Sabtu, 15 Oktober 2022

“Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, akan diakui pula oleh Anak Manusia di depan para malaikat Allah"

Sumber: https://bit.ly/3s2GcPP

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (1:15-23)

"Allah mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya dalam surga."

Saudara-saudara, aku telah mendengar tentang imanmu dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu kepada semua orang kudus. Maka aku pun tidak berhenti mengucap syukur karena kalian, dan dalam doaku kalian selalu kukenangkan.

Kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mahamulia, aku mohon supaya kalian diberi-Nya Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar; supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kalian mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya, yaitu betapa kaya kemuliaan yang dijanjikan akan diwarisi oleh orang-orang kudus dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya.

Kekuatan itu sesuai dengan daya kuasa Allah yang berkarya dalam Kristus, yakni kuasa yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati serta menempatkan Dia di sisi kanan Allah dalam surga. Di situ Kristus jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa, kekuasaan dan kerajaan serta tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan saja di dunia ini, melainkan juga di dunia yang akan datang.

Segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan Allah kepada Jemaat sebagai kepala dari segala yang ada. Jemaat itulah tubuh-Nya, yakni kepenuhan diri-Nya, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.

Mazmur Tanggapan

Betapa megah nama-Mu, Tuhan, di seluruh bumi.

Ayat. (Mzm 8:4-5.6-7.8-9; R: 2a)

1.   Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kau pasang. Apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?

2.   Kauciptakan dia hampir setara dengan Allah, Kau mahkotai dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kautundukkan dibawah kakinya.

3.    Domba, sapi, dan ternak semuanya, hewan di padang dan margasatwa, burung di udara dan ikan di laut, dari semua yang melintasi arus lautan.

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya.

Ayat. (Yoh 15:26b.27a)

Roh Kebenaran akan memberi kesaksian tentang Aku, dan kalian pun harus memberi kesaksian, sabda Tuhan.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (12:8-12)

“Roh Kudus akan mengajarkan kepadamu apa yang harus kamu katakan."

 

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, akan diakui pula oleh Anak Manusia di depan para malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal pula di depan para malaikat Allah.

Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni. Tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, tidak akan diampuni. Apabila kalian dihadapkan kepada majelis atau pemerintah, atau penguasa, janganlah kalian kuatir bagaimana dan apa yang harus kalian katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajarkan kepadamu apa yang harus kalian katakan.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Hari ini kita memperingati St.Theresia dari Avila. Kisah hidupnya dalam membela nama Kristus sungguh bisa dijadikan teladan, bagaimana kita sungguh-sungguh mengakui Anak Manusia di depan manusia. Dan bagi siapa saja yang percaya sepenuhnya kepada Tuhan, Santo Paulus berkata:

Kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mahamulia, aku mohon supaya kalian diberi-Nya Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar; supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kalian mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya, yaitu betapa kaya kemuliaan yang dijanjikan akan diwarisi oleh orang-orang kudus dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya.

Berikut kisa dari St.Theresia dari Avila. Semoga bisa menjadi teladan kita semua dalam mengakui, percaya penuh dan tak goyah dalam iman dan pembelaan terhadap Kristus Yesus.

Theresa (Teresa) dilahirkan di Avila, Spanyol, pada tanggal 28 Maret tahun 1515. Sebagai seorang gadis kecil di rumah keluarganya yang kaya, Theresa dan kakaknya: Rodrigo suka sekali membaca riwayat hidup para kudus dan para martir. Bagi mereka, tampaknya menjadi martir adalah cara mudah untuk dapat pergi ke surga. Oleh karena itu kedua anak tersebut secara diam-diam berencana untuk pergi ke tanah Bangsa Moor.

Sementara mereka menapaki jalan, mereka berdoa agar mereka boleh wafat bagi Kristus. Tetapi, mereka belum lagi jauh dari rumah ketika bertemu dengan paman mereka. Sang paman membawa mereka pulang ke pelukan ibu mereka yang sudah teramat cemas. Kemudian, anak-anak itu bermaksud untuk menjadi pertapa di pekarangan rumah. Rencana ini pun tidak berhasil karena mereka tidak dapat mengumpulkan cukup banyak batu untuk membangun gubug pertapaan. Santa Theresa sendirilah yang menuliskan kisah masa kecilnya yang menggelikan itu.

Tetapi, setelah ia sembuh dari suatu penyakit parah, Theresia membaca sebuah buku tentang St. Hieronimus yang hebat. Pada saat itu juga, ia bertekad untuk mempesembahkan hidupnya untuk Kristus. Ia ingin menjadi seorang biarawati.

Ayahnya sangat menentang keinginannya untuk masuk biara, sehingga ketika ia sudah berusia 17 tahun; Theresia diam-diam meninggalkan rumah tanpa memberitahu siapa pun, dan memasuki sebuah Biara Karmel. Melihat keteguhan putrinya, ayah dan keluarganya pun akhirnya menyetujui pilihan hidupnya.

 

Segera setelah mengucapkan kaulnya, Teresa menjadi sakit parah, dan kondisinya diperparah oleh bantuan medis diterimanya sangat tidak memadai, dia tidak pernah sepenuhnya pulih kesehatannya. Suatu hari, di hadapan lukisan Yesus, ia merasakan suatu kesedihan yang mendalam bahwa betapa selama ini ia tidak mampu mencintai Tuhan sebagaimana yang diinginkan oleh Tuhan. Sejak itu, ia mulai hidup hanya bagi Yesus saja, tidak peduli betapa pun besarnya pengorbanan yang harus dilakukannya.

Sebagai balasan atas cintanya, Kristus memberikan karunia padanya untuk mendengar-Nya dan berbicara kepada-NYA. Theresa mulai menerima berbagai Penglihatan / vision. Vision yang diterimanya kemudian diteliti oleh pembesar Ordo Dominikan dan Serikat Jesus, termasuk Santo Francis Borgia juga ikut meneliti penglihatan-penglihatan yang diterimanya. Mereka semua kemudian sepakat dan memaklumkan bahwa Penglihatan yang diterima oleh suster Karmel Theresa adalah benar dan Kudus.

Theresa merasa biaranya terlalu longgar peraturannya dan jauh dari kehidupan rohani yang dicita-citakannya. Karena itu ia kemudian memelopori gerakan pembaharuan dalam biara karmel. Hal ini tidak mudah. Banyak biarawan - biarawati yang sudah terbiasa hidup santai, tidak berdisiplin dan melupakan cara hidup asketis sangat menentang gerakan pembaharuannya. Tuhan kemudian mempertemukan Suster Theresia dengan seorang biarawan karmel yang kudus yaitu Santo Yohanes dari Salib (San Juan de la Cruz) yang juga memiliki semangat pembaharuan. Bersama-sama mereka berjuang memperbaharui kembali semangat spiritualitas Ordo Karmel melalui kehidupan membiara yang suci, dalam doa, serta menjalankan puasa dan berpantang dengan sangat ketat.

Mereka mendirikan biara-biara Karmel yang baru. Biara-biara tersebut dipenuhi oleh para biarawati yang rindu untuk hidup kudus. Mereka banyak berkurban untuk Yesus. Theresa sendiri memberi teladan kepada mereka. Ia berdoa dengan cinta yang menyala-nyala dan bekerja keras melakukan tugas-tugas biara.

Santa Theresa adalah seorang pemimpin besar dan seorang yang sungguh-sungguh mengasihi Yesus serta Gereja-Nya. Ia wafat pada tahun 1582 dan dinyatakan kudus oleh Paus Gregorius XV pada tahun 1622. Ia digelari Doktor Gereja oleh Paus Paulus VI pada tahun 1970.

(Sumber: katakombe.org)

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar