Sumber: http://bitly.ws/wosE
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (2:1-8.11-14)
"Hendaklah kita hidup saleh sambil menantikan kebahagiaan yang
kita harapkan, yaitu penampakan Allah dan penyelamat kita Yesus Kristus."
Saudaraku terkasih, beritakanlah
apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat. Para lanjut usia hendaklah hidup
sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, kasih dan ketekunan.
Demikianlah pula para wanita tua hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah,
jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal
yang baik, dan dengan demikian mendidik wanita-wanita muda mengasihi suami dan
anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik
hati dan taat kepada suami, agar sabda Allah jangan dihujat orang.
Demikian pula terhadap
orang-orang muda. Nasihatilah mereka, supaya menguasai diri dalam segala hal,
dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah
engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, sehat dan tidak bercela
dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk
yang dapat mereka sebarkan tentang kita.
Sebab sudah nyatalah kasih
karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia. Kasih karunia itu mendidik kita
agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan agar kita hidup
bijaksana, adil dan beribadah di dunia sekarang ini, sambil menantikan
penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia, dan penyataan kemuliaan Allah
yang mahabesar, dan Penyelamat kita Yesus Kristus.
Ia telah menyerahkan diri-Nya
bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan
bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Mazmur Tanggapan
Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.
Ayat. (Mzm 37:3-4.18.23.27.29)
1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang
baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia; bergembiralah karena Tuhan; maka
Ia akan memenuhi keinginan hati-Mu!
2. Tuhan mengetahui hari hidup orang saleh, dan
milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya; Tuhan menetapkan langkah-langkah
orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya.
3. Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik,
maka engkau akan memiliki tempat tinggal yang abadi; tetapi orang-orang benar
akan mewarisi negeri dan tinggal di sana untuk selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan
mengasihi dia, dan Kami akan datang kepada-Nya.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (17:7-10)
"Kami hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus
kami lakukan."
Yesus bersabda kepada para murid,
“Siapa di antaramu yang mempunyai seorang hamba, yang membajak atau
menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu waktu ia pulang
dari ladang, ‘Mari segera makan?’
Bukankah sebaliknya ia akan
berkata kepada hamba itu, ‘Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan
layanilah aku sampai aku selesai makan dan minum! Dan sesudah itu engkau boleh
makan dan minum’.
Adakah ia berterima kasih kepada
hamba itu, karena ia telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian
jugalah kalian. Apabila kalian telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan
kepadamu, hendaklah kalian berkata, ‘Kami ini hamba-hamba tak berguna; kami
hanya melakukan apa yang harus kami lakukan’.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
Renungan:
Bagaimana mendengar ajaran Yesus
pagi ini,”Kami ini hamba-hamba tak
berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan”.
Perkataan itu yang ingin Yesus
dengar dari kita. Duh, sepertinya begitu amat, ya Tuhan Yesus ini. Dia tidak
perlu mengucapkan terima kasih kepada kita, malah kita yang diminta stand by menunggu perintah selanjutnya.
Siapakah Dia sampai Ia begitu
berkuasanya? Dengan cool Ia menikmati
santapan dan tidak perlu menawari hambaNya yang sudah menyediakan. Ya, hehe,
saya tidak boleh sirik begitu. Yesus adalah Putra Tuhan Allah, pencipta alam
semesta dan seisinya. Saya hanyalah bagian terkecil dari ciptaanNya di seluruh
jagad raya ini. Ia bisa memperlakukan ciptaanNya sekehendakNya.
Maka saya sebagai hambaNya harus
baik-baik kepadaNya. Hanya kepada Tuhan Allah saya boleh menjilat dan mencari
muka, semata-mata untuk mendapat belas dan kasihNya. Maka apa pun perintahNya,
sebisa mungkin saya lakukan, agar Ia berkenan memandang sejenak kepada saya.
Dan Santo Paulus sudah
mengajarkan bagaimana kita mesti hidup di dunia ini.
Hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman,
kasih dan ketekunan.
Hidup sebagai orang-orang beribadah, tidak memfitnah, tidak menjadi
hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik, dan dengan demikian
mendidik wanita-wanita muda mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana
dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suami, agar
sabda Allah jangan dihujat orang.
Terhadap yang muda kita menasihati mereka, supaya menguasai diri dalam
segala hal;
Menjadi teladan dalam berbuat baik. Jujur dan bersungguh-sungguh dalam
pengajaran kita, sehat dan tidak bercela dalam pemberitaan sehingga lawan
menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang
kita.
Mengapa kitaharus hidup seperti
itu dan menjadikan diri kita hamba di hadapan Allah?
Sebab sudah nyatalah kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua
manusia. Kasih karunia itu mendidik kita agar meninggalkan kefasikan dan
keinginan-keinginan duniawi dan agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah
di dunia sekarang ini, sambil menantikan penggenapan pengharapan kita yang
penuh bahagia, dan penyataan kemuliaan Allah yang mahabesar, dan Penyelamat
kita Yesus Kristus. Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan
kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat,
milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Karena Yesus Putera Allah, sudah membuat kita hamba yang hina dan
rendah ini menjadi umat yang Kudus bagi Allah. Kepada Allah dan hanya kepada Allah,
hidup dan pandangan kita tertuju. Karena dengan segala kuasaNya, Allah mampu
berbuat apa saja, dan Allah ingin semua umatNya berada dalam damai, sejahtera,
dan penuh sukacita.
Maka semua menjadi worth it, sangat worth it bila Allah adalah tuan
atas kita! Allah selalu ingin menjadikan kita, hamba hinda dina ini menjadi mahkluk berharga di mataNya. Amin.
Action:
Ø
Tulus ikhlas dan gembira sebagai hamba hina dina
di hadapan Allah Bapa.
Doa:
Allah Bapa di surga, ajarilah
hambaMu bersikap agar sesuai dengan kehendak dan perintahMu. Allah Bapa di surga,
kami percaya Engkau begitu mengasihi hambaMu ini, maka ajarilah hambaMu
menerima segala perintahMu dan berusaha menjalankannya dengan tulus dan sungguh-sungguh.
Segala hormat dan pujian bagiMu kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar