Senin, 21 November 2022

Memberikan dari kekurangannya, bahkan seluruh nafkahnya.

 Hari Raya Maria dipersembahkan di Bait Allah

Sumber:http://bitly.ws/wUUG

Bacaan dari Kitab Wahyu (14:1-3.4b-5)     

 "Pada dahi mereka tertulis nama Anak Domba dan nama Bapa-Nya."

Aku, Yohanes, melihat. Sungguh, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang. Pada dahi mereka itu tertulis nama Anak Domba dan nama Bapa-Nya.

Lalu aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu bunyinya seperti permainan kecapi. Seratus empat puluh empat ribu orang itu menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk serta tua-tua.

Tidak seorang pun dapat mempelajari nyanyian itu selain keseratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi. Merekalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai kurban-kurban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba. Dan di dalam mulut mereka tiada terdapat dusta. Mereka tidak bercela.

Mazmur Tanggapan

Inilah angkatan yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.

Ayat. (Mzm 24:1-2. 3-4ab. 5-6)

1.       Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.

2.       Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.

3.       Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu ya Allah Yakub.

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya

Ayat. (Mat 24:42, 44) 

Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (21:1-4)

"Yesus melihat seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti derma."

 Di Bait Allah, tatkala mengangkat muka, Yesus melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu.

Maka Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin itu memberi lebih banyak daripada semua orang itu. Sebab mereka semua memberikan persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberikan dari kekurangannya, bahkan ia memberikan seluruh nafkahnya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Memberi dari kekurangannya, ini luar biasa! Biasanya kita berkata,’boro-boro membantu orang lain, untuk diri sendiri saja kurang’. Namun itu tidak berlaku bagi si janda miskin itu. Segala harta yang ia punya, ia persembahkan pada Allah. Bagaimana kelanjutan hidupnya nanti, ia tidak memikirkannya.

Apakah selanjutnya ia akan mati karena kelaparan? Tidak ada uang sepeser lagi untuk membeli sesuap nasi? Ia tidak peduli! Saat itu yang ia pikirkan adalah mempersembahkan dengan penuh kesungguhan hati, segala yang ia miliki untuk Allah.

Dan Allah melihat kesungguhan si janda miskin itu. Allah peduli, sangat memperhatikan, dan sangat menghargai. Kalau Allah sudah melihat, sudah, hidup seseorang itu akan aman. Yang Tertinggi sejagad raya sudah berkenan kepadanya, maka tidak ada yang perlu dikuatirkan lagi oleh si janda itu.

Hari ini kita memperingati Santa Perawan Maria dipersembahkan pada Allah. Santa Maria yang kemudian menjadi sarana Putra Allah turun ke dunia. Ia menjadi tempat Putera Allah mengejawantahkan diriNya menjadi Putra Manusia. Dan di atas segala kebingungan dan ketidaktahuannya, Maria selalu berkata,”Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanMu.

Hari ini kita belajar penyerahan diri, persembahan diri yang mutlak dan total dari dua orang wanita. Bagaimana dengan kita?

Action:

Ø  Harus belajar percaya sepenuhnya pada kuasa Allah.

Doa:

Yesus yang Maha Mulia, Engkau melihat segala yang tersembunyi. Hati seorang janda yang mempersembahkan seluruh hidupnya, telah Engkau lihat dan bahkan sangat Engkau hargai. Engkau tidak memerlukan persembahan paling berharga. Namun kosong namun

Ajarilah kami mengutamakan diriMu dalam setiap peristiwa kehidupan kami. Berani mempersembahkan hidupku pada orang lain yang lebih membutuhkan. Ajarilah, ajarilah kami Tuhan agar hidup kami tidak berpusat pada diri.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar