Selasa, 15 November 2022

"Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

Sumber: http://bitly.ws/wGjp

Bacaan dari Kitab Kedua Makabe (2Mak 6:18-31)

“Aku meninggalkan teladan baik, bila aku dengan sukarela mati demi hukum Taurat yang mulia dan suci."

Ada seorang ahli Taurat terkemuka, bernama Eleazar. Ia sudah lanjut usia dan sangat terhormat. Ia dipaksa membuka mulutnya untuk makan daging babi. Tetapi ia lebih mengutamakan mati secara terhormat daripada hidup ternista. Maka ia memuntahkan daging yang haram itu dan dengan rela hati menuju ke tempat deraan. Memang demikianlah seharusnya tindakan orang yang berani menolak apa yang tidak halal untuk dikecap kendati secara naluriah ia mencintai hidupnya.

Tetapi para pengurus perjamuan kurban yang tak halal itu telah lama kenal baik dengan Eleazar. Karena itu mereka menyendirikan Eleazar, lalu menyuruh dia mengambil daging yang boleh dipakai dan yang dapat ia sediakan sendiri. Lalu dari daging itu cukuplah kalau ia pura-pura makan apa yang dititahkan raja. Dengan demikian nyawanya akan diselamatkan, dan ia akan diperlakukan dengan baik demi persahabatan yang lama. Tetapi Eleazar mengambil keputusan mulia yang pantas bagi umurnya, bagi kehormatan usianya dan bagi ubannya yang jernih dan amat mulia, pantas bagi cara hidupnya yang jernih sejak masa mudanya, dan terlebih pantas bagi perundang-undangan suci yang diberikan oleh Allah sendiri.

Dengan tegas ia minta, supaya segera dikirim ke dunia orang mati saja. Kata Eleazar, “Berpura-pura tidaklah pantas bagi umur kami, jangan-jangan banyak pemuda kusesatkan oleh karena mereka menyangka bahwa Eleazar yang sudah berumur sembilan puluh tahun beralih kepada tata cara asing. Boleh jadi mereka kusesatkan dengan berpura-pura demi hidup yang pendek dan fana ini. Selain itu kuturunkan noda dan aib kepada usiaku. Kalaupun sekarang aku lolos dari dendam pihak manusia, tetapi tak mungkin aku melarikan diri dari tangan Yang Mahakuasa, baik hidup maupun mati.

Dari sebab itu dengan berpulang secara jantan aku mau menyatakan diri layak bagi usiaku. Dengan demikian aku pun meninggalkan teladan luhur bagi kaum muda untuk dengan sukarela mati demi hukum Taurat yang mulia dan suci itu.”

Setelah berkata demikian, Eleazar langsung menuju tempat deraan. Adapun orang-orang yang beberapa saat sebelumnya bersikap baik terhadapnya, sekarang memusuhi dia karena menurut mereka Eleazar tadi berbicara seperti orang gila. Sesudah didera sampai hampir mati, Eleazar mengaduh, katanya, “Bagi Tuhan yang memiliki pengetahuan kudus, ternyatalah bahwa aku dapat meluputkan diri dari maut dan bahwa aku sekarang menanggung derita hebat dalam tubuhku akibat deraan ini. Tetapi dalam jiwa aku menderita semuanya itu dengan senang hati karena aku takut akan Tuhan.”

Demikian Eleazar berpulang dan meninggalkan kematiannya sebagai teladan keluhuran budi dan sebagai peringatan kebajikan, tidak hanya bagi kaum muda, tetapi juga bagi kebanyakan orang dari bangsanya.

Mazmur Tanggapan

Tuhanlah yang menopang aku.

Ayat. (Mzm 4:2-3.4-5.6- 7)

1.       Ya Tuhan, betapa banyak lawanku! Betapa banyak orang yang bangkit menyerang aku; banyak orang berkata tentang aku, "Baginya tidak ada pertolongan dari Allah."

2.       Tetapi, Tuhan, Engkaulah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku, Engkaulah yang mengangkat kepalaku! Dengan nyaring aku berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus.

3.       Maka, aku dapat membaringkan diri, dan tertidur; dan kemudian bangun lagi sebab Tuhan menopangku! Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang yang mengepung aku dari segala penjuru.

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. (1Yoh 4:10b)

Allah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih atas dosa-dosa kita.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (19:1-10)

"Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

 Yesus memasuki kota Yerikho dan berjalan melintasi kota itu. Di situ ada seorang kepala pemungut cukai yang amat kaya, bernama Zakheus. Ia berusaha melihat orang apakah Yesus itu, tetapi tidak berhasil karena orang banyak dan ia berbadan pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus yang akan lewat di situ.

Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata, “Zakheus, segeralah turun. Hari ini Aku mau menumpang di rumahmu.” Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita.

Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya, “Ia menumpang di rumah orang berdosa.”

Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan, “Tuhan, separuh dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.”

Kata Yesus kepadanya, “Hari ini terjadilah keselamatan atas rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Anak Manusia memang datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Bagaimana sekiranya Anda yang jadi Zakheus? Hati Anda sangat bersukacita ketika Yesus berkenan hadir di rumah Anda? Mungkin Anda juga sangat bersukacita. Lalu apa janji yang diucapkan Zakheus kepada Yesus?

“Tuhan, separuh dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.”

Sampai di sini apakah kita juga mau bersikap seperti Zakheus? Memberikan separuh dari milik kita untuk amal kepada orang miskin? Kalau saya sendiri mungkin masih menimbang-nimbang. Kalau tinggal separuh lalu kami sekeluarga bagaimana, dan seterusnya.

Inilah hebatnya Zakheus. Ia ingin sekali melihat Yesus, maka ia memanjat pohon. Dan ia sangat bersukacita saat Yesus berkenan singgah di rumahnya. Itu belum selesai, karena ia lalu berjanji akan memberikan separuh hartanya untuk orang miskin.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita memang berusaha mencari Yesus, lalu sangat bersukacita saat menerima Yesus dalam hati kita? Dan apakah kita juga berjanji akan memberikan separuh harta kita untuk orang miskin?

Ya, pantas saja Yesus memuji Zakheus hingga Dia mengabaikan perkataan orang-orang  dan berkata, “Hari ini terjadilah keselamatan atas rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Anak Manusia memang datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”

Action:

Ø  Bagaimana aku berusaha mencari dan menyambut Yesus?

Ø  Janji apa yang aku ucapkan kala merasakan sukacita karna Yesus berkenan tinggal di hatiku?

Doa:

Yesusku, Engkau rindu mencari dan menyelamatkan anak-anak Bapa yang hilang. Bawalah aku dalam sukacitaMu, Yesusku, dan ajari aku menggunakan harta dunia dengan bijaksana seturut kehendakMu. Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar