Sumber: https://nusahati.com/
Bacaan
dari Kitab Wahyu (4:1-11)
"Kuduslah
Tuhan Allah yang mahakudus, yang selalu ada, dulu, kini, dan kelak."
Aku,
Yohanes, melihat: Sungguh, sebuah pintu terbuka di surga dan suara yang dahulu
pernah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya,
"Naiklah kemari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi
sesudah ini."
Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta
berdiri di surga, dan di atas takhta itu duduklah Seseorang. Dan Dia yang duduk
di atas takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis. Dan
suatu pelangi melingkungi takhta itu, gilang gemilang, bagaikan zamrud rupanya.
Di sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan
di atasnya duduk dua puluh empat tua-tua yang memakai pakaian putih dan mahkota
emas di kepala mereka. Dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh menderu,
dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu. Itulah ketujuh Roh Allah.
Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan
kristal; Di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk
penuh dengan mata di sebelah muka dan di sebelah belakang.
Adapun makhluk yang pertama seperti singa, makhluk yang
kedua seperti anak lembu, makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka
manusia, sedang makhluk yang keempat seperti burung nasar yang sedang terbang.
Keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah
dalamnya penuh dengan mata, dan tanpa henti-hentinya mereka berseru siang dan
malam, "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah yang mahakuasa, yang selalu
ada, dulu, kini dan kelak."
Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan
pujian, dan hormat, dan ucapan syukur kepada Dia yang duduk di atas takhta itu
dan yang hidup sampai selama-lamanya, maka tersungkurlah kedua puluh empat
tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu dan mereka menyembah
Dia yang hidup sampai selama-lamanya.
Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu,
sambil berkata, "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima
puji-pujian, hormat dan kuasa. Sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu.
Dan karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Kudus, kudus, kuduslah Tuhan, Allah
yang Mahakuasa.
Ayat. (Mzm 150:1-2.3-4.5-6)
1. Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang
kuat! Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya! Pujilah Dia sesuai dengan
kebesaran-Nya yang hebat!
2. Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!
Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi
dan seruling!
3. Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang
berdentang! Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 15:16)
Aku
telah menetapkan kalian supaya kalian pergi dan menghasilkan buah yang takkan
binasa, sabda Tuhan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas
(19:11-28)
"Mengapa
uangku tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang?"
Pada
waktu Yesus sudah dekat Yerusalem, orang menyangka bahwa Kerajaan Allah akan
segera nampak. Maka Yesus berkata, "Ada seorang bangsawan berangkat ke
negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja. Sesudah itu baru ia akan
kembali. Maka ia memanggil sepuluh orang hambanya, dan memberi mereka sepuluh
mina, katanya, 'Pakailah ini untuk berdagang sampai aku kembali'.
Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia, lalu
mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan, 'Kami tidak mau orang ini
menjadi raja atas kami'. Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah dinobatkan
menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah diberinya uang
itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing-masing.
Yang pertama datang dan berkata, 'Tuan, mina Tuan yang
satu itu telah menghasilkan sepuluh mina'. Katanya kepada hamba itu, 'Baik
sekali perbuatanmu itu hai hamba yang baik. Engkau telah setia dalam perkara
kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota'.
Datanglah yang kedua dan berkata, 'Tuan, mina Tuan telah
menghasilkan lima mina'. Katanya kepada orang kedua itu, 'Dan engkau, kuasailah
lima kota'.
Dan hamba yang ketiga datang dan berkata, 'Tuan, inilah
mina Tuan, aku telah menyimpannya dalam saputangan. Sebab aku takut akan Tuan,
karena Tuan adalah manusia yang keras. Tuan mengambil apa yang tidak pernah
Tuan taruh, dan Tuan menuai apa yang tidak Tuan tabur'.
Kata bangsawan itu, 'Hai hamba yang jahat! Aku akan
menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah tahu, aku ini orang
yang keras. Aku mengambil apa yang tidak pernah kutaruh dan menuai apa yang
tidak kutabur. Jika demikian mengapa uangku tidak kauberikan kepada orang yang
menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan
bunganya'.
Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ,
'Ambillah mina yang satu itu dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh
mina itu'.
Kata mereka kepadanya, 'Tuan, ia sudah mempunyai sepuluh
mina'.
Ia menjawab, 'Aku berkata kepadamu, setiap orang yang
mempunyai, ia akan diberi; tetapi siapa yang tidak mempunyai, daripadanya akan
diambil juga apa yang ada padanya. Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak
suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka kemari dan bunuhlah mereka di depan
mataku'."
Setelah
mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka meneruskan perjalanan-Nya ke
Yerusalem.
Demikianlah
Injil Tuhan.
Renungan:
Pada waktu Yesus sudah dekat Yerusalem,
orang menyangka bahwa Kerajaan Allah akan segera nampak. Orang-orang berharap bahwa Yesus akan menghadirkan
Kerajaan Allah yang megah, yang benar-benar membebaskan mereka dari belenggu
perbudakan Romawi, dan lain sebagainya. Pokoknya yang nampak dengan segala
kemegahan dan kuasa.
Namun Yesus tidak memberikan itu semua. Ia menyembuhkan orang
sakit, ia membuat orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, bahkan orang mati
bisa hidup kembali. Selain itu Ia memberikan Sabda-sabda bahagia kepada yang
sudah putus asa dan hilang harapan. Namun bagi orang-orang Yahudi yang lain,
itu belum cukup. Mereka membayangkan seorang Raja dengan segala kemegahan dan
kekuasaanNya. Mereka menolak Raja Damai yang datang!
Apakah kita juga tidak sering kecewa ketika Allah Bapa
tidak memberikan seperti yang kita harapkan? Apakah kita juga tidak sering menolak
Yesus, yang menawarkan suatu keselamatan yang berbeda dengan keselamatan yang
kita harapkan?
Marilah kembali belajar tentang Yesus, tentang Allah
Bapa, dengan segala misteri dan kekuasaanNya yang jauh dan tidak terselami.
Namun percayakah kita, bahwa Allah Bapa dan Tuhan Yesus sendiri yang akan
menyelamatkan kita?
Doa :
Allah Bapa, segala kuasa dan misteriMu jauh tak terselami
oleh akal budi kami yang picik ini. Ajarilah kami mempercayakan semua ke dalam
penyelenggaraan IlahiMu. Dan terlebih, ajarilah kami membuka mata hati dan
pikiran, agar kami terbuka dan menerima segala ajakan Yesus Kristus demi
keselamatan kami.
Segala hormat dan pujian bagi Allah Bapa dan bagi Yesus
Kristus kini selalu dan sepanjang segala abad, Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar