HARI SAYA SANTA MONIKA, 270822
Hari ini kita memperingati Santa Monika, seorang santa dan wanita yang agung, dan ibu dari St. Agustinus dari Hippo, salah satu bapa Gereja awal yang paling terkenal dan terkenal, hamba Allah dan Doktor Gereja.
Saat itu, St. Monika menikah dengan seorang bangsawan pagan Romawi dan memiliki seorang anak yang akan menjadi St. Agustinus. St Monika harus tahan dengan temperamen suaminya yang sering kasar dan kemudian perilaku amoral putranya di masa mudanya. St Agustinus adalah seorang anak dan remaja bandel, dan menghabiskan hidupnya dalam pengejaran hedonistiks dan juga jatuh ke dalam ajaran dan pengaruh sesat Manichaean. St Monika tidak pernah berhenti berdoa untuk putranya dan terus dengan sabar merawatnya, dan setelah banyak malam yang penuh air mata prihatin dan khawatir tentang dia, akhirnya doanya dan Tuhan membawa St Agustinus untuk bertobat kepada iman yang benar.
St Monika mungkin hanyalah seorang wanita biasa, seorang ibu biasa dengan segala permasalahan yang sering dihadapi para ibu bahkan hingga saat ini. Namun, dalam semua kehidupan dan hal-hal biasa itu, kita melihat bagaimana Tuhan mengubah apa yang biasa menjadi luar biasa. St Monika menjalani hidupnya dengan iman dan kebenaran, dan melakukan semua yang dia bisa untuk mematuhi Tuhan dan untuk merawat orang yang dicintainya, dan itu menuntun pada pertobatan putranya, yang akan menjadi salah satu yang terbesar di Gereja dan karyanya sendiri membawa banyak hal baik lainnya dan keselamatan begitu banyak jiwa lainnya.
Saudara-saudari di dalam Kristus, setelah mendengar semua itu dan memahami kata-kata Kitab Suci, kita semua dipanggil untuk tidak takut menjadi luar biasa melalui Tuhan, meskipun kita mungkin tampak biasa dalam hidup dan penampilan kita. Pada akhirnya Tuhanlah yang akan membuat kita layak bagi-Nya, seperti yang telah Dia lakukan dengan St. Monika dan orang-orang kudus lainnya yang tak terhitung jumlahnya yang telah mengilhami kita dengan kisah-kisah iman dan perbuatan mereka yang agung. Tuhanlah yang membuat semua hal itu menjadi mungkin. Itulah sebabnya, kita harus menjawab panggilan Tuhan dengan iman dan keyakinan, dan melakukan yang terbaik untuk menginvestasikan waktu dan upaya kita dalam melakukan apa pun yang ada dalam kemampuan kita, dalam menjalani hidup kita untuk kemuliaan Tuhan yang lebih besar.
Sumber:renungan.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar