Sumber: https://sangsabda.wordpress.com/
Bacaan
dari Kitab Wahyu (5:1-10)
Anak
Domba telah disembelih dan dengan darah-Nya telah menebus kita dari segala
bangsa."
Aku,
Yohanes, melihat Seorang yang duduk di atas takhta di surga; dengan tangan
kanan Dia memegang sebuah gulungan kitab. Kitab itu ditulis sebelah dalam dan
sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.
Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru
dengan suara nyaring, katanya, "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab
itu dan membuka meterai-meterainya?" Tetapi tak seorang pun di surga atau
di bumi atau di bawah bumi yang dapat membuka gulungan kitab itu atau melihat
sebelah dalamnya.
Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak
seorang pun dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu atau pun melihat
sebelah dalamnya. Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku,
"Jangan menangis! Sesungguhnya singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud,
telah menang. Dialah yang dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh
meterainya."
Maka aku melihat seekor Anak Domba berdiri di
tengah-tengah takhta dan ditengah-tengah keempat makhluk serta orang tua-tua
itu. Anak Domba itu kelihatan seperti telah disembelih, Ia bertanduk tujuh dan
bermata tujuh. Itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab
dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu. Ketika Ia mengambil gulungan
kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat orang tua-tua di
hadapan Anak Domba. Mereka masing-masing memegang sebuah kecapi, dan sebuah
cawan emas penuh dengan kemenyan. Itulah doa orang-orang kudus.
Dan mereka menyanyikan sebuah lagu
baru katanya, 'Layaklah Engkau menerima gulungan kitab dan membuka ketujuh
meterainya. Sebab Engkau telah disembelih, dan dengan darah-Mu telah membeli
mereka bagi Allah dari setiap suku, bahasa, kaum dan bangsa. Engkau telah
membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita,
dan mereka sebagai raja akan memerintah di bumi."
Demikianlah sabda Tuhan
Mazmur Tanggapan
Tuhan, Engkau telah membuat kami
menjadi raja dan imam.
Ayat. (Mzm 149:1-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang
saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai
atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur
kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia
memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai
di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan
mereka. Itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya
Ayat. Hari ini janganlah bertegar hati,
tetapi dengarkanlah suara Tuhan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas
(19:41-44)
"Andaikan
engkau tahu apa yang perlu untuk damai sejahteramu!"
Pada
waktu itu, ketika Yesus mendekati Yerusalem dan melihat kota itu, Ia
menangisinya, katanya, "Wahai Yerusalem, alangkah baiknya andaikan pada
hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi
sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu.
Sebab akan datang harinya, musuhmu mengelilingi engkau
dengan kubu, lalu mengepung dan menghimpit engkau dari segala jurusan. Dan
mereka akan membinasakan dikau beserta semua pendudukmu. Tembokmu akan
dirobohkan dan tiada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang
lain. Sebab engkau tidak mengetahui saat Allah melawati engkau."
Demikianlah Injil Tuhan
Renungan:
"Jangan menangis! Sesungguhnya singa
dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang. Dialah yang dapat membuka
gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya." Lalu datanglah Anak
Domba itu dan menerima gulungan kitab dari tangan Dia yang duduk di atas takhta
itu. Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan
kedua puluh empat orang tua-tua di hadapan Anak Domba. Mereka masing-masing
memegang sebuah kecapi, dan sebuah cawan emas penuh dengan kemenyan. Itulah doa
orang-orang kudus.
Itulah
gambaran dari Yohanes tentang Anak Domba yang amat sangat dihormati di surga. Anak
Domba itu adalah Yesus Kristus. Di surga, Yesus benar-benar dimuliakan dan sangat
dihormati oleh para tua-tua. Sedang di dunia?
Yesus
menangisi Yerusalem. Kota yang tidak menyadari siapa sebenarnya yang sedang
hadir di tengah-tengahnya. Mereka masih menanti seorang raja lain, yang megah
dan penuh kuasa seperti gambaran mereka. Yesus tidak nampak sebagai seorang
penyelamat yang mereka nantikan. Ia sama sekali tidak nampak megah dan penuh
kuasa. Bukan, bukan Dia, mereka masih menanti Raja mereka. Ah, Yerusalem,
Yerusalem, seandainya engkau tahu siapa yang sedang di hadapanmu.
Apakah
kita juga tidak seperti Yerusalem, yang tidak juga menyadari siapa Yesus
sebenarnya, Kita masih mengharap Yesus yang lain, yang tampil sebagai
penyelamat dan memberi megah kuasa saat kita hidup di dunia.
Doa:
Yesusku,
maafkan aku, bila Engkau sering menangis karena tingkah polahku. Karena kekecewaanku
kepadaMu saat aku mengharapkan yang lebih dari yang Engkau berikan. Yesusku,
maafkan aku, bila aku sering membuat sesak hatiMu.
Yesusku,
bukalah mata hati dan pikiranku, agar aku bisa melihat Engkau yang sejatinya
diberikan Allah untuk menjadi Penyelamatku. Ampunilah segala kebutaan hatiku
selama ini Yesusku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar