Sumber : https://sangsabda.wordpress.com/
Bacaan 1Yoh 4:11-18
“Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya
sempurna di dalam kita”.
Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian
mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.Tidak ada seorangpun
yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam
kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Demikianlah kita ketahui,
bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan
kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.
Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah
mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku, bahwa
Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam
Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada
kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap
berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu
kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama
seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.
Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Demikianlah Sabda Tuhan
Mazmur Tanggapan 72:1-2,10-13
Dari Salomo.
Mazmur Tanggapan 72:1-2,10-13
Dari Salomo.
à - Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada
raja dan keadilan-Mu kepada putera raja!
- Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
- Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
à - Kiranya raja-raja dari Tarsis dan
pulau-pulau membawa persembahan-persemb kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba
menyampaikan upeti!
à - Kiranya semua raja sujud menyembah
kepadanya, dan segala bangsa menjadi hambanya! Sebab ia akan melepaskan orang
miskin yang berteriak minta tolong, orang yang tertindas, dan orang yang tidak
punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan
menyelamatkan nyawa orang miskin.
Bacaan Injil Mrk 6:
45-52
“Ketika
Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira
jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak
melewati mereka.”
Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik
ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia
menyuruh orang banyak pulang. Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke
bukit untuk berdoa.
Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau,
sedang Yesus tinggal sendirian di darat. maka kira-kira jam tiga malam
Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka.
Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka
mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, sebab mereka semua
melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada
mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Lalu Ia naik ke
perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah.
Mereka sangat tercengang dan
bingung, sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti,
dan hati mereka tetap degil.
Renungan:
Saya membayangkan seandainya saya hidup dijaman Yesus dan
selama tiga hari berturut-turut ini bersama para murid mengikuti Yesus kemana
Yesus pergi, pasti selama itu saya dipenuhi kejutan demi kejutan. Bagaimana
tidak, karena selama tiga hari itu terjadi peristiwa-peristiwa yang sungguh
mencengangkan.
Hari pertama, Yesus menyembuhkan banyak orang; yang buta,
tuli, lumpuh, dan lain sebagainya. Di hari pertama itu, ribuan orang mengikuti
Yesus. Bagaimana mungkin, orang-orang menjadi sembuh hanya dengan perkataan dan
sentuhan lembutNya, batin saya.
Di hari kedua, ribuan orang tersebut masih mengikuti Yesus,
sehingga mereka kelaparan. Dan pada hari itu,Yesus menggandakan 5 roti dan 2
ikan menjadi ribuan jumahnya, cukup untuk makan sampai kenyang kira-kira 5000
orang, dan masih ada sisa 12 keranjang. Kami pun tercengang-cengang.
Setelah memberi makan 5000 orang, Yesus menyuruh mereka
pulang, dan Yesus menyuruh murid-muridNya pergi mendului ke Betsaida sementara
Yesus akan berdoa terlebih dahulu di atas sebuah bukit. Saya turut dengan
murid-murid tersebut. Dan pada dini hari kira-kira pukul tiga, ketika kami
kepayahan mendayung di atas air yang ribut, kami melihat sosok yang berjalan
dengan tenang di atas air. Dan sosok itu ternyata Yesus, yang segera ikut
bergabung dengan kami di atas perahu, dan angin pun redalah. Saya dan para
murid tidak bisa berkata-kata, sambil terus mereka-reka, siapa sebenarnya yang
sedang duduk di hadapan kami. Hati kami dipenuhi oleh kekaguman, keriaan,
sekaligus tanda tanya besar, siapakah Dia?
Dan Injil hari ini mengatakan betapa degilnya kami, karena
kami belum juga mampu menyimpulkan, bahwa Dia adalah Mesias, Putra Allah yang
hidup.
Doa:
Yesus, hatiku dipenuhi oleh luapan gembira dan sukacita,
karena tidak salah aku mengikuti Seseorang. Seorang yang penuh kuasa sekaligus
penuh kasih sayang, yang tidak bisa disimpulkan dengan kata-kata, karena Ia
meluruh dalam semua peristiwa. Ia mendamaikan, Ia menenangkan, dan Ia menyelesaikan.
Orang itu adalah Engkau, Yesus, Guru dan Junjunganku. Dengan apa harus
kusampaiakn terima kasih dan sembah sujudku?
Hanya persembahan diri yang kuhaturkan, gunakan aku menjadi
alatMu Yesus, dan aku menyanggupkan diri menjadi apa pun yang Engkau mau.
Yesus, aku mencintaiMu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar