Rabu, 28 September 2022

“Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”

 

Sumber: https://bit.ly/3ChaMLu

Bacaan dari Kitab Ayub (9:1-12.14-16)

“Masakan manusia benar di hadapan Allah?"

 Ayub berkata kepada Bildad sahabatnya, "Sungguh, aku tahu, bahwa beginilah adanya: masakan manusia benar di hadapan Allah? Jika ia ingin beperkara dengan Allah satu dari seribu kali ia tidak dapat membantah-Nya. Allah itu bijak dan kuat, siapakah dapat bersikeras melawan Dia, dan tetap selamat?

Dialah yang memindahkan gunung-gunung tanpa diketahui orang, yang menjungkir-balikkannya dalam murka-Nya. Ia menggeserkan bumi dari tempatnya, sehingga tiangnya bergoyang-goyang. Ia memberi perintah kepada matahari, sehingga tidak terbit, dan mengurung bintang-bintang dengan meterai. Seorang diri Ia membentangkan langit, dan melangkah di atas gelombang-gelombang laut. Ia menjadikan bintang Biduk, bintang Belantik, bintang Kartika, dan gugusan-gugusan bintang Ruang Selatan.

Dialah yang melakukan perbuatan-perbuatan besar yang tidak terduga, dan keajaiban-keajaiban yang tidak terbilang banyak. Apabila Ia melewati aku, aku tidak melihat-Nya, dan bila Ia lalu, aku tidak tahu. Apabila Ia merampas, siapa akan menghalangi-Nya? Siapa akan menegur-Nya, 'Apa yang Kaulakukan?'

Bagaimana mungkin aku dapat membantah Dia, dan memilih kata-kata di hadapan Dia? Walaupun benar, aku tidak mungkin membantah Dia, malah aku harus memohon belas kasih kepada yang mendakwa aku. Bila aku berseru, Ia menjawab; aku tidak dapat percaya, bahwa Ia sudi mendengarkan suaraku."

Mazmur Tanggapan

Semoga doaku sampai ke hadirat-Mu, ya Tuhan

Ayat. (Mzm 88:10bc-11.12-13.14-15)

1. Aku telah berseru kepada-Mu, ya Tuhan, sepanjang hari, aku telah mengulurkan tanganku kepada-Mu. Adakah Engkau melakukan keajaiban di hadapan orang-orang mati? Masakah jenazah mereka bangkit untuk bersyukur kepada-Mu?

2. Dapatkah kasih-Mu diberitakan di dalam kubur, dan kesetiaan-Mu di tempat kebinasaan? Diketahui orangkah keajaiban-keajaiban-Mu dalam kegelapan, dan keadilan-Mu di negeri kealpaan?

3. Tetapi aku ini, ya Tuhan, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu. Mengapa, ya Tuhan, Kaubuang aku? Mengapa Kausembunyikan wajah-Mu dari padaku?

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. (Flp 3:8-9)

Segala sesuatu kuanggap sebagai sampah, agar aku memperoleh Kristus dan bersatu dengan-Nya.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (9:57-62)

"Aku akan mengikuti Engkau ke mana pun Engkau pergi." 

Sekali peristiwa, ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan, datanglah seorang di tengah jalan, berkata kepada Yesus, “Aku akan mengikuti Engkau, ke mana pun Engkau pergi.”

Yesus menjawab, “Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”

Lalu kepada orang lain Yesus berkata, “Ikutlah Aku!” Berkatalah orang itu, “Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku.” Tetapi Yesus menjawab, “Biarlah orang mati mengubur orang mati; tetapi engkau, pergilah, dan wartakanlah Kerajaan Allah di mana-mana.”

Seorang lain lagi berkata, “Tuhan, aku akan mengikuti Engkau, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku.” Tetapi Yesus berkata, “Setiap orang yang siap untuk membajak, tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Hari-hari ini kita belajar dari Ayub, bagaimana melalui penderitaan-penderitaan. Sampai pada bacaan hari ketiga tentang Ayub ini, tidak satu pun yang menceritakan Ayub memprotes Tuhan atas segala kejadian yang ia alami. Hari kemarin kita mendengar bahwa Ayub hanya sampai pada penyesalan mengapa ia harus dilahirkan. Tidak sampai ia menyalahkan atau marah pada Tuhan.

Hari ini ia mengakui betapa mulia dan Maha Kuasa nya Allah. Dialah yang memindahkan gunung-gunung tanpa diketahui orang, yang menjungkir-balikkannya dalam murka-Nya. Ia menggeserkan bumi dari tempatnya, sehingga tiangnya bergoyang-goyang. Ia memberi perintah kepada matahari, sehingga tidak terbit, dan mengurung bintang-bintang dengan meterai. Seorang diri Ia membentangkan langit, dan melangkah di atas gelombang-gelombang laut. Ia menjadikan bintang Biduk, bintang Belantik, bintang Kartika, dan gugusan-gugusan bintang Ruang Selatan.

Maka atas segala derita yang tengah terjadi padanya, ia bersikap demikian:

“Bagaimana mungkin aku dapat membantah Dia, dan memilih kata-kata di hadapan Dia? Walaupun benar, aku tidak mungkin membantah Dia, malah aku harus memohon belas kasih kepada yang mendakwa aku. Bila aku berseru, Ia menjawab; aku tidak dapat percaya, bahwa Ia sudi mendengarkan suaraku”.

Ya, atas segala kesulitan, derita, dan malapetaka yang tengah dialami, apa yang bisa dilakukan manusia selain memohon belas kasihNya? Ya, memohon belas kasihNya. Dan itu lebih tepat dari pada kita menghujat Dia yang Maha Kuasa.

Namun dalam Injil kita dihadapkan pada kenyataan bahwa Allah yang Maha Kuasa itu tidak Nampak pada diri Yesus dalam wujud materi atau kemegahan. Bahkan Yesus berkata,”Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”

Nah, apa yang akan kita dapatkan dari mengikuti Anak Manusia yang demikian? Yesus memaparkan kenyataan yang sama sekali tidak indah. Kalau kamu mengikutiNya, maka kamu harus siap tidur di mana saja, di atas rerumputan, di padang tepi bukit, atau bersandar pada sebuah batu besar kala kelelahan. Siapkah kamu?

Walau kenyataan yang dipaparkan Yesus sama sekali tidak nyaman, namun Yesus masih menantang kita. “Setiap orang yang siap untuk membajak, tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.” Yesus kita memang sangat beda dan luar biasa!

Siap mengikuti Yesus?

Action:

Ø  Tetap percaya pada Yesus, apapun keadaan yang Ia tawarkan.

Doa:

Yesusku, keheranan demi keheranan Kau hadirkan dalam kehidupan kami. Di atas semuanya itu, ajari aku untuk selalu percaya, bahwa Engkau Maha Kuasa, Maha Rahim, dan penuh belas kasih. Itu yang tidak akan pernah berubah dariMu.

Maka Yesusku, dengan gembira aku siap mengikutiMu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar