Rabu, 02 Februari 2022

Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.]

Sumber : https://bit.ly/35xq158

Bacaan dari Nubuat Maleakhi (3:1-4)

"Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya."

Beginilah firman Tuhan semesta alam, “Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Tuhan yang kamu cari itu dengan mendadak akan masuk ke bait-Nya.

Malaikat perjanjian yang kamu kehendaki itu sesungguhnya, Ia datang. Siapakah yang dapat tetap berdiri apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia laksana api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.

Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan kurban yang benar kepada Tuhan.

Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati Tuhan seperti pada hari-hari dahulu kala, dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.”

Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan

Bukalah pintu hatimu, sambutlah Raja Sang Kristus.

Ayat. (Mzm 24:7.8.9.10; R: 10b)

1. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan!

2. Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan, yang jaya dan perkasa, Tuhan yang perkasa dalam peperangan!

3. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan.

4. Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (2:14-18)

"Karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai."

Saudara-saudara, orang-orang yang dipercayakan Allah kepada Yesus adalah anak-anak dari darah dan daging. Maka Yesus menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan Iblis yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian, Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.

Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham. Itulah sebabnya dalam segala hal Yesus harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Agung yang menaruh belas kasihan, yang setia kepada Allah utnuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

Demikianlah sabda Tuhan

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya, alleluya

Ayat. (Luk 2:32)

Dialah terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel. Alleluya.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (2:22-40) (Singkat: 2:22-32)

"Mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu."

Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat Musa, Maria dan Yusuf membawa Anak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan, “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah.”

Juga mereka datang untuk mempersembahkan kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.

Waktu itu adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya, yang menantikan penghiburan bagi Israel; Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.

Atas dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah. Ketika Anak Yesus dibawa masuk oleh orang tua-Nya, untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya, “Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.” [Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu yang dikatakan tentang Anak Yesus.

Lalu Simeon memberkati mereka, dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu, “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel, dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan – dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri -, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.

Ada juga di situ seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer, namanya Hana. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun bersama suaminya, dan sekarang ia sudah janda, berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.

Pada saat Anak Yesus dipersembahkan di Bait Allah Hana pun datang ke Bait Allah, dan bersyukur kepada Allah serta berbicara tentang Anak Yesus kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Setelah menyelesaikan semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah Maria dan Yusuf serta Anak Yesus ke kota kediamannya, yaitu Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.]

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Hari ini Hari raya Yesus dipersembahkan dalam Bait Allah. Setelah bayi berumur 40 hari, dalam hukum Taurat disebutkan bahwa bayi ini harus dipersembahkan dulu ke Bait Allah. Sebagai ucapan syukur atas karunia Tuhan dengan kelahiran bayi ini, sekaligus memohon doa dan perlindungan untuk bayi ini dalam pertumbuhannya kelak. Ada dua hal yang membawa permenungan dalam diri saya.

Pertama, Yesus yang Putra Allah, yang mempunyai tempat sangat nyaman di surga, berkenan turun ke dunia, hadir sebagai manusia seutuhnya, dan ikut menjalani dan mengalami semua proses pertumbuhan sebagai manusia. Semua karna besar cintaNya kepad kita.

Kedua, kita pun membawa dan mempersembahkan bayi kita kepada Allah saat permberian baptis kepada mereka. Imam membaptis anak-anak kita, dan doa kita menyertai agar mereka tumbuh menjadi anak-anak Tuhan yang baik, yang selalu dalam bimbingan dan kasih Tuhan. Kita sebagai orang tua tentu saja bertanggung jawab atas pertumbuhan jiwa dan raga serta iman mereka.

Namun apakah sekarang tanggungjawab itu sudah kita lakukan dengan penuh tanggungjawab? Bagaimana kita mengupayakan yang terbaik bagi kesehatan mereka, pendidikan mereka, pengembangan minat dan bakat mereka, dan khususnya pertumbuhan iman mereka?

Banyak pe-er yang harus kita lakukan sebagai orang tua. Semoga Tuhan memampukan kita mengemban tugas dan tanggungjawab itu.

Action:

Semakin menyadari bahwa anak adalah karunia dan amanah dari Allah yang harus aku emban dengan penuh sukacita dan kasih sayang.

Menyadari bahwa Yesus datang ke dunia dan menjelma jadi manusia karna cintaNya kepada kita

Doa:

Tuhan Yesus, terima kasih, Engkau berkenan mengalami seutuhnya suka duka sebagai manusia. Engkau mengikuti segala proses pertumbuhannya. Semua karna Engkau ingin mengalami apa yang kami rasakan. Yesusku, semoga aku menjadikan hidupku sebagai persembahan demi persembahan bagi Allah Bapa.

Yesusku, mampukan aku juga agar bisa menjadi orangtua yang penuh tanggungjawab terhadap anak-anak kami, karna mereka adalah karuniaMu terindah bagi kami.

Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar