Inilah jalan orang-orang yang mengandalkan dirinya sendiri, ajal orang-orang yang bangga akan perkataannya sendiri. Seperti domba mereka meluncur ke dalam dunia orang mati; gembalanya ialah maut;

2. Mereka turun langsung ke kubur, perawakan mereka hancur, dunia orang mati menjadi tempat kediaman mereka. Tetapi Allah akan membebaskan nyawaku dari cengkeraman dunia orang mati, sebab Ia akan menarik aku.

3. Janganlah takut, apabila seseorang menjadi kaya, apabila kemuliaan keluarganya bertambah, sebab pada waktu mati semuanya itu tidak akan dibawanya serta, kemuliaannya tidak akan turun mengikuti dia.

4. Sekalipun pada masa hidupnya ia menganggap dirinya berbahagia, sekalipun orang menyanjungnya karena ia berbuat baik terhadap dirinya sendiri, namun ia akan sampai kepada angkatan nenek moyangnya, yang tidak akan melihat terang untuk seterusnya.

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. Sambutlah sabda Tuhan, bukan sebagai perkataan manusia, melainkan sebagai sabda Allah.

Inilah Injil Suci menurut Markus (9:41-50)

"Lebih baik bagimu dengan tangan terkudung masuk dalam kehidupan, daripada dengan kedua belah tangan masuk dalam api yang tak terpadamkan."

Pada suatu hari berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, "Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."

"Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut.

Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan; (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.)

Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka; (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.)

Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam. Karena setiap orang akan digarami dengan api.

Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Apa benang merah dari bacaan dan Injil hari ini? Benang merahnya adalah orang yang akan masuk ke neraka.

Hai kalian orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kalian. Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kalian, dan akan makan dagingmu seperti api.

Dalam bacaan disebutkan yang akan masuk neraka adalah orang-orang kaya yang mendapatkan dan menggunakan kekayaannya demi kepuasan diri sendiri. Mereka menahan upah para buruh, menghukum orang-orang yang jujur, dan hidup dalam kemewahan dan foya-foya.

Dan dalam Injil disebutkan yang masuk neraka adalah orang yang menyesatkan  anak-anak kecil atau orang lemah; yang menggunakan tangannya untuk berbuat kejahatan; Intinya menggunakan panca indera dan tubuhnya untuk hal-hal yang menyesatkan.

Apakah kekayaan dan panca indera kita bukan merupakan hal yang baik? Kekayaan bersifat netral. Ia bisa menjadi berkah baik bagi diri sendiri, keluarga, dan orang lain. Ia bisa menjadi sarana  untuk lebih banyak peduli dan berbagi kepada yang kekurangan. Namun ada juga yang menggunakan kekayaan untuk berfoya-foya, mengejar kesenangan diri, dan kemudian menjadi rakus dan tamak serta sudah tidak peduli pada orang lain.

Panca Indera dan juga hidup kita adalah anugerah Tuhan semata. Bila kita tidak mempunyai mata, gelap gulita yang kita rasa. Tapi dengan mempunyai mata, kita bisa melihat indahnya dunia. Demikian juga panca indera lain, semua dianugerahkan agar kita bisa lebih mensyukuri indahnya hidup yang sudah Ia beri.

Namun bila anugerah itu malah membawa kita melakukan kejahatan demi kejahatan, bahkan sampai menyesatkan diri sendiri dan orang lain, maka upahnya sudah nyata, yaitu masuk ke neraka.

Action:

Mensyukuri segala anugerah dan pemberian Tuhan, agar bisa menjadi berkat bagi diri sendiri dan sesama.

Doa:

Tuhan, Engkau memberikan anugerah kehidupan untuk kami gunakan sebaik-baiknya. Engkau sangat sedih, bila kami menggunakan hidup untuk kesenangan diri sendiri.

Tuntunlah kami ya Tuhan, dalam menjalani hidup ini, dengan menggunakan semua anugerah yang sudah Engkau beri untuk semakin memuliakan namaMu dan menjadi berkat bagi orang lain.