Jumat, 01 Oktober 2021

"Sungguh, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga"

 

Sumber:https://bit.ly/3zX61T8

Bacaan dari Kitab Yesaya (66:10-14c)

"Aku mengalirkan kepadanya keselamatan dari sungai."

Bersukacitalah bersama-sama Yerusalem, dan bersorak-sorailah karenanya, hai semua orang yang mencintainya! Bergiranglah bersama-sama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang berkabung karenanya!

Hendaknya kamu minum susu yang menyegarkan dan menjadi kenyang, hendaknya kamu menghirup dan menikmati susu yang bernas. Sebab beginilah firman Tuhan: Sungguh, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir.

Kamu akan menyusu, akan digendong, dan akan dibelai-belai di pangkuan. Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah kamu akan Kuhibur; kamu akan dihibur di Yerusalem. Apabila kamu melihatnya, hatimu akan girang, dan kamu akan seperti rumput muda yang tumbuh lebat.

Demikianlah sabda Tuhan

atau

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (12:31-13:13)

Sekarang tinggal iman, harapan, dan kasih, namun yang paling besar diantaranya adalah kasih."

Saudara-saudara, berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi.

Sekalipun aku dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan malaikat, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku seperti gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.

Sekalipun aku mempunyai karunia bernubuat dan mengetahui segala rahasia serta memiliki seluruh pengetahuan; sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.

Sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.

Kasih itu sabar, kasih itu murah hati dan tidak cemburu. Kasih tidak memegahkan diri, tidak sombong dan tidak bertindak kurang sopan. Kasih tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak cepat marah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

Kasih tidak bersukacita atas ketidakadilan, tetapi atas apa yang benar. Kasih menutupi segala sesuatu, percaya akan segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, dan sabar menanggung segala sesuatu.

Kasih tidak berkesudahan. Nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti, dan pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap, dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi bila yang sempurna tiba, hilanglah yang tidak sempurna.

Ketika masih kanak-kanak, aku berbicara seperti kanak-kanak, merasa seperti kanak-kanak, dan berpikir seperti kanak-kanak pula. Tetapi sekarang setelah menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.

Sekarang kita melihat gambar yang samar-samar seperti dalam cermin, tetapi nanti dari muka ke muka. Sekarang aku mengenal secara tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.

Demikianlah tinggal ketiga hal ini: iman, pengharapan dan kasih. Namun yang paling besar di antaranya adalah kasih.

Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan

Sinarilah hamba-Mu, ya Tuhan, dengan wajah-Mu.

Ayat. (Mzm 119:66.71.75.91.125.130)

1. Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku percaya pada perintah-perintah-Mu.

2. Memang baik bahwa aku tertindas, supaya aku belajar memahami ketetapan-ketetapan-Mu.

3. Aku tahu, ya Tuhan, bahwa hukum-hukum-Mu adil; dan memang tepat bahwa Engkau telah menyiksa aku.

4. Menurut hukum-hukum-Mu sekarang semuanya itu ada, sebab segala sesuatu melayani Engkau.

5. Hamba-Mulah aku ini, buatlah aku mengerti, supaya aku paham akan peringatan-peringatan-Mu.

6. Bila tersingkap, firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya

Ayat. (Mat 11:25)

Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan-Mu Kaunyatakan kepada orang kecil.

Inilah Injil Suci menurut Matius (18:1-5)

"Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga."

Sekali peristiwa datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya, "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?" maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, lalu berkata,

"Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.

Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku."

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Bacaan-bacaan yang diambil hari ini sungguh indah. Semua berbicara tentang kasih dan kerendahan hati. Kasih sangat identik dengan kerendahan hati. Karena ketika segala sesuatunya dijalankan atas dasar kasih, maka tidak ada kesombongan dalam diri.

Seseorang bisa melakukan kasih dalam setiap detik perjalanan hidup yang dialami. Kasih kepada Allah, kasih kepada sesama, kasih dan kesetiaan dalam menjalankan tugas sehari-hari, bahkan tugas-tugas kecil dan sederhana, bisa menjadi sangat besar, ketika dilandasi atau dikerjakan dengan kasih.

Contoh nyata ada pada diri Santa Theresia Lisieux  atau Santa Theresia dari kanak-kanak Yesus. Sejak kecil ia sudah sangat mencintai Yesus, dan dari sejak kecil ia sudah ingin mempersembahkan hidupnya untuk Yesus. Maka ia masuk biara.

Di dalam biara segala tugas-tugas sederhana dikerjakannya dengan penuh kasih dan kegembiraan. Hatinya sangat peka dan selalu mendoakan para misionaris lain yang berjuang dalam mewartakan dan membela Yesus.

Tatkala ia menderita sakit, ia menerima sakitnya dengan rela.

Sementara kesehatannya terus menurun ia terus menulis manuskrip C di bulan Juni, yang didedikasikan untuk Muder Marie de Gonzaga. Rahmat yang baru memimpinnya kepada kesempurnaan yang lebih tinggi dengan pandangan-pandangan yang segar yang sangat berguna bagi jiwa-jiwa yang kemudian mengikuti jalannya. Sementara itu penderitaannya terus bertambah.

Ia menerima semua itu dengan sabar sampai saat kematiannya di sore hari tanggal 30 September 1897. “Aku tidak sedang menjelang kematian, aku sedang memasuki kehidupan,” demikian tulisnya kepada Fr. M Bellier, pastor misionaris yang dianggapnya sebagai saudaranya.

Kata-kata terakhirnya adalah, “Tuhanku…., aku mengasihiMu!” Ini menutup kehidupannya di usia 24 tahun, dan sebagaimana dikehendakinya, ia memulai suatu fase kehadiran apostolik atas nama jiwa-jiwa dalam Persekutuan para Kudus, untuk menebarkan hujan mawar ke atas dunia.(Katolisitas.org)

Action:

Masih jauh aku menjalani setiap detik kehidupan berlandaskan kasih. Aku harus memulainya.

Doa:

Yesusku, tidak banyak kata yang ingin kusampaikan, karena senyatanya aku masih sangat jauh dari kata kasih dalam sepak terjang hidupku. Kasih baru kata yang aku ketahui sebagai ajaranMu, namun masih sangat jauh dalam pelaksanaanku.

Yesusku, maafkan aku. Bimbinglah aku menjalani kehidupanku berlandaskan kasih. Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar