Jumat, 31 Januari 2020

Iman sebesar Biji Sesawi


Pembacaan dari 2Sam 11:1 - 17
Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem. 
Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya. Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang berkata: "Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria orang Het itu." Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya. Lalu mengandunglah perempuan itu dan disuruhnya orang memberitahukan kepada Daud, demikian: "Aku mengandung."
Lalu Daud menyuruh orang kepada Yoab mengatakan: "Suruhlah Uria, orang Het itu, datang kepadaku." Maka Yoab menyuruh Uria menghadap Daud. Ketika Uria masuk menghadap dia, bertanyalah Daud tentang keadaan Yoab dan tentara dan keadaan perang. Kemudian berkatalah Daud kepada Uria: "Pergilah ke rumahmu dan basuhlah kakimu." Ketika Uria keluar dari istana, maka orang menyusul dia dengan membawa hadiah raja.
Tetapi Uria membaringkan diri di depan pintu istana bersama-sama hamba tuannya dan tidak pergi ke rumahnya. Diberitahukan kepada Daud, demikian: "Uria tidak pergi ke rumahnya." Lalu berkatalah Daud kepada Uria: "Bukankah engkau baru pulang dari perjalanan? Mengapa engkau tidak pergi ke rumahmu?" 
Daud memanggil dia untuk makan dan minum dengan dia, dan Daud membuatnya mabuk. Pada waktu malam keluarlah Uria untuk berbaring tidur di tempat tidurnya, bersama-sama hamba-hamba tuannya. Ia tidak pergi ke rumahnya. Paginya Daud menulis surat kepada Yoab dan mengirimkannya dengan perantaraan Uria. Ditulisnya dalam surat itu, demikian: "Tempatkanlah Uria di barisan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu mengundurkan diri dari padanya, supaya ia terbunuh mati."
Pada waktu Yoab mengepung kota Raba, ia menyuruh Uria pergi ke tempat yang diketahuinya ada lawan yang gagah perkasa. Ketika orang-orang kota itu keluar menyerang dan berperang melawan Yoab, maka gugurlah beberapa orang dari tentara, dari anak buah Daud; juga Uria, orang Het itu, mati.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
² Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu.
² Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.  Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.
² Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku. Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!
² Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!  Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!

Bacaan Injil Mrk 4: 26-34
“Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran”.
Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba."
Kata-Nya lagi: "Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi.
Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya."
Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.
Renungan:
Hari ini saya disadarkan, Daud, seseorang yang saya kagumi, ternyata juga seorang manusia biasa, tempat salah dan dosa. Daud tergoda oleh seorang wanita, dan akhirnya terjadilah dosa itu. Saya membayangkan bagaimana perasaan Allah saat itu? Mungkin kecewa sekali. Lalu akankah Allah menghukum Daud? Kelanjutannya mungkin bisa kita dengar dalam bacaan-bacaan hari selanjutnya. Apakah Allah menghukum atau Allah yang Maha Kasih yang akan terjadi?
Bacaan Injil hari ini berbicara tentang iman sebesar biji sesawi. Biji sesawi adalah biji yang terkecil diantara biji-bijian lain. Namun saat ia tumbuh besar, ia tumbuh melebihi segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya."
Iman berbeda dengan jabatan, kekuasaan atau kepandaian. Iman diumpamakan dengan biji sesawi yang merupakan biji terkecil diantara biji sayuran lain. Namun saat ia tumbuh dan besar, ia menjadi tempat bernaung, tempat menyejukkan bagi banyak makhluk, bahkan jadi tempat burung berkembang biak.
Maka kepada insan yang merasa tiada berarti, tiada berharga, tak ada mempunyai harta benda atau kuasa untuk dibanggakan, janganlah berkecil hati. Tuhan Allah tidak memandang itu semua melainkan iman kita. Seandainya iman kita sebesar biji sesawi saja, yang tumbuh dan berkembang subur, semoga itu menjadi jalan kita untuk menjadi berkat bagi sesama.
Doa:
Tuhan, aku bersyukur kepadaMu, karena Engkau tidak melihat kami dalam ukuran-ukuran yang dibuat manusia. Namun yang Engkau lihat adalah iman kami. Semoga Engkau sendiri yang menuntun kami hingga bisa mempunyai iman yang tumbuh besar dan  menjadi berkat bagi sesama.
  











Kamis, 30 Januari 2020

Daud Hamba Allah



Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (7:18-19.24-29)
"Siapakah aku ini, ya Tuhan Allah, dan siapakah keluargaku?"
Pada waktu itu Nabi Natan menyampaikan sabda Allah kepada Daud. Sesudah mendengar seluruh sabda itu, masuklah Raja Daud ke dalam, kemudian duduk di hadapan Tuhan sambil berkata, "Siapakah aku ini, ya Tuhan Allah, dan siapakah keluargaku, sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini? Ini pun masih kurang di mata-Mu, ya Tuhan Allah! Sebab itu Engkau telah bersabda juga tentang keluarga hamba-Mu ini dalam masa yang masih jauh, dan telah memperlihatkan kepadaku serentetan manusia yang akan datang! Engkau telah mengokohkan Israel menjadi umat-Mu untuk selama-lamanya, dan Engkau, ya Tuhan, menjadi Allah mereka. Dan sekarang, ya Tuhan Allah, tetaplah untuk selama-lamanya janji yang Kauucapkan mengenai hamba-Mu ini dan mengenai keluargaku, dan lakukanlah seperti yang Kaujanjikan itu.
Maka nama-Mu akan menjadi besar untuk selama-lamanya, sehingga orang berkata: Tuhan semesta alam, Allah Israel, Engkau telah menyatakan kepada hamba-Mu ini, demikian: Aku akan membangun keturunan bagimu. Itulah sebabnya hamba-Mu ini telah memberanikan diri untuk memanjatkan doa ini kepada-Mu. Oleh sebab itu, ya Tuhan Allah, Engkaulah Allah dan segala firman-Mu adalah kebenaran; Engkau telah menjanjikan perkara yang baik ini kepada hamba-Mu.
Kiranya Engkau sekarang berkenan memberkati keluarga hamba-Mu ini, supaya tetap ada di hadapan-Mu untuk selama-lamanya. Sebab, ya Tuhan Allah, Engkau sendirilah yang bersabda, dan oleh karena berkat-Mu keluarga hamba diberkati untuk selama-lamanya."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan
Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya.
à           Ingatlah, ya Tuhan, akan Daud, dan akan segala penderitaannya. Ingatlah bagaimana ia telah bersumpah kepada Tuhan, dan telah bernazar kepada Yang Mahakuat dari Yakub.
à           “Sungguh, aku tidak akan masuk ke dalam kemah kediamanku, dan tidak akan berbaring di ranjang petiduranku; aku tidak akan membiarkan mataku tertidur, atau membiarkan kelopak mataku terlelap; sampai aku mendapat tempat bagi Tuhan, kediaman bagi Yang Mahakuat dari Yakub."
à           Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud, Ia tidak akan memungkirinya, "Seorang anak kandungmu akan Kududukkan di atas takhtamu; Jika anak-anakmu berpegang pada perjanjian-Ku, dan pada peraturan yang Kuajarkan kepada mereka, maka selamanya anak-anak mereka, akan duduk di atas takhtamu."
à           Sebab Tuhan telah memilih Sion, dan mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya, "Inilah tempat peristirahatan-Ku untuk selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya."

Bait Pengantar Injil
Sabda-Mu adalah pelita bagi langkahku, dan cahaya bagi jalanku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:21-25)
" Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada suatu rahasia yang tidak akan tersingkap.."
Pada suatu hari Yesus berkata kepada murid-muridnya, "Orang memasang pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembuncerita tantang Daudyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada suatu rahasia yang tidak akan tersingkap. Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
Lalu Yesus berkata lagi, "Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan dikenakan pula padamu; dan malah akan ditambah lagi! Karena siapa yang mempunyai, akan diberi lagi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil."
Demikianlah Injil Tuhan

Renungan:
Hari ini kta masih mendengar cerita tentang Daud, dan saya makin mengaumi Daud. Ketika melalui Nabi Nathan,Tuhan Allah berfirman bahwa Ia akan selalu memperhatikan Daud dan keluarganya, bahkan akan semakin mengokohkan Daud dan keluarganya sebagai sebuah kerajaan besar yang akan bertahan untuk selama-lamanya. Dan apa kata Daud? Pertama kali ia tidak langsung bersuka dan mengucapkan terima kasih, tetapi sangat terheran karena Allah begitu memperhatokan hambaNya dan bahan keturunannya. Ya, Daud selalu menganggap dirinya sebagai hamba di hadapan Allah, sehingga ia sendiri malah bertanya-tanya akan segala kasih karunia yang begitu besar yang dianugerahkan Allah kepadanya dan keluarganya.
Justru sikap demikian ini yang membuat Allah sangat berkenan, sehingga Allah memberikan karunia lebih dan berlimpah kepadanya dan anak-anak keturunannya. Itulah mungkin inti dari Injil hari ini. “Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan dikenakan pula padamu; dan malah akan ditambah lagi! Karena siapa yang mempunyai, akan diberi lagi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil."
Daud mengukur dirinya sebagai hamba, dan akan selalu siap menerima segala perintah-perintahNya. Ukuran itu dikembalikan lagi oleh Allah Bapa, bahkan menambahinya dengan banyak karunia berlimpah. Maukah kita mengambil teladan dari sikap Daud dalam hidup kita sehari-hari?

Doa
Ya Tuhan, aku bersyukur kepada-Mu atas seorang raja teladan yang mengambil sikap sebagai seorang hamba di hadapanMu. Semoga aku bisa mencontohnya dalam hidupku setiap hari. Menyanyikan mazmur bagimu, bermain genderang dan kecapi bagiMu, dan mengutamakan Engkau di atas segala kehidupanku setiap hari.
Segala hormat dan pujian bagiMu ya, Allah, kini selalu dan sepanjang segala masa amin.



























Rabu, 29 Januari 2020

Perumpamaan Tentang Penabur Benih

Sumber : https://sangsabda.wordpress.com
Bacaan 2Sam7 : 4-17
Aku tidak pernah diam dalam rumah sejak Aku menuntun orang Israel dari Mesir sampai hari ini
Tetapi pada malam itu juga datanglah firman TUHAN kepada Natan, demikian: "Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman TUHAN: Masakan engkau yang mendirikan rumah bagi-Ku untuk Kudiami? Aku tidak pernah diam dalam rumah sejak Aku menuntun orang Israel dari Mesir sampai hari ini, tetapi Aku selalu mengembara dalam kemah sebagai kediaman.
Selama Aku mengembara bersama-sama seluruh orang Israel, pernahkah Aku mengucapkan firman kepada salah seorang hakim orang Israel, yang Kuperintahkan menggembalakan umat-Ku Israel, demikian: Mengapa kamu tidak mendirikan bagi-Ku rumah dari kayu aras? Oleh sebab itu, beginilah kaukatakan kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika menggiring kambing domba, untuk menjadi raja atas umat-Ku Israel. Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani dan telah melenyapkan segala musuhmu dari depanmu. Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi. Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya, sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan dan tidak pula ditindas oleh orang-orang lalim seperti dahulu, sejak Aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel. Aku mengaruniakan keamanan kepadamu dari pada semua musuhmu.
Juga diberitahukan TUHAN kepadamu: TUHAN akan memberikan keturunan kepadamu. Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya.
Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Apabila ia melakukan kesalahan, maka Aku akan menghukum dia dengan rotan yang dipakai orang dan dengan pukulan yang diberikan anak-anak manusia.Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari padanya, seperti yang Kuhilangkan dari pada Saul, yang telah Kujauhkan dari hadapanmu. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya."
Tepat seperti perkataan ini dan tepat seperti penglihatan ini Natan berbicara kepada Daud.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan 89 :4-5, 27-30
² Untuk selama-lamanya Aku hendak menegakkan anak cucumu, dan membangun takhtamu turun-temurun."
² Sebab itu langit bersyukur karena keajaiban-keajaiban-Mu, ya TUHAN, bahkan karena kesetiaan-Mu di antara jemaah orang-orang kudus. Akupun juga akan mengangkat dia menjadi anak sulung, menjadi yang mahatinggi di antara raja-raja bumi.
² Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia untuk selama-lamanya, dan perjanjian-Ku teguh bagi dia. Aku menjamin akan adanya anak cucunya sampai selama-lamanya, dan takhtanya seumur langit.
Pembacaan Injil Mrk 4: 1-20
 "Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat."
Pada suatu kali Yesus mulai pula mengajar di tepi danau. Maka datanglah orang banyak yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu di darat, di tepi danau itu. Dan Ia mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Dalam ajaran-Nya itu Ia berkata kepada mereka:
"Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak berbuah. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat." Dan kata-Nya: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
Ketika Ia sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid itu menanyakan Dia tentang perumpamaan itu. Jawab-Nya: "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun."
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? Penabur itu menaburkan firman. Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad. Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat."
Demikianlah Injil Tuhan
Renungan:
Saya mengagumi Daud. Sepanjang hidupnya, yang saya tahu, Tuhan selalu berkenan kepadaNya. Dari seorang gembala di padang, ia diangkat oleh Allah menjadi Raja bagi Bangsa Israel. Dan sepanjang hidupnya, Ia memang selalu ingin memuliakan Allah, hingga ia ingin membuat sebuah rumah bagi Allah. Bagi Daud, Allah adalah segala-galanya yang amat patut untuk dimuliakan, disembah, dan dipuji. Kiranya kita bisa meneladan Daud tentang hal ini.
Lalu dalam Injil, Yesus menceritakan perumpamaan tentang benih yang jatuh. Apakah benih itu akan mati atau berbuah lebat, tergantung dimana benih itu jatuh dan berada. Yang paling didamba adalah benih yang jatuh di tanah yang subur, maka benih itu bisa berbuah. Ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat.
Tentu kita berharap, kita menjadi bagian dari tanah yang subur itu. Apabila kita masih menjadi tanah yang tandus atau tanah yang ditumbuhi semak berduri, semoga Tuhan sendiri yang berkenan mengolah dan membersihkan tanah hati kita. Maukah kita diolah hati kita olehNya agar menjadi tanah yang subur bagi Sabda-sabda Tuhan?
Doa:
Tuhan, niat yang besar aku nyatakan kepadaMu, ya, aku mau menjadi tanah yang subur itu. Maka Tuhan, bila aku begitu mudah goyah oleh kekuatiran, oleh godaan dunia, atau oleh kesesakan hidup, tariklah aku dalam kasihMu.
Tuhan, aku lemah, maka kuatkan aku, agar menjadi tanah yang layak untuk SabdaMu. Menjadi pribadi yang kokoh, dan tidak mudah goyah. Segala cinta dan hormat bagiMu kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.










Selasa, 28 Januari 2020

Saudara-saudara Yesus

Sumber : https://www.sesawi.net
 Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (6:12b-15.17-19)
"Daud dan segenap orang Israel mengarak tabut perjanjian dengan sorak-sorai."
Pada waktu itu Daud pergi mengangkut tabut Allah dari rumah Obed-Edom ke kota Daud, dengan sukacita. Setiap kali para pengangkat tabut Tuhan itu maju enam langkah, Daud mengurbankan seekor lembu dan seekor anak lembu tambun.
Daud menari-nari di hadapan Tuhan dengan sekuat tenaga; ia mengenakan baju efod dari kain lenan. Daud dan segenap orang Israel mengangkut tabut Tuhan diiringi sorak-sorai dan bunyi sangkakala. Tabut Tuhan itu dibawa masuk, lalu diletakkan di tempatnya, yakni di dalam kemah yang dibentangkan Daud untuk itu; kemudian Daud mempersembahkan kurban bakaran dan kurban keselamatan di hadapan Tuhan.
Setelah Daud selesai mempersembahkan kurban bakaran dan kurban keselamatan, diberkatinyalah bangsa itu demi nama Tuhan semesta alam. Lalu dibagikannya kepada seluruh bangsa itu, kepada seluruh khalayak ramai Israel, baik laki-laki maupun perempuan, masing-masing seketul roti bundar, sekerat daging, dan sepotong kue kismis. Sesudah itu pergilah seluruh bangsa itu, masing-masing ke rumahnya.
Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan
Siapakah itu raja kemuliaan? Tuhanlah raja kemuliaan.
² Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan!
² Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan, yang jaya dan perkasa, Tuhan yang perkasa dalam peperangan!
² Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan!
² Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!
Bait Pengantar Injil
Terpujilah Engkau, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:31-35)
"Barangsiapa melaksanakan kehendak Allah, dialah saudara-Ku."
Sekali peristiwa datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus ke tempat Ia sedang mengajar. Mereka berdiri di luar, lalu menyuruh orang memanggil Yesus. Waktu itu ada orang banyak duduk mengelilingi Dia; mereka berkata kepada Yesus, "Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau."
Jawab Yesus kepada mereka, "Siapa ibu-Ku? Siapa saudara-saudara-Ku?" Yesus memandang orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu, lalu berkata, "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku!"
Demikianlah Injil Tuhan
Renungan:
Ada kabar bahagia yang disampaikan Yesus, yaitu siapa saja bisa menjadi saudaraNya baik laki-laki dan perempuan, bahkan bisa juga menjadi ibuNya, asal Ia melakukan kehendak Allah!
Ini merupakan kabar genbira bagi kita. Karena kita sering berpikir, hanya orang-orang yang sangat suci mungkin yang bisa menjadi saudara Yesus, sedang kita orang yang lemah dan mempunyai banyak dosa, serasa tidak layak. Maka mari kita tiada jemu berbuat baik, entah dilihat atau tidak, karena Allah yang Maha Tahu pasti sudah melihat segala yang kita lakukan dan yang akan kita lakukan.
Doa:
Yesus terima kasih, Engkau membuka kesempatan kepada ku untuk menjadi saudara Mu sendiri. Semoga aku makin giat mewujudkan kehendak Bapa, sehingga pada akhirnya Engkau berkenan menerima aku sebagai saudaraMu. Amin.