"Satu tubuh, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan."
Saudara-saudara, aku yang
dipenjarakan demi Tuhan, menasehati kalian supaya sebagai orang-orang yang
terpanggil, kalian hidup sepadan dengan panggilanmu itu.
Hendaklah kalian selalu rendah
hati, lemah lembut dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam saling membantu. Dan
berusahalah memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera. Satu tubuh,
satu Roh, sebagaimana kalian telah dipanggil kepada satu pengharapan yang
terkandung dalam panggilanmu. Satu Tuhan, satu iman, satu baptisan. Satu Allah
dan Bapa kita sekalian yang mengatasi semua, menyertai semua dan menjiwai kita
semua.
Mazmur Tanggapan
Itulah angkatan orang-orang yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm. 24:1-2.3-4ab.5-6)
1.
Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan
semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan,
dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2.
Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan?
Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih
tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3.
Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan
keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari
Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 11:25)
Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri
Kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (12:54-59)
"Kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak
dapat menilai zaman ini?"
Pada suatu ketika Yesus bersabda
kepada orang banyak, "Apabila kalian melihat awan naik di sebelah barat,
segera kalian berkata, 'Akan datang hujan.' Dan hal itu memang terjadi. Dan
apabila kalian melihat angin selatan bertiup, kalian berkata, 'Hari akan panas
terik.' Dan hal itu memang terjadi.
Hai orang-orang munafik, kalian
tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai zaman
ini? Dan mengapa engkau tidak memutuskan sendiri apa yang benar? Jika engkau
dan lawanmu pergi menghadap penguasa, berusahalah berdamai dengan dia selama di
tengah jalan. Jangan sampai ia menyeret engkau kepada hakim dan hakim
menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan pembantu itu melemparkan engkau ke
dalam penjara. Aku berkata kepadamu, 'Engkau takkan keluar dari sana, sebelum
melunasi hutangmu'."
Demikianlah Sabda Tuhan.
Renungan:
Bagaimana cara hidup orang yang beriman? Santo Paulus dengan jelas menunjukkannya pada kita:
v Hendaklah kalian selalu rendah hati, lemah
lembut dan sabar.
v Tunjukkanlah kasihmu dalam saling membantu.
v Memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai
sejahtera. Satu tubuh, satu Roh, sebagaimana kalian telah dipanggil kepada satu
pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu. Satu Tuhan, satu iman, satu
baptisan. Satu Allah dan Bapa kita sekalian yang mengatasi semua, menyertai
semua dan menjiwai kita semua.
Tidak ada di sini disebutkan
harus kaya, harus pintar, harus punya profesi yang hebat, harus punya banyak
uang, dan lain sebagainya. Keutamaan pribadi seseorang apabila ia mampu bersikap
rendah hati, lemah lembut, sabar, dan menunjukkan kasih pada sesama.
Maka saya membayangkan antara
orang yang banyak bicara dengan orang yang lebih suka menjadi pendengar. Orang
yang banyak bicara kemungkinan menjadi sombong dan menghina orang lain lebih
besar daripada orang yang menahan diri untuk tidak banyak bicara. Dan dalam
menahan diri untuk diam ini, orang belajar sabar, lemah lembut, dan rendah
hati.
Menahan diri untuk tidak banyak bicara, ternyata itu menjadi bagian
penting dari proses menuju tahap rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Seandainya kita sudah berhasil menguasai ilmu menahan diri, ini sudah menjadi tahapan yang hebat untuk memasuki sikap hidup rendah hati, lemah lembut dan sabar. Tahap
selanjutnya adalah menunjukkan kasih. Salah satu wujud perbuatan kasih adalah
mendengarkan dengan sungguh-sungguh dan dengan sabar.
Mendengarkan, suatu hal yang nampak sederhana, namun berefek besar. Yang baru bicara akan merasa
plong kalau sudah didengarkan. Yang mendengarkan sebenarnya sedang belajar
menunjukkan kasih dan kesabaran.
Saling membantu. Ini adalah wujud kasih yang nyata. Bila kita
saling mengasihi, maka kita akan saling peduli. Dan kepedulian akan mendorong
kita memberi bantuan semaksimal kemampuan kita. Bahkan membantu hingga sebenarnya mengorbankan keinginan kita, itu adalah wujud kasih yang luar biasa.
Dan siapakah sosok yang rela
mengorbankan diri karena wujud kasihNya? Tiada
lain Yesus Kristus sendiri.
Action:
Ø Belajar
memasuki tahap kehidupan yang lebih baik: menahan diri tidak banyak bicara, dan
mau mendengarkan dengan sungguh-sungguh
Doa:
Yesusku, terima kasih, karna
Engkau benar-benar menjadi teladan nyata bagiku dalam bersikap rendah hati,
lemah lembut, sabar dan penuh kasih. Engkau menerima semua orang yang merasa
gagal di dunia ini. Karna sikap rendah hati, lemah lembut, sabar, saling
membantu, dan kasih tidak melihat pangkat dan derajat seseorang. Semua orang
bisa melakukannya.
Yesusku, terimakasih atas segala
teladan hidup dan sikap kasihMu yang seluas samudera tak terbatas. Tak
terhitung tinggi dan dalamnya, panjang dan lebarnya kasihMu itu. Bimbinglah dan
ajarilah aku dalam berproses menuju rendah hati, lemahlembut, sabar, bersikap
kasih dan saling membantu.
Segala hormat dan pujian bagiMu,
kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar