Sumber:https://bit.ly/3gmId3P
Bacaan dari Kitab Yesaya (6:1-2a.3-8)
"Inilah aku, utuslah aku!"
Dalam tahun wafatnya Raja Uzia, aku, Yesaya, melihat
Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya
memenuhi Bait Suci. Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing
mempunyai enam sayap.
Mereka berseru seorang kepada yang lain, “Kudus,
kudus, kuduslah Tuhan semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!” Maka
bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan oleh suara orang yang berseru itu,
dan rumah itu pun penuhlah dengan asap.
Lalu aku berkata, “Celakalah aku! Aku binasa! Sebab
aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang
najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, Tuhan semesta alam.”
Tetapi seorang dari para Serafim itu terbang mendapatkan
aku. Di tangannya ada bara api, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
Ia menyentuhkan bara api itu pada mulutku serta berkata, “Lihat, bara ini telah
menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni.”
Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata, “Siapakah
yang akan Kuutus? Dan siapakah yang akan pergi atas nama-Ku?” Maka aku
menjawab, “Inilah aku, utuslah aku!”
Demikianlah sabda Tuhan
Mazmur Tanggapan
Di hadapan para dewata, aku hendak bermazmur bagi-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 138:1-2a.2bc-3.4-5.7c-8)
1.
Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap
hati. Di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak bersujud ke
arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu.
2.
Aku hendak memuji nama-Mu karena kasih-Mu dan
oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.
Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan
dalam jiwaku.
3.
Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya
Tuhan, sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu; mereka akan menyanyi tentang
jalan-jalan Tuhan, sebab besarlah kemuliaan Tuhan.
4.
Engkau mengulurkan tangan kanan-Mu dan
menyelamatkan daku. Tuhan akan menyelesaikan segalanya bagiku! Ya Tuhan, kasih
setia-Mu kekal abadi, janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu!
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus
15:1-11 (Singkat: 15:3-8.11)
"Begitulah kami mengajar, dan begitu pulalah kamu
mengimani."
Saudara-saudara aku mau mengingatkan kamu kepada
Injil yang sudah kuwartakan kepadamu dan sudah kamu terima, dan yang di
dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu
berpegang teguh padanya, sebagaimana kuwartakan kepadamu; kecuali kalau kamu
sia-sia saja menjadi percaya.
Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu,
yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah wafat karena
dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Yesus telah dimakamkan!
Dan pada hari yang ketiga telah dibangkitkan, sesuai
dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas, dan kemudian
kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari
lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai
sekarang, tetapi beberapa di antaranya sudah meninggal dunia.
Selanjutnya Yesus menampakkan diri kepada Yakobus,
lalu kepada semua rasul. Dan yang paling akhir Ia menampakkan diri juga
kepadaku, seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah
yang paling hina dari semua rasul, dan tak layak disebut rasul, sebab aku telah
menganiaya Jemaat Allah.
Tetapi berkat kasih karunia Allah aku menjadi
sebagaimana aku sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku
tidaklah sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras daripada mereka
semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.
Sebab itu, entah aku, entah mereka, begitulah kami mengajar, dan begitu pulalah
kamu mengimani.
Demikianlah sabda Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. (Mat 4:19). Marilah, ikutlah Aku, sabda Tuhan, dan kamu akan
Kujadikan penjala manusia.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (5:1-11)
"Mereka meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikuti
Yesus."
Sekali peristiwa Yesus berdiri di pantai Danau
Genesaret. Banyak orang mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. Yesus
melihat dua buah perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan
sedang membasuh jala.
Yesus naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu
perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahu itu sedikit jauh dari
pantai. Lalu Yesus duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.
Setelah selesai berbicara, Yesus berkata kepada
Simon, “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap
ikan.” Simon menjawab, “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras, dan
kami tidak menangkap apa-apa. Tetapi karena perintah-Mu, aku akan menebarkan
jala juga.”
Dan setelah melakukannya, mereka menangkap ikan dalam
jumlah besar, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat
kepada teman-teman di perahu yang lain, supaya mereka datang membantu. Maka
mereka itu datang, lalu mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir
tenggelam.
Melihat hal itu, Simon Petrus tersungkur di depan
Yesus dan berkata, “Tuhan, tinggalkanlah aku, karena aku ini orang berdosa.”
Sebab Simon dan teman-temannya takjub karena banyaknya ikan yang mereka
tangkap. Demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi
teman Simon.
Yesus lalu berkata kepada Simon, “Jangan takut! Mulai
sekarang engkau akan menjala manusia.” Sesudah menghela perahu-perahunya ke
darat, mereka pun meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Yesus.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Untuk renungan, action, dan doa
silakan dari mengikuti hari Minggu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar