Kamis, 12 Agustus 2021

Mengampuni 77 x 7x

Sumber: https://bit.ly/2VLLPFe 

Bacaan dari Kitab Yosua (3:7-10a.11.13-17)

"Tabut perjanjian Tuhan akan mendahului kalian menyeberangi Sungai Yordan."

Tuhan bersabda kepada Yosua, "Pada hari inilah Aku mulai membesarkan namamu di mata seluruh orang Israel, supaya mereka tahu, seperti dahulu Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau.

Maka perintahkanlah kepada para imam pengangkat tabut perjanjian, demikian, 'Setelah kalian sampai ke tepi air Sungai Yordan, haruslah kalian tetap berdiri di tengah Sungai Yordan.'"

Yosua lalu berkata kepada orang Israel, "Datanglah mendekat dan dengarkanlah sabda Tuhan, Allahmu."

Lalu ia menyambung, "Dari hal inilah akan kalian ketahui, bahwa Allah yang hidup ada di tengah-tengah kalian. Sungguh, tabut perjanjian Tuhan semesta bumi akan mendahului kalian masuk ke Sungai Yordan. Begitu kaki para imam pengangkat tabut perjanjian Tuhan semesta bumi berhenti di dalam air sungai, maka air Sungai Yordan itu akan terputus; air yang turun dari hulu akan berhenti mengalir dan menjadi bendungan."

Ketika bangsa Israel berangkat dari tempat perkemahan untuk menyeberangi Sungai Yordan, para imam pengangkat tabut perjanjian itu berjalan di depan. Segera sesudah para imam pengangkat tabut sampai ke Sungai Yordan, dan para imam itu menginjakkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu, maka berhentilah air mengalir. Padahal waktu itu musim panen, dan selama musim panen air sungai selalu meluap. Air yang turun dari hulu naik menjadi bendungan di kejauhan di dekat Adam, yaitu kota yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba, yakni Laut Asin, terputus sama sekali.

Lalu menyeberanglah bangsa Israel di hadapan Yerikho. Tetapi para imam pegangkat tabut perjanjian Tuhan tetap berdiri di tanah yang kering, di tengah-tengah Sungai Yordan, sedang seluruh bangsa Israel menyeberang di tanah yang kering, sampai mereka semua selesai menyeberangi Sungai Yordan.

Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan

Pujilah Allah alleluya, alleluya

Ayat. (Mzm 114:1-2.3-4.5-6)

1. Pada waktu Israel keluar dari Mesir, di kala kaum keturunan Yakub keluar dari bangsa yang asing bahasanya, maka Yehuda menjadi tempat kudus-Nya, dan Israel wilayah kekuasaan-Nya.

2. Laut melihatnya, lalu melarikan diri, dan Sungai Yordan berbalik ke hulu. Gunung-gunung melompat-lompat seperti domba jantan, dan bukit-bukit seperti anak domba.

3. Ada apa, hai laut, sehingga engkau melarikan diri, hai Yordan, sehingga engkau berbalik ke hulu? Ada apa, hai gunung-gunung, sehingga kamu melompat-lompat seperti domba jantan, hai bukit-bukit, sehingga kamu seperti anak domba?

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya

Ayat. (Mzm 119:135; 2/4)

Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:21 - 19:1)

"Aku berkata kepadamu, "Bukan hanya sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali kalian harus mengampuni."

Sekali peristiwa datanglah Petrus kepada Yesus dan berkata, "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadapku? Sampai tujuh kalikah?"

Yesus menjawab, "Bukan hanya sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali."

Sebab hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunasi hutangnya, raja lalu memerintahkan, supaya ia beserta anak isteri dan segala miliknya dijual untuk membayar utangnya.

Maka bersujudlah hamba itu dan menyembah dia, katanya, "Sabarlah dahuu, segala utangku akan kulunasi."

Tergeraklah hati raja oleh belas kasih akan hamba itu sehingga hamba itu dibebaskannya, dan utangnya pun dihapusnya.

Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berutang seratus dinar kepadanya. Kawan itu segera ditangkap dan dicekik, katanya, "Bayarlah utangmu!" Maka sujudlah kawan itu dan minta kepadanya, "Sabarlah dahulu, utangku itu akan kulunasi." Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya ke dalam penjara sampai semua utangnya ia lunasi.

Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih, lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Kemudian raja memerintahkan memanggil orang itu dan berkata kepadanya, "Hai hamba jahat! Seuruh utangmu telah kuhapuskan oleh karena engkau memohonnya. Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?"

Maka marahlah tuannya dan menyerahkan dia kepada algojo-algojo, sampai ia melunasi seluruh utangnya. Demikian pula Bapa-Ku di surga akan berbuat terhadapmu, jika kalian tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.

Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya berangkatlah Ia dari Galilea, dan tiba di daerah Yudea, di seberang Sungai Yordan.

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan:

Sungai Yordan, menjadi saksi sejarah keimanan yang sangat penting. Di sungai inilah  air yang turun dari hulu akan berhenti mengalir dan menjadi bendungan, saat para imam mengangkat tabut perjanjian di tengah-tengah sungai Yordan sehingga umat Israel bisa menyeberanginya bagai berjalan di tanah yang kering. 

Di sungai ini pula, Tuhan Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Lalu Ia mulai mengajar dan mewartakan Kabar Keselamatan kepada seluruh umat di daerah Galilea dan Yudea, diseberang Sungai Yordan.

Dalam pengajaranNya kali ini, Yesus mengajarkan tentang pengampunan. Saat Petrus bertanya berapa kali seseorang harus mengampuni, apakah sampai tujuh kali. Jawab Yesus,  "Bukan hanya sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali."

Mengampuni, kata yang mudah diucapkan, namun susah sekali untuk dilaksanakan. Terlebih bila kita berada di pihak yang menderita, dihina, atau direndahkan. Sakitnya, tuh, di sini, kata kita sambil menunjuk pada hati. Namun Allah Bapa memerintahkan, kita harus mengampuni tujuh puluh sampai tujuh kali.

Mengapa harus mengampuni sampai sebanyak itu? Apakah itu hal yang mendidik, saat kita mengampuni, dan lalu orang itu berbuat dosa lagi dan lagi? Namun Allah Bapa tetap memerintahkan, kita harus mengampuni tujuh puluh sampai tujuh kali. Mengapa?

Karena Allah Bapa di surga lebih dulu mengasihi dan akan selalu mengampuni dosa kita apabila kita menunjukkan pertobatan. Di sepanjang hidup, kita sering sekali berbuat dosa. Lebih dari tujuh puluh kali. Dan setiap kali kita menunjukkan pertobatan atas segala dosa dan kesalahan, setiap kali itu pula Allah Bapa di surga mengampuni kita. Sangat mungkin lebih dari tujuh puluh kali tujuh kali. Maka Bapa di surga pun meminta agar kita mengampuni kepada siapa saja yang telah bersalah kepada kita, bisa jadi malah lebih dari tujuh puluh kali tujuh kali pula.  Dan Yesus mengatakan di akhir pengajaranNya hari ini, "Maka marahlah tuannya dan menyerahkan dia kepada algojo-algojo, sampai ia melunasi seluruh utangnya. Demikian pula Bapa-Ku di surga akan berbuat terhadapmu, jika kalian tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."

Kita juga tidak akan diampuni kalau kita tidak mengampuni. Siapkah kita untuk mengampuni?

Action:

Ø Berlatih dan merealisasikan untuk mengampuni dan mengampuni.

Doa:

Tuhan Yesus, mengampuni adalah kata yang mudah dikatakan namun sulit sekali untuk aku laksanakan. Ajarilah aku untuk bisa mengampuni, Ya Yesusku. Ajarilah dan bukalah mata hatiku agar aku bisa mengampuni. Dan semoga orang lain pun berkenan memaafkan dan mengampuni kesalahanku.

 


 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar