Sumber: https://bit.ly/3y8KFUJ
Bacaan dari Kitab Yesaya (66:10-14c)
"Aku mengalirkan kepadanya keselamatan dari sungai."
Bersukacitalah bersama-sama Yerusalem, dan
bersorak-sorailah karenanya, hai semua orang yang mencintainya! Bergiranglah
bersama-sama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang berkabung karenanya!
Hendaknya kamu minum susu yang menyegarkan dan menjadi kenyang, hendaknya kamu
menghirup dan menikmati susu yang bernas.
Sebab beginilah firman Tuhan:
Sungguh, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan
bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir. Kamu akan menyusu, akan
digendong, dan akan dibelai-belai di pangkuan. Seperti seseorang yang dihibur
ibunya, demikianlah kamu akan Kuhibur; kamu akan dihibur di Yerusalem. Apabila
kamu melihatnya, hatimu akan girang, dan kamu akan seperti rumput muda yang
tumbuh lebat.
Atau
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus
(12:31-13:13)
"Sekarang tinggal iman, harapan, dan kasih, namun yang paling
besar diantaranya adalah kasih."
Saudara-saudara, berusahalah
untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan
kepadamu jalan yang lebih utama lagi. Sekalipun aku dapat berbicara dalam semua
bahasa manusia dan malaikat, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku seperti gong
yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
Sekalipun aku mempunyai karunia
bernubuat dan mengetahui segala rahasia serta memiliki seluruh pengetahuan;
sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika
tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
Sekalipun aku membagi-bagikan
segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar,
tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.
Kasih itu sabar, kasih itu murah
hati dan tidak cemburu. Kasih tidak memegahkan diri, tidak sombong dan tidak
bertindak kurang sopan.
Kasih tidak mencari keuntungan
diri sendiri, tidak cepat marah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
Kasih tidak bersukacita atas
ketidakadilan, tetapi atas apa yang benar.
Kasih menutupi segala sesuatu,
percaya akan segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, dan sabar menanggung
segala sesuatu.
Kasih tidak berkesudahan. Nubuat
akan berakhir, bahasa roh akan berhenti, dan pengetahuan akan lenyap. Sebab
pengetahuan kita tidak lengkap, dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi bila
yang sempurna tiba, hilanglah yang tidak sempurna.
Ketika masih kanak-kanak, aku
berbicara seperti kanak-kanak, merasa seperti kanak-kanak, dan berpikir seperti
kanak-kanak pula. Tetapi sekarang setelah menjadi dewasa, aku meninggalkan
sifat kanak-kanak itu. Sekarang kita melihat gambar yang samar-samar seperti
dalam cermin, tetapi nanti dari muka ke muka. Sekarang aku mengenal secara
tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku
sendiri dikenal.
Demikianlah tinggal ketiga hal
ini: iman, pengharapan dan kasih. Namun yang paling besar di antaranya adalah
kasih.
Mazmur Tanggapan
Sinarilah hamba-Mu, ya Tuhan, dengan wajah-Mu.
Ayat. (Mzm 119:66.71.75.91.125.130)
1. Ajarkanlah kepadaku
kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku percaya pada
perintah-perintah-Mu.
2. Memang baik bahwa aku
tertindas, supaya aku belajar memahami ketetapan-ketetapan-Mu.
3. Aku tahu, ya Tuhan, bahwa
hukum-hukum-Mu adil; dan memang tepat bahwa Engkau telah menyiksa aku.
4. Menurut hukum-hukum-Mu
sekarang semuanya itu ada, sebab segala sesuatu melayani Engkau.
5. Hamba-Mulah aku ini, buatlah
aku mengerti, supaya aku paham akan peringatan-peringatan-Mu.
6. Bila tersingkap, firman-Mu
memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:25)
Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri
Kerajaan-Mu Kaunyatakan kepada orang kecil.
Inilah Injil Suci menurut Matius (18:1-5)
"Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu
tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga."
Sekali peristiwa datanglah
murid-murid kepada Yesus dan bertanya, “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan
Surga?” maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di
tengah-tengah mereka, lalu berkata,
“Aku berkata kepadamu: Sungguh,
jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan
masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan
menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga.
Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut
Aku.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
Renungan:
Hari ini gereja memperingati
Santa Theresia dari Lisieux atau sering disebut Santa Theresia dari kanak-kanak
Yesus. Dari kisah hidupnya, kita menjadi tahu apa arti menjadi seorang anak
kecil di hadapan Allah. Selain itu Santa Theresia menjadi teladan bagaimana
mencintai Tuhan Yesus dalam diri manusia. Marilah kita belajar banyak dari
Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus:
Theresia Martin dilahirkan di kota Alençon, Perancis, pada tanggal 2
Januari 1873. Dia memiliki empat saudara perempuan yang lebih tua dan orang
tuanya adalah Santo Louis
Martin dan Santa
Zelie Martin. Theresa seorang gadis yang sangat deria, ia sangat
dicintai ayahnya yang memanggilnya nya dengan sebutan "Ratu kecil."
Ketika Theresia masih kanak-kanak, ibunya meninggal dunia. Ayah
Theresia lalu memutuskan untuk pindah ke kota Lisieux, di mana kerabat mereka
tinggal. Disana terdapat sebuah biara Karmel di
mana para suster berdoa secara khusus untuk kepentingan seluruh dunia.
Ketika Theresia berumur sepuluh tahun, seorang kakaknya, Pauline, masuk
biara Karmel di
Lisieux. Hal itu amat berat bagi Theresia. Pauline telah menjadi "ibunya
yang kedua", merawatnya dan mengajarinya, serta melakukan semua hal
seperti yang dilakukan ibumu untuk kamu. Theresia sangat kehilangan Pauline
hingga ia sakit parah. Meskipun sudah satu bulan Theresia sakit, tak satu pun
dokter yang dapat menemukan penyakitnya. Ayah Theresia dan keempat saudarinya
berdoa memohon bantuan Tuhan. Hingga, suatu hari ia melihat patung Bunda Maria
di kamarnya tersenyum padanya dan seketika ia sembuh dari penyakitnya!
Theresia sangat mencintai Yesus. Ia ingin mempersembahkan seluruh
hidupnya bagi-Nya. Ia ingin masuk biara Karmel agar
ia dapat menghabiskan seluruh harinya dengan bekerja dan berdoa bagi
orang-orang yang belum mengenal dan mengasihi Tuhan. Tetapi saat itu ia terlalu
muda. Jadi, ia berdoa dan menunggu. Ia bahkan berani meminta ijin langsung
kepada Paus.
Hingga akhirnya, ketika umurnya lima belas tahun, atas ijin khusus dari Paus Leo XIII,
ia diijinkan masuk biara Karmelit di Liseux.
Dalam biara Theresia menjalani kehidupan sebagaimana layaknya seorang
Rubiah Karmelit. Tidak ada yang terlalu istimewa. Tetapi, ia mempunyai suatu rahasia:
CINTA. Suatu ketika Theresia mengatakan, "Tuhan tidak menginginkan kita
untuk melakukan ini atau pun itu, Ia ingin kita mencintai-Nya." Jadi,
Theresia berusaha untuk selalu mencintai. Ia berusaha untuk senantiasa lemah
lembut dan sabar, walaupun itu bukan hal yang selalu mudah.
Para suster biasa mencuci baju-baju mereka dengan tangan. Suatu saat
seorang suster tanpa sengaja selalu mencipratkan air kotor ke wajah Theresia.
Tetapi Theresia tidak pernah menegur atau pun marah kepadanya. Theresia juga menawarkan
diri untuk melayani suster tua yang selalu bersungut-sungut dan banyak kali
mengeluh karena sakitnya. Theresia berusaha melayani dia seolah-olah ia
melayani Yesus. Ia percaya bahwa jika kita mengasihi sesama, kita juga
mengasihi Yesus. Mencintai adalah pekerjaan yang membuat Theresia sangat
bahagia.
Hanya sembilan tahun lamanya Theresia menjadi biarawati. Ia terserang
penyakit tuberculosis (TBC) yang membuatnya sangat menderita. Kala itu belum
ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit TBC. Ketika ajal menjelang,
Theresia memandang salib dan berbisik, "O, aku cinta pada-Nya, Tuhanku,
aku cinta pada-Mu!" Pada tanggal 30 September 1897, Theresia meninggal
dunia ketika usianya masih duapuluh empat tahun. Sebelum wafat, Theresia
berjanji untuk tetap mencintai dan menolong sesama dari surga. Sebelum
meninggal Thresesia mengatakan, "Dari surga aku akan berbuat kebaikan bagi
dunia." Dan ia menepati janjinya! Semua orang dari seluruh dunia yang
memohon bantuan St. Theresia untuk mendoakan mereka kepada Tuhan telah
memperoleh jawaban atas doa-doa mereka.
Setelah wafat, Theresia menjadi terkenal setelah buku catatan yang
ditulisnya diterbitkan menjadi sebuah buku "Kisah Suatu
Jiwa," satu tahun setelah kematiannya (di Indonesia diterjemahkan
dengan judul: 'Aku Percaya akan Cinta Kasih Allah').
Theresia dikanonisasi pada tahun 1925 oleh Paus Pius X. Ia dikenal
dengan sebutan Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus atau Santa Theresia si
Bunga Kecil.
Tanggal 19 Oktober 1997, Theresia menjadi wanita ke-3 yang diberi
gelar Doktor Gereja
(Sumber:katakombe.org)
Action:
·
Belajar mewujudkan cinta dalam keluarga
Doa:
O Santa Theresia dari Kanak-Kanak Yesus
tolong petikkan bagiku sekuntum mawar
dari taman surgawi dan
kirimkan padaku dengan suatu amanat cinta.
O Bunga Kecil dari Yesus
mintalah kepada Allah hari ini
untuk menganugerahkan rahmat yang sangat
kubutuhkan ………
(katakan kepada St. Theresia permohonanmu)
Santa Theresia, bantulah aku untuk senantiasa
percaya
kepada belaskasih Allah yang sedemikian besar,
sebagaimana telah engkau wujudkan dalam
hidupmu,
sehingga aku boleh mengikuti 'Jalan Kecil'mu
setiap hari.
Amin.
(Sumber: https://bit.ly/3y8KFUJ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar