Peringatan wajib Santo Lukas
"Hanya Lukas yang tinggal dengan aku."
Saudaraku terkasih, Demas telah
mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika.
Kreskes telah pergi ke Galatia, sedang Titus ke Dalmatia. Hanya Lukas yang
tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia kemari, karena pelayanannya
penting bagiku. Tikhikus telah kukirim ke Efesus.
Jika engkau kemari, bawalah juga
jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah Karpus dan juga kitab-kitabku,
terutama perkamen itu. Aleksander, tukang tembaga itu, telah banyak berbuat
kejahatan terhadap aku. Tuhan akan membalasnya menurut perbuatannya. Hendaklah
engkau juga waspada terhadap dia, karena dia sangat menentang ajaran kita.
Pada waktu pembelaanku yang
pertama tidak seorang pun yang membantu aku; semuanya meninggalkan aku. --
Kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka. -- Tetapi Tuhan telah
mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil
diberitakan dengan sepenuhnya, dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya.
Mazmur Tanggapan
Para kudus-Mu, ya Tuhan, memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia.
Ayat. (Mzm 145:10-13ab.17-18)
1.
Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu,
ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan
mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2.
Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada
anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu
ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3.
Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh
kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang
berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah
menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (10:1-9)
"Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya."
Pada suatu hari Tuhan menunjuk
tujuh puluh murid, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap
kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka,
"Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah
kepada Tuan yang empunya tuaian itu, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja
untuk tuaian itu.
Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus
kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa
pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun
selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih
dahulu, 'Damai sejahtera bagi rumah ini.' Dan jika di situ ada orang yang layak
menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika
tidak, salammu itu akan kembali kepadamu.
Tinggallah dalam rumah itu, makan
dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut
mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika kamu masuk ke dalam
sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu,
dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ, dan katakanlah kepada
mereka, 'Kerajaan Allah sudah dekat padamu'."
Demikianlah Sabda Tuhan.
Renungan:
Bagaimana para rasul dan santo – santa
bisa menjadi begitu loyal kepada Yesus? Hingga hati mereka selalu
berkobar-kobar, entah kemana segala hal negative yang biasa ada dalam diri
manusia; kemarahan, balas dendam, dan lain sebagainya. Yang ada pada mereka,
sikap sabar, tegar, tabah, memaafkan, tidak hilang semangat, bahkan semangat
terus berkobar-kobar, bahkan di saat mereka ditinggalkan dan tidak mempunyai
apa-apa dan siapa-siapa.
Hal itu terjadi pada Santo Paulus
kala ia dtinggalkan oleh teman-temannya. Entah karena tugas perutusan atau
karena sebagian temannya sudah beralih dan menentangnya. Demas lebih mencintai dunia dan pergi ke
Tesalonika, Kreskes telah pergi ke Galatia, Tituus ke Dalmatia, dan Tikhikus
dikirim ke Efesus. Alexander telah mentang Paulus dan melakukan banyak
kejahatan kepadanya. Hanya Lukas yang tinggal dengannya, dan Paulus minta
Markus dijemput untuk datang kepadanya.
Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorang pun yang membantu
aku; semuanya meninggalkan aku. -- Kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas
mereka. -- Tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan
perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya, dan semua orang bukan Yahudi
mendengarkannya.
Inilah kuncinya! Paulus sangat percaya, Tuhan sendiri yang akan
menguatkan dan mendampinginya! Ia sangat menyadari akan tugasnya untuk
mewartakan Injil kepada semua orang! Maka tidak ada sakit hati dan dendam kala
ia ditinggalkan oleh teman-temannya. Bahkan ia mengampuni mereka!
Hanya Lukas dan Markus yang menemaninya. Hanya Lukas dan Markus?!
Walaupun hanya Lukas dan Markus, namun senyatanya, Lukas dan Markus lah yang
kemudian menulis Injil tentang Tuhan Yesus Kristus. Injil itu sekarang sampai
pada kita, dan kita bisa semakin mengetahui Yesus Kristus karena
tulisan-tulisan Lukas dan Markus, disamping Matius dan Yohanes.
Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.
Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi
salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu
rumah, katakanlah lebih dahulu, 'Damai sejahtera bagi rumah ini.'
Perintah Yesus di atas,
benar-benar menjadi amanah bagi para murid. Mereka benar-benar menjalankan
tugas tersebut. Tidak membawa bekal apa-apa, hanya berlandaskan percaya kepada
Tuhan Yesus. Dan Yesus berpesan kepada mereka, untuk mengatakan ‘Damai
sejahtera bagi rumah ini’ kala memasuki suatu rumah. Suatu kalimat yang baik,
suatu harapan dan doa bagi yang punya rumah.
Hikmah bagi kita,
ü Sudahkah
kita menjadikan pesan Yesus untuk mewartakan Injil itu menjadi suatu amanah
penting? Atau itu hanya kita anggap angin lalu dan cukup menjadi pesan di dalam
Injil?
ü Sudahkah
kita menyampaikan kata-kata dan suatu harapan yang baik kepada setiap orang?
Toh kita pun tidak menjadi rugi dengan menyampaikan kata-kata dan harapan baik
tersebut. Seperti kata Tuhan Yesus Dan
jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu
akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, salammu itu akan kembali kepadamu.
ü Hanya
Lukas yang menemani Paulus. Dan kemudian Markus datang juga. Jadi hanya Lukas
dan Markus. Namun dari merekalah Tuhan Yesus berkenan menjadikan mereka menjadi
penulis Injil yang kemudian tulisan itu menyebar sampai ke seluruh dunia. ‘Hanya’, mungkin kita juga sering
memakai kata tersebut, untuk mengecilkan arti orang lain atau malah diri
sendiri. Hanya dia, atau hanya saya, apalah artinya saya ini, dan seterusnya.
Nyatanya Tuhan Yesus memakai orang-orang yang ‘hanya’ itu, untuk menjadi
pembawa perubahan bagi dunia. Jadi Yesus tidak pernah melihat umat manusia
ciptaanNya sebagai’hanya’. Terpujilah Allah kita, Tuhan Yesus Kristus.
Action:
Sungguh-sungguh percaya pada
Tuhan Yesus Kristus.
Doa:
Tuhan Yesus Kristus, tambahlah
imanku agar aku sungguh-sungguh percaya kepadaMu. Engkau menjadi nafas dan
denyut nadiku. TanpaMu aku mati, namun denganMu hidupku bersemangat dan
berkobar selalu.
Segala hormat dan pujian bagiMu
Yesus, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.
SANTO LUKAS
(Sumber: katakombe.org)
Sumber:https://bit.ly/3yMJYke
Menurut tradisi, Lukas adalah seorang dokter yunani yang kafir. Namun Ia adalah seorang yang lembut serta baik hati. Ia mengenal Kristus melalui pewartaan Rasul Paulus. Setelah menjadi seorang Kristen, ia pergi menyertai Paulus ke berbagai tempat. Lukas merupakan seorang penolong yang banyak membantu Rasul Paulus dalam mewartakan iman. Kitab Suci menyebut Lukas sebagai “tabib Lukas yang kekasih.”
St. Lukas adalah penulis dua buah kitab dalam Kitab Suci, yaitu Injil Lukas dan Kisah Para Rasul. Meskipun Lukas tidak pernah bertemu dengan Yesus semasa Ia hidup di dunia, Lukas ingin menulis tentang Dia bagi umat Kristiani yang baru bertobat. Jadi, ia berbicara dengan para saksi awal yang mengenal Yesus secara pribadi. Ia mencatat semua perbuatan Yesus yang mereka lihat dan Sabda Yesus yang mereka dengar. Menurut tradisi, Lukas memperoleh sebagian informasi penting dari Santa Perawan Maria sendiri. Bunda Maria merupakan orang yang tepat yang dapat menggambarkan secara jelas kedatangan Malaikat Gabriel kepadanya untuk menyampaikan Kabar Gembira. Bunda Maria-lah yang paling dapat menceritakan secara rinci kisah kelahiran Yesus di Betlehem serta pengungsian Keluarga Kudus ke Mesir
Lukas juga menuliskan kisah tentang bagaimana para rasul mulai mewartakan Sabda Yesus setelah Ia kembali ke surga. Dalam kitab tulisan Lukas, Kisah Para Rasul, kita mengetahui bagaimana jemaat perdana dan Gereja mulai bertumbuh dan berkembang. Beberapa informasi terperinci mengenai kehidupan Santo Lukas juga dapat diperkirakan dengan seksama.
Walau ia tidak mengikut-sertakan dirinya sebagai saksi mata dari karya pelayanan Yesus, ia berulang kali menggunakan kata "kami" dalam menceritakan misi-misi Santo Paulus dalam Kisah Para Rasul. Ini merupakan indikasi bahwa ia ada disana sepanjang waktu itu. Ia menulis dalam Kisah Para Rasul sebagai orang ketiga saat Santo Paulus dan perjalanannya hingga mereka tiba di Troas, dimana ia kemudian mengubah tulisannya menjadi orang pertama jamak. Bagian "kami" di dalam Kisah Para Rasul terus ada hingga rombongan tersebut kembali ke Troas, dimana tulisannya kembali menjadi orang ketiga. Perubahan ini terjadi lagi untuk kedua kalinya ketika rombongan tersebut tiba di Troas.
Lukas pernah pergi ke Roma untuk membantu Rasul Paulus di masa-masa menjelang kemartiran Rasul Paulus. Ini terlihat pada 2 Timotius 4:11: "Hanya Lukas yang tinggal dengan saya". demikian tulis Paulus.
Menurut tradisi Lukas meninggal dunia pada usia 84 di Boeotia, Makamnya terletak di Thebes (Yunani), dari mana kemudian sebagian relic-nya dipindahkan ke Konstantinopel pada tahun 357. Setelah Kota Konstantinopel jatuh ketangan Ottoman Turki Relic tersebut dibeli oleh Raja George dari Serbia. Saat Serbia kemudian juga ditaklukan oleh Ottoman Turki; relic Santo Lukas tersebut di selamatkan ke Venecia Italia.
Pada tahun 1992 Uskup Agung Gereja Orthodox Yunani wilayah Athena dan seluruh Yunani, atas nama Gereja Khatolik Orthodox Yunani; meminta pada Uskup Agung Venecia Antonio Mattiazzo di Padua agar relik Santo Lukas dapat dipulangkan dan akan ditempatkan kembali dalam makam Penginjil Suci tersebut. Permintaan ini dikabulkan oleh Gereja Khatolik Roma. Uskup Padua kemudian mengirimkan ke Ieronymos (keuskupan) Metropolitan Athena sebagian Relik St.Lukas untuk disimpan kembali di makamnya di Thebes, Yunani.
Dengan demikian, saat ini, relik St Lukas terbagi di tiga tempat : Sebagian tubuh, di Biara Santa Giustina di Padua; sebagian lain di Katedral St.Vitus di Praha; dan sebagian yang lain ada di makamnya di Thebes Yunani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar