Sabtu, 01 Oktober 2022

"Demikianlah tinggal ketiga hal ini: iman, pengharapan dan kasih"

 

Sumber: https://bit.ly/3y8KFUJ

Bacaan dari Kitab Yesaya (66:10-14c)

"Aku mengalirkan kepadanya keselamatan dari sungai."

 Bersukacitalah bersama-sama Yerusalem, dan bersorak-sorailah karenanya, hai semua orang yang mencintainya! Bergiranglah bersama-sama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang berkabung karenanya! Hendaknya kamu minum susu yang menyegarkan dan menjadi kenyang, hendaknya kamu menghirup dan menikmati susu yang bernas.

Sebab beginilah firman Tuhan: Sungguh, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir. Kamu akan menyusu, akan digendong, dan akan dibelai-belai di pangkuan. Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah kamu akan Kuhibur; kamu akan dihibur di Yerusalem. Apabila kamu melihatnya, hatimu akan girang, dan kamu akan seperti rumput muda yang tumbuh lebat.

Atau

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (12:31-13:13)

"Sekarang tinggal iman, harapan, dan kasih, namun yang paling besar diantaranya adalah kasih."

Saudara-saudara, berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi. Sekalipun aku dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan malaikat, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku seperti gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.

Sekalipun aku mempunyai karunia bernubuat dan mengetahui segala rahasia serta memiliki seluruh pengetahuan; sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.

Sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.

Kasih itu sabar, kasih itu murah hati dan tidak cemburu. Kasih tidak memegahkan diri, tidak sombong dan tidak bertindak kurang sopan.

Kasih tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak cepat marah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

Kasih tidak bersukacita atas ketidakadilan, tetapi atas apa yang benar.

Kasih menutupi segala sesuatu, percaya akan segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, dan sabar menanggung segala sesuatu.

Kasih tidak berkesudahan. Nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti, dan pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap, dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi bila yang sempurna tiba, hilanglah yang tidak sempurna.

Ketika masih kanak-kanak, aku berbicara seperti kanak-kanak, merasa seperti kanak-kanak, dan berpikir seperti kanak-kanak pula. Tetapi sekarang setelah menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. Sekarang kita melihat gambar yang samar-samar seperti dalam cermin, tetapi nanti dari muka ke muka. Sekarang aku mengenal secara tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.

Demikianlah tinggal ketiga hal ini: iman, pengharapan dan kasih. Namun yang paling besar di antaranya adalah kasih.

Mazmur Tanggapan

Sinarilah hamba-Mu, ya Tuhan, dengan wajah-Mu.

Ayat. (Mzm 119:66.71.75.91.125.130)

1. Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku percaya pada perintah-perintah-Mu.

2. Memang baik bahwa aku tertindas, supaya aku belajar memahami ketetapan-ketetapan-Mu.

3. Aku tahu, ya Tuhan, bahwa hukum-hukum-Mu adil; dan memang tepat bahwa Engkau telah menyiksa aku.

4. Menurut hukum-hukum-Mu sekarang semuanya itu ada, sebab segala sesuatu melayani Engkau.

5. Hamba-Mulah aku ini, buatlah aku mengerti, supaya aku paham akan peringatan-peringatan-Mu.

6. Bila tersingkap, firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya

Ayat. (Mat 11:25)

Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan-Mu Kaunyatakan kepada orang kecil. 

Inilah Injil Suci menurut Matius (18:1-5)

"Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga."

Sekali peristiwa datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya, “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?” maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, lalu berkata,

“Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Hari ini gereja memperingati Santa Theresia dari Lisieux atau sering disebut Santa Theresia dari kanak-kanak Yesus. Dari kisah hidupnya, kita menjadi tahu apa arti menjadi seorang anak kecil di hadapan Allah. Selain itu Santa Theresia menjadi teladan bagaimana mencintai Tuhan Yesus dalam diri manusia. Marilah kita belajar banyak dari Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus:

Theresia Martin dilahirkan di kota Alençon, Perancis, pada tanggal 2 Januari 1873. Dia memiliki empat saudara perempuan yang lebih tua dan orang tuanya adalah Santo Louis Martin dan Santa Zelie Martin. Theresa seorang gadis yang sangat deria, ia sangat dicintai ayahnya yang memanggilnya nya dengan sebutan "Ratu kecil."

Ketika Theresia masih kanak-kanak, ibunya meninggal dunia. Ayah Theresia lalu memutuskan untuk pindah ke kota Lisieux, di mana kerabat mereka tinggal.  Disana terdapat sebuah biara Karmel di mana para suster berdoa secara khusus untuk kepentingan seluruh dunia.

Ketika Theresia berumur sepuluh tahun, seorang kakaknya, Pauline, masuk biara Karmel di Lisieux. Hal itu amat berat bagi Theresia. Pauline telah menjadi "ibunya yang kedua", merawatnya dan mengajarinya, serta melakukan semua hal seperti yang dilakukan ibumu untuk kamu. Theresia sangat kehilangan Pauline hingga ia sakit parah. Meskipun sudah satu bulan Theresia sakit, tak satu pun dokter yang dapat menemukan penyakitnya. Ayah Theresia dan keempat saudarinya berdoa memohon bantuan Tuhan. Hingga, suatu hari ia melihat patung Bunda Maria di kamarnya tersenyum padanya dan seketika ia sembuh  dari penyakitnya!

Theresia sangat mencintai Yesus. Ia ingin mempersembahkan seluruh hidupnya bagi-Nya. Ia ingin masuk biara Karmel agar ia dapat menghabiskan seluruh harinya dengan bekerja dan berdoa bagi orang-orang yang belum mengenal dan mengasihi Tuhan. Tetapi saat itu ia terlalu muda. Jadi, ia berdoa dan menunggu. Ia bahkan berani meminta ijin langsung kepada Paus. Hingga akhirnya, ketika umurnya lima belas tahun, atas ijin khusus dari Paus Leo XIII, ia diijinkan masuk biara Karmelit di Liseux.

Dalam biara Theresia menjalani kehidupan sebagaimana layaknya seorang Rubiah Karmelit. Tidak ada yang terlalu istimewa. Tetapi, ia mempunyai suatu rahasia: CINTA. Suatu ketika Theresia mengatakan, "Tuhan tidak menginginkan kita untuk melakukan ini atau pun itu, Ia ingin kita mencintai-Nya." Jadi, Theresia berusaha untuk selalu mencintai. Ia berusaha untuk senantiasa lemah lembut dan sabar, walaupun itu bukan hal yang selalu mudah.

Para suster biasa mencuci baju-baju mereka dengan tangan. Suatu saat seorang suster tanpa sengaja selalu mencipratkan air kotor ke wajah Theresia. Tetapi Theresia tidak pernah menegur atau pun marah kepadanya. Theresia juga menawarkan diri untuk melayani suster tua yang selalu bersungut-sungut dan banyak kali mengeluh karena sakitnya. Theresia berusaha melayani dia seolah-olah ia melayani Yesus. Ia percaya bahwa jika kita mengasihi sesama, kita juga mengasihi Yesus. Mencintai adalah pekerjaan yang membuat Theresia sangat bahagia.

Hanya sembilan tahun lamanya Theresia menjadi biarawati. Ia terserang penyakit tuberculosis (TBC) yang membuatnya sangat menderita. Kala itu belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit TBC.  Ketika ajal menjelang, Theresia memandang salib dan berbisik, "O, aku cinta pada-Nya, Tuhanku, aku cinta pada-Mu!" Pada tanggal 30 September 1897, Theresia meninggal dunia ketika usianya masih duapuluh empat tahun. Sebelum wafat, Theresia berjanji  untuk tetap mencintai dan menolong sesama dari surga. Sebelum meninggal Thresesia mengatakan, "Dari surga aku akan berbuat kebaikan bagi dunia." Dan ia menepati janjinya! Semua orang dari seluruh dunia yang memohon bantuan St. Theresia untuk mendoakan mereka kepada Tuhan telah memperoleh jawaban atas doa-doa mereka.

Setelah wafat, Theresia menjadi terkenal setelah buku catatan yang ditulisnya diterbitkan menjadi sebuah buku  "Kisah Suatu Jiwa,"  satu tahun setelah kematiannya (di Indonesia diterjemahkan dengan judul: 'Aku Percaya akan Cinta Kasih Allah').

Theresia dikanonisasi pada tahun 1925 oleh Paus Pius X. Ia dikenal dengan sebutan Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus atau Santa Theresia si Bunga Kecil.

Tanggal 19 Oktober 1997, Theresia  menjadi wanita ke-3 yang diberi gelar Doktor Gereja

(Sumber:katakombe.org)

Action:

·         Belajar mewujudkan cinta dalam keluarga

Doa:

O Santa Theresia dari Kanak-Kanak Yesus

tolong petikkan bagiku sekuntum mawar

dari taman surgawi dan

kirimkan padaku dengan suatu amanat cinta.

O Bunga Kecil dari Yesus

mintalah kepada Allah hari ini

untuk menganugerahkan rahmat yang sangat kubutuhkan ………

(katakan kepada St. Theresia permohonanmu)

Santa Theresia, bantulah aku untuk senantiasa percaya

kepada belaskasih Allah yang sedemikian besar,

sebagaimana telah engkau wujudkan dalam hidupmu,

sehingga aku boleh mengikuti 'Jalan Kecil'mu setiap hari.

Amin.

(Sumber: https://bit.ly/3y8KFUJ)


 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar