Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika
(2:1-3a.13b-17)
"Berpeganglah pada ajaran-ajaran yang telah kalian terima dari
kami."
Saudara-saudara, tentang kedatangan Tuhan kita
Yesus Kristus dan berkumpulnya kita dengan Dia, kami minta kepadamu, jangan
lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh, maupun oleh kabar atau surat
yang dikatakan berasal dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba.
Hendaknya
kalian jangan sampai disesatkan orang dengan cara bagaimana pun juga. Allah
dari mulanya telah memilih kalian untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan
kalian dalam kebenaran yang kalian percayai. Untuk itulah Ia telah memanggil kalian
lewat Injil yang kami wartakan, sehingga kalian dapat memperoleh kemuliaan
Yesus Kristus, Tuhan kita.
Sebab itu
berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kalian terima dari
kami baik secara lisan, maupun secara tertulis. Semoga Tuhan kita Yesus Kristus
dan Allah, Bapa kita, menghibur dan memperkuat hatimu dalam segala karya dan
tutur kata yang baik. Sebab Allah mengasihi kita, Ia memberi kita hiburan abadi
dan harapan baik karena kasih karunia-Nya.
Mazmur Tanggapan
Tuhan akan datang menghakimi dunia dengan adil.
Ayat. (Mzm 96:10-13)
1.
Katakanlah di antara bangsa-bangsa: “Tuhan itu
Raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa
dalam kebenaran.”
2.
Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak
sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya; biarlah beria-ria padang dan
segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak sorai.
3.
Biarlah mereka bersukacita di hadapan Tuhan,
sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi
dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. (Ibr 4:12)
Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji segala pikiran dan maksud
hati. Alleluya.
Inilah Injil Suci menurut Matius (23:23-26)
"Yang satu harus dilakukan, tetapi yang lain jangan
diabaikan."
Pada waktu itu Yesus bersabda,
“Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian
orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan
kalian bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kalian abaikan, yaitu
keadilan, belas kasih dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan, tetapi yang
lain jangan diabaikan.
Hai kalian pemimpin-pemimpin
buta, nyamuk kalian tepiskan dari minumanmu tetapi unta di dalamnya, kalian
telan. Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai
kalian orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kalian bersihkan sebelah
luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. Hai orang-orang
Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah
luarnya juga akan bersih.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Renungan:
Hai orang-orang Farisi yang buta,
bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan
bersih.
Hari-hari ini,
kita mengikuti perkembangan kasus yang menghebohkan, yaitu kasus FS. Kita
terhenyak oleh fakta demi fakta yang dibeberkan. Dan betapa rentetan kejadian
dibuat sedemikian rupa dengan cerita yang membuat banyak orang percaya namun
kemudian terbuka bahwa yang terjadi jauh dari yang dipaparkan semula.
Saya
bertanya-tanya, bagaimana lingkup kerja dan pergaulan yang ia alami setiap hari,
cara pikirnya, sehingga berpengaruh besar pada niat, rencana dan perbuatannya.
Pengadilan yang sedang berjalan yang akan membuktikan.
Hikmah yang
saya ambil adalah, apa yang ada dalam pikiran dan hati, itulah yang menjadi
titik awal dari niat, rencana, dan perbuatan kita. Maka Tuhan Yesus mengatakan
bersihkanlah dahulu yang di dalam cawan, maka yang luar juga akan bersih.
Bersihkanlah dahulu hati dan pikiranmu, maka sikap, kata, dan perbuatanmu pun
juga akan menjadi bersih dan tidak bercela.
Ya, terus
menerus membersihkan hati dan pikiran, ini tonggak awal yang penting. Bahasa
inteleknya mindset. Menjernihkan mindset, mindset yang positif, maka itu akan
mewujud pada segala kata dan perbuatan yang kita ungkapkan. Membersihkan hati
dan pikiran terus menerus itu penting, karena
dalam keseharian, hal-hal di luar sering membuat kita terlena dan jatuh,
maka hati dan pikiran menjadi penjaga kita.
Dan bila Yesus
sangat membenci orang yang munafik, ini sangat bisa dimaklumi. Siapa yang tidak
kesal, bila kita berhadapan dengan orang yang tampak luarnya baik, apalagi ia
seorang pemuka agama, tokoh masyarakat, namun ternyata perbuatan dan tingkah
lakunya berlawanan dengan yang ia ajarkan atau katakan. Kita merasa ditipu dan
dibohongi. Tuhan Yesus pun marah terhadap orang seperti itu.
Action:
Ø
Terus berusaha membersihkan hati dan pikiran
agar jernih dan positif.
Ø
Tidak bersikap munafik. Tuhan Yesus sangat
membenci orang munafik.
Doa:
Tuhan Yesus, kemunafikan, itu sikap
yang tidak Engkau suka. Kiranya Engkau menjauhkan aku dari sikap seperti itu.
BImbinglah dalam sikap dan perkataanku, Ya Yesusku. Dan silakan Yesus, hati dan
pikiranku, Engkau kuasai.
Segala hormat dan pujian bagiMu,
kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar