Sumber: https://www.hidupkatolik.com/
Bacaan
dari Kitab Wahyu (10:8-11)
"Aku
menerima kitab itu dan memakannya."
Aku,
Yohanes, mendengar suara dari langit, yang berkata kepadaku, "Pergilah,
ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat yang berdiri di atas
laut dan di atas bumi itu".
Maka aku menghadap malaikat itu. Aku minta kepadanya,
supaya memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Ia berkata, "Ambillah dan
makanlah, Kitab itu akan terasa pahit dalam perutmu, tetapi manis seperti madu
dalam mulutmu."
Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat dan
memakannya. Rasanya manis seperti madu dalam mulutku, tetapi setelah kumakan
terasa pahit dalam perut.
Maka malaikat
itu berkata kepadaku, "Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa,
kaum, bahasa dan raja."
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Betapa manis janji-Mu itu bagi
langit-langitku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:14. 24. 72. 103. 111. 131)
1. Aku bergembira atas peringatan-peringatan-Mu, melebihi segala harta.
2. Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku dan kehendak-Mu menjadi
penasihat bagiku.
3. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan
keping emas dan perak.
4. Betapa manis janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih manis daripada madu
bagi mulutku.
5. Peringatan-peringatan-Mu adalah milik pusakaku untuk selama-lamanya, sebab semuanya
itu kegirangan hatiku.
6. Mulutku kungangakan dan mengap-mengap, sebab aku mendambakan
perintah-perintah-Mu.
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya.
Ayat. (2Taw 7:16)
Tempat ini telah Kupilih dan
Kukuduskan. Supaya nama-Ku tinggal di sana sepanjang masa.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas
(19:45-48)
"Rumah-Ku
telah kalian jadikan sarang penyamun."
Pada
waktu itu Yesus tiba di Yerusalem dan masuk ke Bait Allah. Maka mulailah Ia
mengusir semua pedagang di situ.
Ia berkata, "Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah
doa. Tetapi kalian telah menjadikannya sarang penyamun!"
Tiap-tiap hari Yesus mengajar di Bait Allah. Para imam
kepala dan ahli Taurat serta orang- orang terkemuka bangsa Israel berusaha
membinasakan Yesus. Tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya,
sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkanNya.
Demikianlah Injil Tuhan kita!
Renungan:
Sekali lagi tentang Yerusalem. Bila Yesus kemarin
menangisi Yerusalem karena mereka tidak menyadari apa yang perlu untuk damai
sejahtera mereka, kini Yesus marah di Bait Allah yang dijadikan tempat
berdagang. Dua hal mengenai Yerusalem menjadi duka dan amarah Yesus, karena
semua bermuara bahwa Yerusalem lebih mementingkan hal-hal duniawi.
Kitalah Yerusalem itu. Kita serng melupakan Tuhan karena
lebih mengutamakan kesibukan-kesibukan duniawi. Tidak hanya membuat Yesus
marah, bahkan membuat Yesus menangis dan berduka karenanya.
Mengecewakan orang lain saja sering membuat kita terkejut
dan tidak menyangka bahwa hal itu membuat luka hatinya, apalagi bila kita
mengecewakan Tuhan. Tegakah kita membuat
Yesus kecewa?
Doa:
Yesusku, Engkau menginginkan aku lebih mementingkan
hal-hal rohani daripada duniawi. Tanpa kusadari aku sering melupakan hal itu.
Maafkan aku yang sering mengecewakanMu.
Yesusku, ajarilah aku lebih mengutamakan hal-hal surgawi
daripada duniawi. Bimbinglah aku setiap hari ya Yesusku, karena aku lemah.
Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan
sepanjang segala masa. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar