Selasa, 03 Agustus 2021

"Hai Ibu, sungguh besar imanmu! "

Sumber : https://bit.ly/3xm4BAi

Bacaan dari Kitab Bilangan (13:1-2.25;14:1.26-29.34-35)

"Israel mengolah tanah yang diidamkan."

Ketika bangsa Israel dalam perjalanannya sampai di gurun Paran, bersabdalah Tuhan kepada Musa, "Suruhlah beberapa orang mengintai tanah Kanaan, yang akan Kuberikan kepada orang Israel. Dari setiap suku hendaknya kauutus seorang dari antara pemimpin mereka."

Sesudah lewat empat puluh hari pulanglah para pengintai itu, setelah menjelajahi seluruh negeri itu. Mereka langsung menghadap Musa dan Harun serta segenap umat Israel di Kadesh, di padang gurun Paran. Mereka melapor kepada keduanya dan kepada segenap umat dan memperlihatkan hasil negeri itu.

Mereka berceritera, "Kami sudah masuk ke negeri Kanaan yang harus kami selidiki itu. Memang benar negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya. Hanya saja bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu serta sangat besar. Juga keturunan Enak telah kami lihat di sana. Orang Amalek diam di tanah Negeb, orang Het, orang Yebus dan orang Amori diam di pegunungan, sedangkan orang Kanaan diam di sepanjang laut dan sepanjang Sungai Yordan."

Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa. Ia berkata, "Biar! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab pasti kita akan mengalahkannya."

Tetapi para pengintai lainnya membantah, "Tidak! Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat daripada kita."

Mereka juga menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka itu, katanya, "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai itu memakan penduduknya dan semua orang yang kami lihat di sana tinggi perawakannya. Kami lihat juga di sana raksasa-raksasa, orang Enak, keturunan para raksasa, sehingga kami sendiri merasa seperti belalang saja di hadapan mereka, dan mereka pun menganggap kami demikian."

Lalu segenap umat itu berteriak-teriak dan menangis semalam-malaman. Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa dan Harun, "Masih berapa lama lagi umat yang jahat ini akan bersungut-sungut terhadap-Ku? Segala gerutu orang Israel telah Kudengar.

Katakanlah kepada mereka, 'Demi Aku yang hidup', demikianlah sabda Tuhan, 'Aku akan memperlakukan kalian sesuai dengan dengan kata-katamu sendiri. Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berserakan, yakni semua orang di antaramu yang sudah terdaftar, semua tanpa kecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kalian telah bersungut-sungut terhadap-Ku.

Sungguh, kalian tidak akan masuk ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan akan Kuberikan kepadamu, kecuali Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun! Kalian telah mengintai negeri itu selama empat puluh hari. Sesuai dengan jumlah itu, satu hari dihitung satu tahun, jadi empat puluh tahun lamanya kalian harus menanggung akibat kesalahanmu, supaya kalian tahu bagaimana rasanya, jika Aku berbalik dari padamu.

Aku, Tuhan, yang berkata demikian. Sesungguhnya, Aku akan melakukan semuanya itu terhadap segenap umat yang jahat ini yang telah bersepakat melawan Daku. Di padang gurun ini mereka akan habis, dan di sinilah mereka akan mati."

Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan

Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat.

Ayat. (Mzm 106:6-7a.13-14.21-22.23)

1. Kami dan nenek moyang kami telah berbuat dosa, kami telah bersalah, kami telah berbuat fasik. Nenek moyang kami di Mesir tidak memahami perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.

2. Tetapi segera mereka melupakan karya-karya-Nya, dan tidak peduli akan nasihat-Nya; Mereka dirangsang nafsu di padang gurun, dan mencobai Allah di padang belantara.

3. Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal besar di tanah Mesir; yang melakukan karya-karya ajaib di tanah Ham, dan perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau.

4. Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka, kalau Musa, orang pilihan-Nya, tidak mengetengahi di hadapan-Nya, untuk menyurutkan amarah-Nya, sehingga Ia tidak memusnahkan mereka.

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. (Luk 7:16b)

Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya. Alleluya.

Inilah Injil Suci menurut Matius (15:21-28)

"Hai ibu, sungguh besar imanmu!"

Pada suatu hari Yesus menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Maka datanglah seorang wanita Kanaan dari daerah itu dan berseru, "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud. Anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."

Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab. Lalu para murid Yesus datang dan meminta kepada-Nya, "Suruhlah wanita itu pergi, sebab ia mengikuti kita sambil berteriak-teriak."

Jawab Yesus, "Aku diutus hanya kepada domba-domba umat Israel yang hilang."

Tetapi wanita itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata, "Tuhan, tolonglah aku!"

Yesus menjawab, "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

Kata wanita itu lagi, "Benar Tuhan, tetapi anjing-anjing pun makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."

Bersabdalah Yesus kepadanya, "Hai Ibu, sungguh besar imanmu! Terjadilah bagimu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan:

"Negeri yang telah kami lalui untuk diintai itu memakan penduduknya dan semua orang yang kami lihat di sana tinggi perawakannya. Kami lihat juga di sana raksasa-raksasa, orang Enak, keturunan para raksasa, sehingga kami sendiri merasa seperti belalang saja di hadapan mereka, dan mereka pun menganggap kami demikian."

Bangsa Israel merasa pesimis saat ada perwakilan yang mengintai keadaan di tanah terjanji. Mereka merasa bahwa mereka tidak akan mampu mengalahkan penduduk yang tinggal di sana. Dengan kata lain, mereka meragukan kekuasaan dan pendampingan Allah untuk masuk ke tanah terjanji. Karena ketidak percayaan dan rasa pesimis inilah, Allah menjadi murka kepada mereka, hingga Allah justru mengatakan bahwa itulah yang akan terjadi, mereka tidak akan sampai di tanah terjanji.

Benang merah dengan Injil hari ini adalah tentang kekuatan sebuah perkataan. Ketika pada suatu hari datang seorang wanita Kanaan kepada Yesus untuk menyembuhkan anaknya yang kerasukan setan. Namun para murid mengusirnya, karena ia bukan dari umat Israel. Yesus pun berkata kepadanya,"Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

Wanita itu tidak menyerah. Dan ia membalas perkataan Yesus, "Benar Tuhan, tetapi anjing-anjing pun makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." Ia tidak sakit hati, ketika Yesus menyamakan dirinya dengan anjing. Kalau saya, mungkin sudah marah, walaupun yang mengatakan demikian itu adalah Yesus.

Sebaliknya dengan ibu itu. Ia tetap bertahan pada tujuannya yang semula, yaitu meminta belas kasihan Yesus untuk menyembuhkan anaknya. Mau dikatakan seperti anjing, atau orang yang tidak layak menerima pertolongan Tuhan, ia tidak peduli lagi. Satu dalam pikirannya, yaitu kesembuhan anaknya.

Maka kata Yesus kepadanya, "Hai Ibu, sungguh besar imanmu! Terjadilah bagimu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh. Usaha ibu itu berhasil. Yesus menaruh belas kasihan kepadanya, bahkan memuji akan imannya yang besar, akhirnya anaknya sembuh seketika.

Sering orang berkata, perkataan adalah doa. Atau mulutmu adalah harimaumu. Perkataan yang pesimis akan melemahkan, sebaliknya perkatan yang optimis akan menguatkan kita. Dan ternyata, Allah mendengar akan perkataan itu, dan bisa terjadi, hal-hal sesuai dengan apa yang kita katakan. Maka semoga hanya perkataan yang baik, yang memberi semangat dan energi positif baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain, yang keluar dari mulut kita.

Action:

Ø Membiasakan diri untuk berbicara yang optimis dan membangkitkan energi positif bagi diri sendiri dan orang lain.

Doa:

Yesusku, sering aku mengeluh akan keadaan yang aku hadapi. Sering aku berpikir, mengapa Engkau menimpakan situasi demikian kepadaku. Ternyata hal itu tidak membawa kebaikan kepadaku. Aku semakin lemah, dan Engkau pun mungkin kecewa dengan perkataanku. Yesusku, ampunilah segala kedegilanku selama ini.

Semoga mulai sekarang hal positif dan perkataan yang baik saja yang aku ucapkan. Ubahlah aku ya, Yesusku, menuju hal-hal baik dan berkenan kepadaMu. 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar